Jalan hubungan nggak selalu penuh kasih sayang. Sesekali, atau seringkali, muncul permasalahan yang menimbulkan konflik di antara kamu dan pasangan. Entah itu karena kesalahpahaman kecil, entah itu sengaja dilakukan sehingga berakibat fatal pada asmara kalian. Bagaimanapun, itu harus diselesaikan agar nggak mengganjal cerita cinta kalian.
Masing-masing orang memiliki teknik atau gaya tersendiri dalam menyelesaikan konflik. Kamu dan pasangan mungkin saja memiliki teknik yang sama, atau sebaliknya, berbeda. Ada yang memilih bersembunyi sampai masalah itu seakan menghilang, ada yang memilih mengabaikannya, ada yang memilih membicarakannya. Bagaimana denganmu, Bela? Melansir dari Notre Dame Online, ada 5 cara penyelesaian masalah yang paling sering dilakukan. Apa saja?
Jujur saja, berhadapan dengan sebuah masalah itu melelahkan pikiran dan perasaan. Karena itu, sebagian orang lebih memilih menghindari atau menarik diri ketika ada permasalahan yang terjadi dalam hubungannya. Orang yang mengambil cara ini akan menganggap kalau masalah itu nggak pernah ada atau nggak pernah terjadi. Ketika mendapat pertanyaan dari pasangannya mengenai masalah yang terjadi, mereka akan bersikap seolah nggak ada yang salah atau diam seribu bahasa.
Saat ada masalah, sebagian orang memilih menyerah. Dengan kata lain, mereka hanya menerima dan menuruti yang pasangan inginkan demi menyelesaikan masalah. Orang-orang dengan gaya penyelesaian konflik seperti ini nggak ingin menghabiskan waktu untuk memikirkan solusi terbaik sehingga membiarkan pasangannya mencari dan melakukan yang diinginkan. Sekilas, gaya penyelesaian ini terlihat ideal dan jauh dari pertengkaran. Namun di sisi lain, dapat menimbulkan kekesalan pada orang yang menyerah karena pasangan memberikan penyelesaian yang nggak sesuai dengan dirinya.
Sebaliknya dari gaya menyerah, ada yang memilih bertahan dan berjuang. Saat ada konflik muncul, orang-orang dengan gaya ini akan mempertahankan argumen mereka dan 'melawan' pasangannya. Mereka menganggap kalau permasalahan ini adalah sebuah arena pertandingan di mana ada yang menang dan kalah. Mungkin mereka ingin mempertahankan pendapatnya karena dirinya benar. Namun dengan menganggap harus 'mengalahkan' pasangan, dapat memberi dampak buruk pada jalannya hubungan setelah konflik mereda.
Saat permasalahan dalam hubungan muncul, sebagian orang memilih mengajak berkompromi dengan pasangannya. Mereka akan mengajak pasangannya untuk mendiskusikan hal-hal penting yang memicu permasalahan dan melewatkan hal-hal sepele untuk mempercepat proses penyelesaian konflik. Untuk melakukan teknik seperti ini, seseorang butuh sikap berani dan mau mempertimbangkan pendapat pasangannya. Namun di sisi lain, gaya berkompromi ini juga dapat digunakan untuk mengelabui pasangannya demi mempercepat penyelesaian masalah.
Orang yang memilih menyelesaikan masalah secara bersama-sama memiliki sikap keberanian dan penuh pertimbangan yang lebih baik ketimbang berkompromi. Mereka akan mengajak pasangan untuk mendiskusikan masalah yang terjadi di antara mereka, mendengarkan perasaan satu sama lain, membahas hal-hal yang mereka setujui, dan memastikan kalau mereka saling mengerti. Orang-orang dengan gaya penyelesaian masalah seperti ini umumnya dapat berpikir kreatif untuk menemukan solusi.
Mana yang jadi gaya penyelesaian masalahmu dan pasangan, Bela? Apa kalian berdua memiliki teknik yang sama atau berbeda? Diskusikan mengenai cara terbaik untuk hubungan kalian sehingga ketika ada konflik baru muncul, itu dapat diselesaikan dengan cepat dan tuntas. Selain dalam hubungan, gaya penyelesaian ini pun sering diterapkan untuk masalah lain seperti dalam pekerjaan atau pertemanan.