Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

7 Fakta Jika Generasi Modern Lebih Mudah Putus

Apa mereka tidak tahu kalau mencari pasangan itu sulit?

Fajar Nurmanto

Pernahkah kamu membandingkan pacaran zaman sekarang dan zaman dulu? Jika diamati lebih dalam, generasi modern lebih mudah putus dibanding dulu? Hubungan dengan kekasih seringkali berakhir dengan cepat? Berikut ini 7 alasan kenapa hubungan cinta di era modern saat ini mudah sekali kandas dan para pasangan mudah sekali bercerai.

1. Sebagian besar dari pasangan modern kurang siap untuk merasakan asmara

wallpapers-brothersoft-d9b7a5487e5c316846eca7dda092a22b.jpgpopbela.com/content-images/post/20160113/wallpapers-brothersoft-d9b7a5487e5c316846eca7dda092a22b.jpg" />www.wallpapers.brothersoft.com
 

Hidup di zaman yang serba pasti membuatmu berpikir segalanya bisa kamu dapatkan dengan mudah. Segalanya pasti menang, pasti mendapatkan hasil, atau pasti menikah. Maka kekuatan mentalmu kalah teruji dengan orang tuamu dulu. Orang zaman dulu, lebih gigih. Mereka berjuang meraih cinta dengan segenap usaha. Jadi tidak heran, jika kamu dan kekasihmu dirasa kurang siap untuk merasakan asmara yang sesungguhnya.

2. Hanya jatuh cinta di awal saja

wallpapersbrothersoftcomfriends-with-benefits-photo-65431-1920x1200-8b0f523b6a4d808d6da5c7a1c2901c28.jpgwww.wallpapersbrothersoft.com
 

Keinginan mendapatkan hasil pasti, membuatmu tidak siap memperjuangkan cinta. Seringkali kamu hanya suka di awal perjalanan cinta saja karena jatuh cinta. Setelah itu, hubungan terasa hambar dan tidak menarik untuk dipertahankan. Memperjuangkan sama artinya dengan memelihara dan memupuk cinta dari kecil sampai besar. Orang zaman dulu lebih siap untuk menumbuhkembangkan cinta yang dari awalnya kecil atau bahkan tidak ada.

3. Di zaman sekarang, pengertian rasa kasih sayang jadi sangat dangkal

wwwamazoncom91qrjnhfl7l-sl1500-2d0940be70433d799d993eb643dd2bbd.jpgwww.amazon.com
 

Kenapa terasa dangkal? Karena tidak adanya perjuangan yang berarti. Jika kencan hanya sekedar menonton bioskop dan pergi makan, lain halnya dengan mereka yang terdahulu lebih berani berkorban demi orang yang dicintai.

4. Generasi praktis beranggapan bahwa hubungan itu nomor dua dan mengedepankan logika

film-8d22d345ff1f5a3a0992e8c0b3b30a78.jpgwww.film.com

Hubungan itu nomor dua, dipakai untuk melengkapi hidup agar sempurna. Nomor satunya adalah semua kebutuhan hidup terpenuhi. Suami hanyalah aksesoris, sama seperti perhiasan untuk mempercantik diri. Ketika mereka tidak ada, kita bisa menggantinya dengan yang lain. Logika adalah alat bertahan hidup wanita modern yang mengedepankan logika. Tidak ada lagi ruang untuk perasaan, termasuk dalam membina hubungan. Pantas saja hubunganmu sering kandas atau tidak bertahan lama.

5. Tidak belajar mencintai

playbuzz-ecae198eb3f28e3caa97f5c3071271e4.jpgwww.playbuzz.com

Sekarang, budaya instan menjelma dalam segala hal, bahkan dalam hubungan. Tidak sedikit yang menyerah begitu saja saat cinta dihadapkan dengan tantangan di depan mata, tanpa ingin memperjuangkan lebih keras maka cinta dengan mudah ditinggalkan dan dilupakan.

6. Kamu memiliki banyak pasangan daripada berusaha untuk memperjuangkan satu pria

popsugar-com-au-cover-72b1b631efdb99d548a556d0ca672504.jpgwww.popsugar.com.au

Daripada menghabiskan waktu secara intens dengan satu pria, kamu lebih suka bersama banyak pria dengan alasan agar memudahkanmu dalam memilih pasangan hidup.

7. Teknologi mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat

hdwallpaperexpert-637a212369327c4691acf53d91b9e994.jpgwww.hdwallpaperexpert.com

Tidak dipungkiri, teknologi seringkali membuatmu terlena. Tanpa peduli siapa yang ada di dekatmu, kamu lebih memilih untuk berinteraksi dengan dunia maya. Pria yang sebenarnya dekat jadi tidak terasa dan pria jauh tidak lagi diperhatikan.

Semoga hubunganmu dengan kekasihmu baik-baik saja ya, Bela.

IDN Channels

Latest from Dating