Kisah cinta Dilan dan Milea seakan membangkitkan kenangan lama para generasi 90-an yang menontonnya. Bagaimana nggak, cerita yang mengisahkan dua remaja sekolah saling jatuh cinta persis menggambarkan realita masa muda yang dialami para penonton. Ditambah mengambil setting masa lampau, semakin menguatkan kalau cerita itu bernuansa antara 90-an samai 2000-an.
Masih banyak film, bahkan novel maupun cerita pendek bertemakan romansa yang mengambil masa sekolah menengah sebagai latar belakang ceritanya. Kira-kira, mengapa, ya, Bela? Kulik bersama-sama, yuk!
1. Cinta pertama dimulai di bangku SMA
Ayo ngaku, siapa yang mulai pacaran pas SMA? Umumnya, para remaja baru membuka hatinya untuk berpacaran di masa Sekolah Menengah Atas karena merasa sudah cukup dewasa untuk jatuh cinta dan menjalaninya, juga ada alasan baru dibolehkan oleh orangtua! Makanya, banyak yang mengaku memiliki cinta pertamanya pas masa-masa ini. Karena itu pula, setting cerita romantis pun mengambil pada masa SMA.
2. Ada banyak alasan untuk jatuh cinta di sekolah
Cinta di sekolah bisa lahir karena banyak sebab. Mulai dari sekelas bersama, menjadi rekan kerja dalam kelompok yang sama, nggak sengaja bertemu di kantin, terlibat kepanitiaan acara yang sama, pulang bareng di transportasi umum, dan banyak lainnya. Penyebab seperti ini dapat mempermudah para pengarang untuk membuat alur cerita yang mudah untuk tokohnya. Jadi, cerita bisa semakin variatif dan menarik.
3. Menemukan makna cinta yang sesungguhnya
Selain menemukan cinta pertama, di bangku SMA ini kamu juga akan mempelajari seluk-beluk cinta untuk pertama kalinya. Kamu akan merasakan cemburu, posesif, dicuekin, ditolak gebetan, diselingkuhi, ditikung teman, diputusin, dan berbagai suka-duka lainnya. Pengalaman penuh tawa dan air mata ini mungkin dapat membuatmu trauma akan cinta. Namun di masa inilah, banyak orang menemukan arti cinta yang sesungguhnya.
4. Memahami pentingnya pertemanan
Selain menemukan makna cinta, kamu juga akan menemukan makna pertemanan di masa sekolah. Mengalami susahnya menghadapi hukuman guru, serunya melakukan hal konyol bersama, senangnya ketika lulus ujian bersama, adalah momen-momen berharga yang hanya bisa kamu dapatkan saat bersama teman. Pengalaman seperti ini pula yang membuat banyak penulis membuat film atau cerita pertemanan dengan latar belakang masa SMA.
5. Menemukan sahabat sejati dalam hidup
Kapan kamu bertemu sahabat sejati yang sedang menemanimu sekarang? Kebanyakan orang akan menjawab, "Di SMA!" Yup, banyak orang yang menemukan sahabat sejatinya saat duduk di bangku SMA. Sosok yang mengenalmu dari bukan siapa-siapa, menemanimu kala merasa terpuruk, mengikutimu saat melakukan suatu kenakalan, sampai yang merasa bangga ketika kamu berhasil mencapai keinginanmu. Ketika pertemananmu dengan sahabat berlangsung sampai melewati angka tahunan, tandanya mereka adalah sahabat sejatimu.
6. Masa sekolah adalah masa menyenangkan
Masa sekolah, khususnya SMA, adalah masa yang paling disukai semua orang! Kenakalan yang kekanak-kanakan, para guru yang galak namun mengayomi, serta teman-teman yang nggak kalah seru. Pengalaman seperti ini memperkaya jalan cerita menjadi tambah menyenangkan untuk dinikmati. Juga, membuat orang yang membaca maupun menontonnya turut nostalgia ke masa lalunya.
7. Masa SMA adalah masa transisi terbesar
Konon, pencarian jati diri terbesar terjadi pas kamu duduk di bangku SMA. Sebab di masa sekolah ini, kamu mengalami pertambahan usia ke 17 tahun, usia yang dianggap sudah dewasa karena sudah wajib memiliki KTP. Kamu mencoba untuk menemukan jati dirimu sendiri, menentukan kepribadian yang kamu ingin tunjukkan, dan sikap yang kamu ingin lakukan. Perubahan dari jiwa remaja ke dewasa ini nggak luput dari gejolak emosi yang besar. Nggak heran, masa SMA menjadi masa yang paling ditandai dalam kehidupan banyak orang.
8. Masa SMA nggak akan pernah terulang lagi
Banyak film maupun novel bertemakan cinta di bangku SMA dibuat untuk menggugah emosi para yang membaca maupun menontonnya. Sebab masa sekolah nggak akan pernah terulang lagi, maka menikmati cerita dengan latar belakang masa itu akan menimbulkan kerinduan yang mendalam, bukan?
Bagaimana menurutmu, Bela? Apa ada alasan lain yang membuat film maupun novel cinta kerap kali mengambil latar belakang masa SMA? Share pendapatmu, yuk!