Sering kali film dan serial televisi menunjukkan kalau ibu mertua atau ibu pasangan memiliki peran antagonis. Nggak menyukai menantu atau pasangan anaknya, nggak memberi dukungan, bahkan menyiksa di belakang anaknya.
Meski nggak semua cerita itu terjadi di dunia nyata, beberapa orang merasakan pengalaman tersebut, seperti ketika ibu pasangan mengatakan dengan jelas kalau dirinya lebih menyukai mantan pacar anaknya dan membandingkannya denganmu, yang merupakan pasangan anaknya sekarang.
Apa kamu mengalami hal yang sama, Bela? Rasanya tentu sakit hati mengetahui kalau ibu pasangan lebih menyukai mantan yang sebelumnya daripada kamu. Momen bertemu dengannya pun akan jadi lebih canggung dan kamu merasa minder atau sedih. Namun sebelum merasa insecure atau marah padanya, ada beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan.
1. Ingat bahwa ini bukan karena dirimu
Melansir dari Elite Daily, meski sikap ibu pasangan cukup mengganggu perasaanmu, ingat kalau itu nggak berhubungan dengan dirimu. Boleh jadi, ibu pasangan masih bergumul dengan hubungan anaknya bersama mantan sebelumnya. Keterikatannya dengan mantan anaknya adalah bagian dari ceritanya dan itu bukan karena dirimu, Bela.
Ingat kalau mungkin orangtua pasangan masih terbayang-bayang dengan hubungan anaknya bersama orang terdahulu. Nggak hanya pasangan, tetapi orangtuanya pun butuh waktu untuk move on.
Para ahli asmara mengatakan kalau orangtua pasangan mungkin telah memiliki bayangan masa depan hubungan anaknya. Namun, itu nggak terjadi sesuai dengan ekspektasi mereka. Jadi, orangtua pasangan masih terjebak dalam impian mereka itu.
2. Terima perasaanmu
Ketimbang menyadari perasaan marah atau cemburu karena mengetahui ibu pasangan masih terhubung dengan mantan anaknya, ahli asmara menyarankanmu untuk lebih memikirikan perasaanmu sendiri.
Mengapa kamu merasakan hal ini? Apa perasaan yang ingin kamu ketahui? Jika orangtua pasangan dapat mengatakan langsung padamu, kira-kira bagaimana kalimat mereka? Apa kamu merasa insecure atau merasa kurang cukup baik untuk pasangan dan keluarganya? Jika ya, dari mana perasaan itu datang?
Ketika sudah tahu perasaanmu dan alasannya, kamu dapat menemukan cara untuk mengatasinya. Misalnya jika menyadari kalau sikap ibu pasangan membuatmu merasa kurang cukup baik, kamu dapat menenangkan dirimu sendiri ketika perasaan itu datang. Coba berlatih pernapasan mendalam dan ingat kalau hubungan orangtua pasangan dengan mantan pacar anaknya bukan serangan personal ke kamu.
3. Tulis atau ungkapkan pada pasangan, namun jangan ke ibunya
Jika ingin berusaha menyelesaikan perasaanmu sendiri, para ahli menyarankan untuk menuliskannya dalam jurnal afirmasi. Tuliskan kualitas dirimu yang membuatmu dapat menjalin hubungan dengan pasangan. Jika ingin curhat dengan pasangan, selalu gunakan sudut pandang kamu, bukan 'ibu kamu' atau 'kamu' karena itu justru akan memperkeruh suasana. "Aku merasa kurang nyaman ketika ibumu membicarakan mantanmu di hadapan aku". Kalimat seperti ini dapat menjadi dasar pembicaraan yang produktif.
Mungkin kamu ingin sekali membicarakan langsung dengan ibu pasangan. Namun usahakan untuk menahan dirimu. Sebab, situasi akan bertambah panas dan belum tentu menghadapi ibunya akan membawa kalian berdua ke solusi terbaik.
4. Rawat hubunganmu dengan ibu pasangan
Meski kamu merasa ibu pasangan lebih menyukai mantan anaknya yang sebelumnya, bukan berarti nggak ada ruang dalam hatinya untuk menerimamu, Bela. Ketimbang fokus pada perasaan marah dan cemburu, alihkan perhatianmu untuk membangun dan merawat kedekatan dengan ibu pasanganmu.
Buat ruang untuk terhubung bersamanya, hanya kalian berdua. Ajak ibu pasangan mengobrol seputar hal-hal yang ia sukai, ajak dirinya untuk melakukan kegiatan yang ia gemari. Sama seperti membangun hubungan baru, kamu harus berusaha untuk mengenali dirinya dan membantunya untuk mengenalmu.
5. Bersabar
Tentu saja, melihat ibu pasangan masih berkomunikasi dengan mantan pasangan yang sebelumnya akan menimbulkan kecemburuan dalam hatimu. Apalagi jika ibu pasangan masih membicarakan tentang mantan di hadapan kamu. Namun bersabar adalah satu-satunya cara yang perlu kamu lakukan untuk menghadapi sikap ibu pasangan. Kesabaran, renungan diri, serta dosis sehat empati, menjadi kunci terbaik untuk menghadapi masalah ini. Waktu akan menjadi penyembuh bagi perasaanmu dan ibu pasangan.
Ibu pasangan adalah orangtua kedua untukmu, terutama jika kamu dan pasangan sudah menikah atau sedang menjalani fase hubungan yang lebih serius. Jangan putus asa atau menyalahkan diri sendiri maupun ibu mertua ketika menyadari ia masih belum bisa move on dari sosok dari masa lalu.
Dekati dirinya dan bangun kedekatan dengannya. Rawat dan jaga sehingga ibu pasangan dapat menerima dan mencintaimu seperti ia menyukai mantan anaknya. Mengabaikan atau mengkonfrontasi ibu mertua atas perasaannya tersebut justru hanya akan memperburuk situasi dan ibu pasangan mungkin akan memiliki pemikiran negatif tentang dirimu, Bela.