Perselingkuhan sering kali diidentikkan sebagai kecurangan dalam hubungan yang melibatkan kontak fisik, bahkan seksual, dengan orang lain yang bukan pasangan. Ternyata, makna perselingkuhan lebih luas daripada itu. Salah satunya ialah emotional cheating atau perselingkuhan yang cenderung lebih melibatkan perasaan.
Sebenarnya, apa itu emotional cheating serta bagaimana tanda-tanda seseorang sedang melakukan emotional cheating? Lalu, bagaimana cara memperbaiki hubungan setelah salah satunya melakukan emotional cheating?
Melansir dari self.com, berikut pembahasan untuk mengenal emotional cheating dan cara menghadapinya.
1. Tertarik pada orang lain dan berharap pasangan tidak tahu
Secara sederhana, emotional cheating berarti perselingkuhan emosional. Jadi, umumnya emotional cheating tidak melibatkan kontak fisik bahkan aktivitas seksual.
Salah satu tanda paling jelas dari emotional cheating adalah saat kamu memiliki ketertarikan pada orang lain (yang bukan pasanganmu), kemudian kamu berharap bahwa pasanganmu tidak akan mengetahui hal tersebut.
Ketertarikan tersebut biasanya berlanjut kepada tindakan-tindakan untuk jadi lebih dekat, seperti berkirim pesan atau mengobrol lewat telepon. Namun, kamu melakukannya sambil berpikir semoga pasanganmu tidak tahu.
Meski terkesan sederhana, sebenarnya tindakan ini termasuk salah lho, Bela! Merasa tertarik hingga menjadi lebih dekat dengan orang lain, apalagi melakukannya secara sembunyi-sembunyi, tentu akan menyakiti hati pasangan kita.
2. Umumnya terjadi karena mencari dukungan emosional
Bagi sebagian orang, dukungan emosional menjadi salah satu hal penting dalam hidup. Di tengah tekanan pekerjaan serta beban tanggung jawab, kehadiran seseorang yang mampu menghibur tentu sangat diperlukan. Hal inilah yang sering kali menjadi awal mula terjadinya emotional cheating.
Seseorang yang memiliki kesulitan mengekspresikan diri atau memiliki pasangan yang cuek, biasanya akan mencari orang lain yang mampu memberi dukungan emosional baginya.
Keinginan untuk merasa nyaman saat berkeluh kesah pun menjadi salah satu penyebab seseorang mencari dukungan emosional di luar hubungannya. Umumnya hal ini terjadi bila ia ingin tampak hebat di mata pasangan, padahal sebenarnya memiliki banyak kekurangan.
3. Flirting dan membicarakan hal sensitif dengan orang lain jadi salah satu tandanya
Meski dekat dan sering curhat dengan orang lain (yang bukan pasangan), tak selalu berarti seseorang sedang melakukan emotional cheating. Ada berbagai tanda-tanda lain jika kamu ingin mengetahui apakah pasanganmu melakukan emotional cheating atau tidak.
Tanda lain yang harus diperhatikan ialah apabila pasangan suka flirting atau menggoda orang lain. Tak berhenti sampai di situ, ia pun sering kali membicarakan hal sensitif, seperti keburukan pasangannya, rahasia hubungan serta privasi pribadi pada orang lain.
Kalau sudah begitu, kamu harus mulai waspada ya, Bela! Bisa jadi pasanganmu sedang melakukan emotional cheating tanpa kamu sadari sebelumnya.
4. Bagaimana memperbaiki hubungan setelah melakukan emotional cheating?
Saat kamu atau pasanganmu melakukan emotional cheating namun masih ingin memperjuangkan hubungan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan.
Pertama, kamu bisa mulai dengan berkata jujur dan terbuka satu sama lain. Usai melakukan emotional cheating, beritahukanlah hal tersebut pada pasangan. Tujuannya adalah untuk membangun kembali kepercayaan satu sama lain.
Kedua, pikirkan ulang kelanjutan hubungan. Saat sudah jujur usai melakukan emotional cheating, sebaiknya kamu dan pasangan ambil waktu untuk berpikir. Pertimbangkan baik-baik apakah hubungan benar-benar layak diteruskan. Pastikan dirimu siap memaafkan pasangan yang selingkuh, begitupun sebaliknya.
Ketiga, refleksikan hubungan agar jadi lebih baik. Hubungan yang disertai perselingkuhan, tentu memiliki masalah yang belum terselesaikan. Nah, inilah saatnya kamu dan pasangan cari tahu apa yang salah dalam hubungan kalian, hingga menyebabkan terjadinya emotional cheating. Kemudian, jadikan hal tersebut sebagai pelajaran agar perselingkuhan tidak terulang.
Terakhir, akui kesalahan dan minta maaf. Seseorang yang telah melakukan emotional cheating, namun ingin kembali pada pasangannya, tentu harus berani mengakui kesalahan. Selain itu, ia juga harus meminta maaf dengan tulus, serta memiliki tekad untuk tidak mengulangi tindakan tersebut.