Perasaan nggak tenang atau kurang percaya diri (insecure) nggak hanya terjadi saat single dan pendekatan. Kamu juga bisa insecure dalam hubungan. Selain buat kamu minder, kamu juga mudah stres dan pusing menghadapi masalah. Setiap ada masalah, kamu selalu berpikir berlebihan. Kamu takut melakukan hal tertentu pada pasangan karena takut kehilangan.
Apabila kamu membuang semua rasa insecure dalam hubungan, kamu bisa membuka dirimu seutuhnya pada pasangan. Kamu bisa menerima dia seutuhnya, nggak perlu takut kehilangan dia lagi, nggak merasa harus mengontrol semua aspek hubungan, dan yang jelas hubungan jadi bebas drama! Mau kan hubungan bebas dari drama? Yuk! buang rasa insecure kamu lewat 7 cara ini!
Pertama-tama, sadari dulu insecure nggak akan membantu kamu menyelesaikan masalah. Masalah yang sudah ada jadi makin rumit karena insecurity kamu. Saat kamu insecure, kamu jadi berasumsi negatif, sehingga kamu menghabiskan energimu untuk fokus pada asumsi tersebut. Jika asumsi tersebut nggak terjadi, kamu akan kecewa.
Misalnya, kamu insecure pasangan akan selingkuh sewaktu-waktu. Meski kenyataannya pasangan tetap setia, kamu nggak percaya begitu saja. Kamu sering curiga dan posesif pada pasangan. Pasangan meyakinkanmu dia nggak selingkuh. Namun, kamu lebih memilih percaya pada asumsimu. Pasangan pasti sakit hati karena merasa nggak dipercaya olehmu.
Tanyakan pada diri sendiri, apa yang membuat kamu merasa insecure? Apakah karena kamu pernah diselingkuhi di masa lalu? Atau apa karena kamu memiliki kenangan buruk di dalam keluarga? Bila ada hal-hal yang membuat kamu insecure, cobalah ungkapkan dengan pasangan dan bersikaplah jujur. Ceritakan semua kekhawatiran dan ajak pasangan untuk sama-sama mencari solusinya.
Hubungan bukanlah tolok ukur keberhargaan diri kamu. Hubungan juga nggak bisa memberimu kebahagiaan dan rasa percaya diri. Hanya karena kamu punya pasangan bukan berarti kamu spesial karena hubungan adalah sesuatu yang harus dialami bersama pasangan seutuhnya. Hal terbaik yang bisa kamu lakukan adalah menjadi dirimu yang terbaik dan memberikan yang terbaik dalam hubungan. Kalau kamu sudah melakukannya dan hubungan tetap gagal, anggaplah sebagai pelajaran. Bukan sebagai hukuman atau pertanda kamu nggak layak dicintai.
Insecure muncul karena perasaan rendah diri dan nggak percaya diri. Belajarlah untuk terus melihat kelebihan yang ada dalam diri kamu sendiri. Anggap bahwa diri kamu istimewa sehingga kamu bisa lebih percaya diri dan yakin bahwa pasangan kamu mencintai karena ada sesuatu yang spesial dari diri kamu di matanya.
Kalau kamu terlalu insecure, panik, dan stres, kamu jadi nggak bisa menikmati hubungan yang sedang dijalani. Kamu nggak bisa fokus pada pasangan karena kamu fokus pada insecurity-mu. Kamu terlalu mengkhawatirkan apa yang mungkin akan terjadi, bukannya yang sedang terjadi saat ini.
Sedangkan kalau kamu memikirkan hari ini, kamu akan berusaha menjadi diri kamu yang terbaik untuk pasangan. Kamu akan mencoba membahagiakannya. Jangan cari-cari pertanda dia jodoh kamu atau bukan. Jangan pernah curiga dia bakal selingkuh atau nggak. Nikmati saja.
Sebagai perempuan, kamu diprogram untuk terus menganalisa setiap perilaku pasangan. Hasilnya, ketika pasangan bersikap nggak sesuai ekspektasi kamu sedikit saja, kamu langsung waswas. Kamu langsung analisis semuanya. Kamu nggak bisa melihat pasangan secara apa adanya.
Dalam hubungan apa pun, kamu nggak bisa selamanya berasumsi dan menganalisis yang terburuk. Terkadang yang perlu kamu lakukan adalah percaya pada diri sendiri. Yakinlah bahwa kamu bisa mengatasi semua tantangan yang akan muncul di depan. Terlalu sering insecure dalam hubungan hanya mengurangi kualitas diri kamu dalam hubungan, lho.
Biasanya, insecure berawal dari sikap posesif yang muncul karena adanya ketergantungan pada pasangan sehingga nggak bisa jauh-jauh dari pasangan. Coba berikan ruang untuk diri sendiri. Mulailah lakukan aktivitas yang bisa mengembangkan pribadi kamu seperti mengajak teman nonton di bioskop, belanja, atau ikut kursus dan olahraga secara rutin. Dengan begitu, kamu pun bisa sadar jika kamu memiliki kehidupan yang lebih luas di ‘luar sana'. kamu dan pasangan akan selalu membutuhkan me time untuk diri sendiri.