Banyak yang mendefinisikan berselingkuh dengan menjalin hubungan romantis dengan orang lain atau melakukan hubungan secara fisik dengan seseorang yang bukan pasangan. Namun, banyak yang tidak sadar dengan perselingkuhan emosional, yang sering disalahartikan dengan berteman biasa.
Perselingkuhan emosional adalah bersikap intim secara emosional dengan seseorang yang bukan pasangan, tanpa berselingkuh secara fisik. Beberapa orang bahkan tidak menyadari tindakannya sebagai selingkuh emosional.
Nah, supaya kamu dan pasangan tidak terjebak dalam sebuah perselingkuhan emosional tanpa menyadarinya, ini beberapa perbedaan penting antara selingkuh emosional dan pertemanan biasa.
1. Keterbukaan di antara kamu dan pasangan
Jika hanya berteman, kamu tidak sungkan berbicara kepada pasangan tentang apa yang kamu lakukan dan bicarakan bersama. Tak perlu sampai mengungkapkan rahasia tergelap temanmu, tetapi paling tidak kamu tidak menyembunyikan apa pun kepada pasangan.
Jadi, saat kamu tidak bilang ke pasangan baru saja menghabiskan waktu dengan si teman atau berkirim pesan di belakang pasangan, ini sudah masuk ke ranah selingkuh emosional. Kamu melakukannya mungkin karena tahu pasangan tidak akan menyukainya.
2. Kamu merasa tidak terpenuhi
Perselingkuhan sering terjadi jika seseorang merasa kebutuhannya tidak terpenuhi dalam suatu hubungan. Jadi, saat kamu atau pasangan mencari keintiman emosional dengan orang lain, maka ini adalah perselingkuhan emosional. Padahal, hal ini hanya membuat hubungan kalian menjadi lebih buruk.
3. Ikatan yang terjadi dengan si teman
Umumnya, perselingkuhan emosional terjadi dengan teman atau rekan kerja baru. Sementara, dengan sahabat yang sudah berhubungan lama, biasanya tidak akan terjadi hal yang buruk.
Tentu saja, tidak ada yang salah dengan ikatan yang terjadi dengan teman. Namun, jika kamu merasa jauh lebih dekat dengan di teman daripada pasangan, maka mungkin ada perselingkuhan emosional yang terjadi tanpa kamu sadari.
4. Apa yang diceritakan dan tidak diceritakan
Tidak ada yang salah jika kamu memilih membicarakan topik tertentu dengan teman, bukan pasangan. Misalnya saja, urusan pekerjaan karena kamu dan si teman bekerja di bidang yang sama atau tentang teman lain yang satu circle dengan kalian.
Namun, jika kamu tidak tertarik membicarakan hal-hal penting dengan pasangan dan lebih memilih berbicara dengan teman, ini mulai salah. Pasangan seharusnya menjadi orang pertama—mungkin setelah keluarga—yang tahu tentang keputusan penting yang kamu lakukan.
5. Membandingkan pasangan dengan teman
Tidak masuk akal jika kamu mulai membandingkan pasangan dengan teman karena seharusnya mereka tidak bisa dibandingkan. Pasangan dan teman memiliki peran masing-masing.
Kamu seharusnya tidak berpikir kalau peran pasangan bisa digantikan dengan teman. Jika kamu merasa seperti itu, bisa diartikan kalau kamu sudah melakukan perselingkuhan emosional dengan teman.
6. Seberapa sering si teman ada di pikiranmu
Teman-teman itu penting, tetapi mereka bukan orang yang benar-benar selalu kamu pikirkan. Jadi, jika kamu tidak dapat berkonsentrasi pada apa pun karena yang dapat kamu pikirkan hanyalah si teman ini, itu sudah bukan pertemanan normal.
