Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

5 Tips Bilang 'Nggak Nyaman' Tanpa Menyakiti Hati Pasangan

Biar nggak berujung keributan

Fajar Laksmita Dewi

Kamu dan pasangan nggak perlu menjadi sempurna untuk menemukan kebahagiaan dalam hubungan. Kalian dapat saling memulihkan dengan diskusi sehat saat terjadi konflik atau menanggapi kebutuhan satu sama lain.

Terkadang, komunikasi yang tepat adalah jalan keluar terbaik dari masalah. Bila kamu ingin mengatakan hal kurang nyaman tapi takut melukai pasangan, Popbela akan kasih tunjuk solusinya. Yuk, tengok tips bilang "nggak nyaman" tanpa menyakiti pasangan!

1. Diskusi dengan membicarakan kebutuhan kalian, bukan saling menyalahkan

Pexels.com/Cottonbro

Dikutip dari GoodTherapy, konselor pernikahan dan pendiri Mount Vernon Family Therapy, Kristin Rosenthal, mengatakan ketika kamu berbicara dalam keadaan marah, kamu sebenarnya sedang dalam masalah.

"Sebenarnya tak ada yang salah dengan mengatakan sesuatu yang mengganggu. Namun, kunci memperbaiki hubungan adalah membicarakan apa yang kamu butuhkan, bukan kesalahan pasanganmu," tambahnya.

Setiap pasangan secara alamiah selalu mencari keamanan dalam hubungan. Itulah kenapa keraguan tentang koneksi bersama pasangan bisa mengancam bila terus dipendam. Bahkan, hubungan yang menyakitkan bisa memicu pertanyaan yang lebih besar.

Misalnya, "Apakah aku penting buat kamu? Apakah kita sedang baik-baik saja sekarang?" Apalagi bila kamu ragu mengatakan kepedulian sama pasangan, lebih mudah untuk marah dan menyerang apa yang tampaknya salah daripada meluruskan keadaan.

2. Fokus dengan pengalaman yang terjadi, bukan karakter pasangan

Pexels.com/Monstrea

Gestur dan perkataan keliru justru membuat diskusi kian alot. Terkait hal ini, Rosenthal juga menuturkan beberapa hal yang perlu kamu perhatikan saat membicarakan hal yang membuatmu kurang nyaman sama pasangan.

Pertama adalah jangan melotot, menggerutu, atau diam saja demi dapat respons. Hal ini nggak bakal membantu pasangan untuk mengerti, malah bisa membuatnya bersikap defensif.

Kedua adalah mengatakan dengan jelas kekesalan yang kamu alami tanpa menyalahkan. Misalnya, "Aku nggak suka caramu berbicara ketika kamu baru pulang."

Ketiga, ketika pasangan lupa sesuatu seperti tanggal jadian, coba katakan, "Aku mengandalkan bantuanmu buat mengingatnya, tapi kamu lupa. Aku jadi merasa bukan orang penting lagi." Bukan dengan kalimat seperti, "Kamu kenapa? Kenapa kamu nggak bisa ingat hal kecil saja?"

Keempat, jangan berasumsi dan jelaskan dengan detail. Misalnya, "Aku ingin kamu mengerti kalau aku lagi suntuk dengan pekerjaan. Bisakah aku bercerita dan mendapatkan dukungan darimu?" Hindari bilang, "Kamu nggak pernah ngerti, ya? Kamu seharusnya tahu lebih jauh tentang ini."

Selanjutnya, bicaralah melalui pengalaman dengan fokus pada apa yang terjadi. Sebab, kemarahan yang benar adalah fokus pada perilaku yang membuatmu kurang nyaman, bukan dengan menyalahkan karakter pasangan.

3. Ketika kamu kesal dan ingin mengatakannya, itu kesempatan buat lebih terhubung dengan pasangan

Pexels.com/Cottonbro

Rosenthal mengatakan bila kamu mau menjelaskan kekesalanmu, itu jadi langkah pertama untuk memperdalam pemahaman kalian terhadap apa yang terjadi. Menurutnya, saling mendengarkan ketika ada yang kurang nyaman, sama pentingnya dengan membuat segalanya jadi lebih baik. 

Tentu saja melakukan praktik seperti ini nggak semudah mengatakannya. Namun, berbicara dengan pasangan saat kamu benar-benar kesal, merupakan kesempatan buat lebih terhubung. Kamu bisa belajar menyampaikan pesan dengan cara yang sesuai dengan kebutuhan, bukan dengan menampik perasaan atau menyalahkan pasangan.

4. Bercerita dengan mengungkapkan rasa

Pexels.com/Trinity Kubassek

Psikolog klinis Marni Feuerman, dilansir verywellmind, memaparkan pentingnya mengatakan perasaan pada pasangan. Menurutnya, percakapan yang dalam diperlukan untuk menyatukan dan menciptakan keintiman. Sederhananya, kalian bisa menyisihkan waktu paling nggak sepekan sekali buat membicarakan pasang surut yang kalian alami.

Feuerman menjabarkan manfaat komunikasi dari hati ke hati yang membantu menjauhkan dari konflik dan mencegah kebencian. Selain itu, komunikasi yang tepat membantu kalian buat meraih empati, menciptakan hubungan dalam yang bermakna, serta membuat pasangan menghindari diskusi yang dangkal.

5. Ada kalanya kamu harus mengatakan 'tidak' sebagai tanda kejujuran dan kebebasan dalam berpendapat

Pexels.com/Cottonbro

Dilansir mentalhelp, menurut peneliti pernikahan John Gottman, hubungan yang sukses memiliki rasio respons positif dan negatif setidaknya 5:1. Inilah kenapa masih masuk akal bila kamu mengatakan 'tidak' pada pasangan. Ada kalanya, 'tidak' jadi kata paling bermanfaat, jujur, dan membebaskanmu dalam berpendapat.

Sejalan dengan hal ini, terapis pernikahan dan keluarga Pat Ladouceur memaparkan langkah yang perlu kamu perhatikan ketika bilang 'tidak' sama pasangan. Pertama adalah mengakui kebutuhan, lalu membicarakan dengan jelas, dan mengatakan hal positif dari pendapatmu.

Disclaimer: Artikel ini sudah diterbitkan di laman IDN Times dengan judul "Tips Bilang 'Gak Nyaman' Tanpa Menyakiti Pasangan, Yuk Bisa!"

IDN Channels

Latest from Dating