Masing-masing orang memiliki gayanya sendiri ketika jalan-jalan. Ada yang ingin menikmatinya dengan santai dengan mengunjungi tempat-tempat tenang, ada pula yang memilih melalui waktu dengan kegiatan seru. Ada yang lebih suka melakukannya dengan terencana, ada yang cenderung melakukannya tanpa rencana. Bagaimana denganmu?
Mengingat gaya yang berbeda ini, rasanya penting untuk menemukan teman travel yang seirama denganmu agar perjalanan terasa lebih menyenangkan. Namun bagaimana jika pasanganmu, sosok yang kamu harapkan dapat menjadi teman traveling, memiliki gaya yang berbeda? Lebih jauh lagi, apa artinya kalian nggak cocok? Tenang dulu, Bela. Jangan berasumsi terlalu jauh. Mungkin gaya jalan-jalanmu berbeda, namun bukan berarti nggak cocok, kok! Lagipula, melansir dari Elite Daily, ada beberapa tips yang bisa dilakukan ketika kamu dan pasangan merasa nggak cocok jalan-jalan bersama.
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mencari tahu aktivitas penting menurut pasangan yang wajib ia lakukan ketika jalan-jalan. Kemudian, pastikan untuk membuat hal-hal tersebut menjadi prioritas selama jalan-jalan bersamanya. Pun hal yang sama perlu pasangan lakukan, yaitu memasukkan kegiatan pentingmu selama liburan ke dalam prioritasnya. Dengan begitu, masing-masing dari kalian nggak akan melewatkan hal yang ingin dilakukan, juga nggak merasa terlupakan ketika traveling bersama.
Setelah tahu aktivitas penting yang ingin dilakukan pasangan saat jalan-jalan, kamu dan dirinya bisa menjaga keharmonisan traveling dengan bergantian melakukan daftar kegiatan tersebut. Misalnya, kamu dan dirinya menghabiskan waktu pagi sampai siang hari melakukan kegiatan seru di kota tempat liburan, kemudian sore hingga malam hari melakukan hal yang ingin pasangan lakukan. Sikap ini menunjukkan keinginanmu untuk melakukan hal penting menurutnya, dan itu dapat membuat pasangan merasa lebih diterima dan dihargai.
Tentu saja, ada beberapa kegiatan yang mungkin nggak menarik menurutnya atau menurutmu sendiri. Jika terjadi seperti ini, jangan mengorbankan kegiatan tersebut dari daftar keinginanmu, Bela. Sebaliknya, rencanakan waktu untuk diri sendiri agar dapat melakukan aktivitas tersebut tanpa pasangan. Kamu dapat menemuinya setelah menyelesaikan aktivitasmu, kok.
Semua dimulai dari mencari tahu perbedaan gaya jalan-jalan dan merefleksikan perbedaan tersebut sambil mencari solusi terbaik. Hanya karena kamu memiliki preferensi yang berbeda, bukan berarti nggak bisa melampaui hal tersebut. Kuncinya adalah menghargai dirimu dan pasanganmu.
Selain menyenangkan, traveling dapat menimbulkan stres. Karena itu, kuncinya adalah mencoba dan menjaga pemikiran terbuka jika kamu bukan teman jalan-jalan secara alami. Cari solusi terbaik antara perbedaan yang kamu dan pasangan miliki sehingga traveling berjalan nyaman untuk kedua pihak.
Ada alternatif lain yang bisa dilakukan oleh kamu yang susah jalan-jalan bersama pasangan, yaitu liburan terpisah. Misalnya jika pasangan senang naik gunung sedangkan kamu nggak menikmatinya, biarkan ia jalan bersama teman-temannnya. Jika kamu senang berjemur di pantai namun pasangan nggak suka dengan paparan matahari, kamu bisa jalan dengan teman-temanmu. Afterall, nggak ada peraturan yang mengharuskanmu untuk traveling berdua, kok!
Kenyataannya, perbedaan dalam menikmati traveling ini nggak bisa pudar begitu saja. Sepasang kekasih harus menemukan cara menerima satu sama lain dan berkompromi mengenai perbedaan tersebut. Kamu dan dirinya perlu mendiskusikan pentingnya gaya jalan-jalan menurut satu sama lain, kemudian menemukan kebutuhan, nilai, dan mimpi di balik gaya tersebut. Jika bisa melakukan hal tersebut, saling menghormati dan menyesuaikan gaya jalan-jalan masing-masing, kalian berdua dapat melihat jika satu sama lain merupakan teman traveling terbaik.