Apalagi jika kamu sampai mulai membayangkan apa yang dilakukan si teman atau bertanya-tanya apa yang dilakukannya sekarang, itu sudah kelewat batas. Kamu tidak seharusnya memikirkan seorang teman sampai seperti itu.
7. Seberapa sering kamu membicarakan si teman
Normal untuk membicarakan teman kepada orang lain, termasuk pasangan. Mungkin ada cerita menarik dari teman yang ingin kamu ceritakan lagi ke orang lain. Namun, terus-menerus berbicara tentang si teman ini sudah tidak lagi normal. Itu mungkin menjadi tanda kalau kamu memiliki perasaan yang lebih dalam daripada yang kamu sadari.
8. Memiliki angan-angan tertentu dengan teman
Kamu biasanya tidak akan memiliki fantasi tertentu dengan seseorang yang hanya kamu anggap sebagai teman. Ini hanya terjadi saat kamu mulai melakukan perselingkuhan emosional tanpa disadari. Apalagi jika kamu memiliki angan-angan untuk melakukan sesuatu bersama teman, bukan pasangan.
9. Terlalu rindu
Sekali lagi, sangat normal jika kamu merasa rindu dengan seorang teman, khususnya mereka yang sudah lama tidak bertemu denganmu. Namun, jika kamu terus-menerus merasa rindu dengan teman padahal baru saja bertemu, ini tanda-tanda yang tidak normal.
10. Menghabiskan lebih banyak waktu dengan teman
Saat memiliki pasangan, seseorang biasanya akan menghabiskan lebih banyak waktu dengan pasangannya dibandingkan dengan teman. Namun, jika kamu menghabiskan lebih banyak waktu dengan seorang teman sehingga pasangan merasa terabaikan, ini namanya perselingkuhan emosional.
11. Bersikap defensif
Ketika orang menjadi defensif, kadang-kadang ini dikarenakan dia tahu apa yang dilakukannya salah. Jadi, jika kamu merasa defensif ketika pasangan bertanya tentang pertemanan kamu, coba pikirkan lagi. Pasangan sampai bertanya atau mencoba menetapkan batasan seharusnya menjadi tanda ada yang tidak normal dengan pertemanan kalian.
12. Bersedia melakukan apa pun untuk teman
Tidak ada yang salah dengan membantu teman jika dia membutuhkan bantuan. Namun, saat kamu bersedia melakukan apa pun untuknya, bahkan tidak peduli dengan pasangan, ini adalah red flag. Apalagi jika kamu tidak melakukan hal yang sama untuk pasangan, itu artinya kamu lebih mementingkan teman daripada pasangan.
13. Siapa yang menjadi prioritas untukmu
Teman-teman mungkin sudah ada sebelum kamu menjalin hubungan dan mungkin akan tetap ada saat hubunganmu selesai. Kamu memang tidak boleh mengorbankan sistem dukungan seperti ini saat berkencan dengan seseorang. Lagi pula, penting untuk memiliki kehidupan dan identitas di luar hubunganmu dengan pasangan.
Namun, sangat aneh jika teman menyarankan kamu harus memprioritaskan dirinya daripada menghargai pasanganmu. Terutama jika kamu telah menjalin hubungan untuk waktu yang lama dan ingin lebih serius. Bahkan, jika kamu sudah mengenal teman lebih lama dari pasangan, dia tetap merupakan bagian besar dari hidupmu dan pantas dihormati.
14. Kamu membutuhkan persetujuan
Saat bertemu teman baru, wajar jika kamu merasa sedikit gugup dan ingin dia menyukaimu. Nah, tanda selingkuh emosional adalah saat kamu ingin berpakaian dan terlihat cantik di depan teman. Dengan pertemanan normal, kamu tidak terlalu peduli dengan penampilan dan hanya berharap menikmati pertemanan dengannya.
Itulah perbedaan antara pertemanan biasa dengan perselingkuhan emosional, yang sering tidak disadari. Jangan sampai kamu melakukannya ya, Bela.