Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Jadi Mahasiswi yang Sudah Memiliki Suami? Ini 7 hal yang Patut Dibanggakan!

Status bukan jadi penghalang

Grandis Putri

Orang-orang seringkali menganggap sebelah mata terhadap wanita yang memutuskan untuk menikah muda, apalagi kalau si wanita tersebut masih duduk di bangku perkuliahan dan belum menyelesaikan studinya. Pertanyaan seperti “masih kuliah kok menikah?” sudah menjadi stigma masyarakat terhadap para mahasiswi yang memutuskan untuk menikah sambil berkuliah. Ada setumpuk kekhawatiran di balik pertanyaan tersebut. Bukan hal yang mudah memang menjadi seorang mahasiswi sekaligus menjadi istri seseorang. Maka, inilah 7 hal yang patut dibanggakan dari mereka yang jarang dimiliki oleh mahasiswi lainnya.

t-align: justify;">1. Berani menghadapi tantangan dan menerima risiko

thegirlnamedlovecom-3eb121b633c0c1f7007dd5f58deff836.jpgJuno/Fox Searchlight Pictures/www.thegirlnamedlove.com

Memutuskan untuk menikah muda saja sudah banyak, sekali hal yang perlu dipertimbangkan, ditambah lagi jika ia masih menyandang status sebagai mahasiswi dan belum menamatkan studinya. Tentu setumpuk pertimbangan sudah ia pikirkan sebelum akhirnya memutuskan untuk menikah. Ini membuktikan bahwa ia seorang yang sangat berani menghadapi tantangan dengan menerima berbagai risiko yang akan dihadapinya nanti.

2. Pengatur jadwal yang baik

filmaffinity3-cad75ec8bcbfc15af4184abd44fe7c62.jpgJuno/Fox Searchlight Pictures/www.filmaffinity.com

Sebagai seorang istri, tentu kita mempunyai kewajiban untuk melayani sang suami. Mulai dari menyiapkan sarapan sebelum berangkat kerja sampai menyiapkan lagi makanan setelah pulang kerja. Belum lagi menyiapkan kebutuhan lainnya seperti menyetrika baju, merapikan rumah, dsb. Bagi seorang istri yang masih berstatus mahasiswi tentu hal ini merupakan sebuah tantangan yang berat. Disamping ia harus memenuhi kewajibannya sebagai seorang istri, ia pun mempunyai kewajiban sebagai mahasiswi. Ia harus tetap pergi kuliah untuk segera menyelesaikan studinya. Maka, ia akan selalu berusaha mengatur waktunya dengan baik dengan membuat jadwal yang rapi.

3. Punya target yang matang dan terencana

bp-blogspotcom-7ab1ec3d449364b2d0266a1bd633f616.jpgJuno/Fox Searchlight Pictures/www.bp-blogspot.com

Setelah mengatur jadwal dengan baik, ia juga pasti sudah mengatur rencana ke depan dengan matang. Kebanyakan dari mereka merencanakan untuk mempunyai anak setelah wisuda. Hal ini tentu menjadi pemicu bagi mereka untuk menargetkan wisuda tepat waktu. Dengan perencanaan dan jadwal yang matang, ia akan menempatkan segala halnya sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

4. Pekerja keras dan selalu berusaha

wwwthegirlnamedlovecom-aa618f4516342df8c9a807269eb0e11b.jpgJuno/Fox Searchlight Pictures/www.thegirlnamedlove.com

Setelah menyusun beberapa rencana ke depan, ia akan bekerja keras dan selalu berusaha untuk memenuhi targetnya yang sudah ia susun dengan matang. Ia tidak akan membiarkan rencananya meleset. Ia dituntut segera menyelesaikan studinya agar dapat intens mengurus kehidupan rumah tangganya. Hal ini pun merupakan bentuk tantangan dan risiko yang sudah diambil sebelum memutuskan untuk menikah saat masih berkuliah. Sehingga, ia akan berusaha dengan keras untuk menyelesaikan tantangan berat ini.  

5. Mudah mengontrol emosi

rebloggycom-f3988ccf39b307dc3ec73c2b78298ea3.jpgJuno/Fox Searchlight Pictures/www.www.rebloggy.com

Orang yang memutuskan untuk menikah adalah orang yang sudah matang pemikirannya. Apalagi jika posisinya sebagai seorang istri yang dituntut untuk tunduk kepada sang suami. Maka, bagaimanapun kondisi hatinya, seorang istri harus selalu melayani suami dengan setulus hati. Kondisi seperti ini membuat seorang istri terbiasa mengontrol emosinya. Ia bukan orang yang mudah terpancing emosinya dan bisa meredam emosinya agar tidak meluap-luap. Ia akan selalu berusaha menciptakan suasana rumah tangga yang harmonis.

6. Bukan orang yang egois

rebloggycom2-525b07f57836eeb1ba34ce9759178969.jpgJuno/Fox Searchlight Pictures/www.rebloggy.com

Karena tidak lagi hidup sendiri, perlahan ia mulai mengenyampingkan kepentingannya untuk kepentingan rumah tangganya. Ia akan menempatkan kepentingan keluarga barunya di atas kepentingan pribadi. Terlebih untuk seorang istri yang terikat dalam pernikahan muda. Ia telah merelakan masa bermainnya. Ketika orang-orang seusianya masih asyik nongkrong-nongkrong di kafe, ia sibuk di rumah untuk memenuhi kewajibannya sebagai seorang istri.

7. Calon Ibu yang diidam-idamkan bagi suami dan anak-anaknya

fanpopcom-f7937eea66784cc54955633b8b383106.jpgJuno/Fox Searchlight Pictures/www.fanpop.com

Siapa yang tidak ingin mempunyai seorang ibu atau istri yang mempunyai keenam sifat di atas? Jika keenam sifat di atas sudah dimiliki oleh seorang istri, maka rumah tangga akan terbangun dengan harmonis.

Memang banyak hal yang dikorbankan setelah memutuskan untuk menikah di usia muda. Namun, mereka patut berbangga pada dirinya sendiri. Karena telah begitu berani satu langkah lebih maju dalam menentukan pilihan hidupnya. Two thumbs up! Tidak ada yang salah atas sebuah pilihan. Semua kembali kepada masing-masing individu.

 

BACA JUGA: Ini Pasangan Idaman Pria Menurut Jurusan Kuliah yang Diambil Si Wanita

banner-kompetisi-nulis-popbela-6421aeedd43ef05e75fb2dc1e2808f7b.jpgInformasi lebih lengkapnya, kamu bisa cek di sini.

IDN Channels

Latest from Dating