Siapa di sini yang suka (nggak sengaja) tak mendengarkan pasangan saat dia sedang bercerita? Well, mungkin kamu nggak sendirian ya, Bela.
Di antara banyaknya gangguan digital dan kebutuhan tanpa henti untuk melakukan banyak tugas, benar-benar mendengarkan tanpa gangguan bisa sangat sulit dilakukan.
Mendengarkan secara aktif tidak sama dengan mendengar, tetapi tak tahu apa yang dibicarakan si pembicara. Hal ini melibatkan pikiran dan emosi.
Menurut seorang psikolog klinis berlisensi, Greg Kushnick, PsyD, kamu nggak hanya melakukan upaya yang disengaja untuk mendengarkan, tetapi juga menanggapi dengan cara yang membuat orang lain merasa didengarkan dan dipahami.
"Inti dari mendengarkan secara aktif adalah menunjukkan rasa hormat, yang merupakan unsur penting dari persahabatan dan hubungan yang sehat," katanya.
Mengapa ini sangat penting untuk hubungan?
Ketika kamu nggak bisa mendengarkan secara aktif saat pasangan berbicara, akan ada sejumlah konsekuensi yang muncul dan menyebabkan memburuknya hubungan.
“Sangat penting untuk berlatih mendengarkan secara aktif dalam hubungan karena jika tidak, kita dapat jatuh ke dalam pola komunikasi destruktif yang sama, yang membuat kita menginterupsi, menyerang satu sama lain, membela, mengkritik, atau berdebat,” kata Paulette Sherman, PsyD, seorang psikolog dan pakar hubungan.
Jika ini terus terjadi, kamu dan pasangan bisa berhenti berbagi, berbicara, bahkan mulai menghalangi satu sama lain. Kamu atau pasangan lama kelamaan akan berhenti merasa dicintai.
Di sisi lain, Dr. Greg mengatakan bahwa mendengarkan secara aktif memiliki kekuatan untuk meningkatkan rasa kedekatan, baik pada pembicara maupun pendengar. Terkadang yang diperlukan hanyalah benar-benar mendengarkan apa yang pasangan katakan.
Bagaimana kamu bisa tahu jika pasangan tak benar-benar mendengarkan?
Sebenarnya, sangat mudah untuk mengetahui kapan pasangan—atau orang lain—nggak mendengarkan secara aktif.
Menurut Dr. Paulette, tanda-tanda yang harus diwaspadai adalah seringnya interupsi, kurangnya kontak mata atau interaksi fisik saat berbicara, nggak menyimpan atau mengingat apa yang kamu katakan, dan melakukan hal-hal lain selama berbicara.
Dr. Greg bilang, tanda lainnya adalah ketika pasangan sepertinya selalu menunggu saat yang tepat untuk mengambil giliran berbicara, daripada benar-benar mendengarkan apa yang kamu katakan.
Terakhir, tentu saja mendengarkan sambil melihat ponsel. Menurutnya, bahkan hanya memegang ponsel, sudah bisa membatasi kemampuan seseorang untuk mendengarkan secara aktif.
Cara agar bisa mendengarkan dengan aktif
Sekarang setelah tahu pentingnya mendengarkan secara aktif dalam hubungan, kamu mungkin bertanya-tanya bagaimana cara mempraktikkannya.
“Keterampilan seperti mendengarkan secara aktif, berkompromi, dan menciptakan visi bersama dapat dipelajari,” kata Dr. Paulette.
Jika kamu ingin menjadi pendengar yang aktif, berikut adalah beberapa langkah yang perlu diperhatikan selama percakapan berikutnya dengan pasangan untuk memastikan kamu benar-benar mendengarkannya.
1. Niatkan diri untuk mendengarkan
Di awal setiap percakapan, Dr. Greg mengatakan untuk menetapkan niat agar pembicara merasa didengarkan dan dipahami.
“Katakan pada diri sendiri bahwa kamu berkomitmen untuk mendengarkan. Ingatkan diri bahwa setiap orang memiliki sesuatu yang bermanfaat untuk didengarkan. Kamu pada dasarnya berkomitmen untuk menjadi siswa dan membiarkan pembicara menjadi guru,” katanya.
2. Berkomitmen pada percakapan
Dr. Greg mengatakan, kamu perlu memastikan dirimu siap "mendengarkan dengan perhatian dengan fokus dan sepenuh hati".
Pastikan untuk memperhatikan komunikasi verbal dan nonverbal pasangan, dan hindari berfokus untuk mengajukan pertanyaan atau komentar. Cukup dengarkan saja pasangan.
Psikolog klinis ini juga mendorongmu untuk mengangguk dan/atau tersenyum atau menanggapi dengan berkata seperti, “Iya” atau “Oh, gitu”.
3. Tawarkan pendapat jika dirasa tepat
Hindari memberikan pendapat dan keyakinanmu sendiri saat pasangan baru mulai berbicara. Sebaliknya, Dr. Greg mengatakan untuk tetap fokus pada pasangan dengan berusaha untuk terlibat pada apa yang dikatakannya.
“Ajukan pertanyaan klarifikasi dan sampaikan pemahaman. Jangan hanya menganggap kamu tahu bagaimana perasaan pasangan mengenai hal yang diceritakannya,” katanya.
Mendengarkan secara aktif adalah keterampilan yang mungkin nggak bisa datang secara alami pada awalnya. Namun, Dr. Paulette mengatakan bahwa latihan bisa membuat hal itu menjadi kebiasaan.
Jadi, secara nggak langsung kamu akan menciptakan lingkungan yang memungkinkan pasangan merasa benar-benar didengar dan dihargai, yang pada akhirnya menimbulkan koneksi lebih dalam.