Apa yang ada pada benakmu begitu mendengan kata ‘impulsif’?
Kamu mungkin akan langsung teringat dengan kebiasaan menghambur-hamburkan uang untuk barang tak penting atau kesulitan dalam mengendalikan nafsu berbelanja. Kedua hal itu tidak salah, kok, namun perilaku impulsif rupanya jauh lebih kompleks dari itu.
Dalam hubungan percintaan pun perilaku impulsif bisa sangat menyulitkan. Misalnya saja berbicara atau berperilaku spontan yang dapat menyakiti pasangannya, merusak barang saat marah, tidak bisa menahan diri ketika menginginkan sesuatu, dan lainnya.
Kamu pastinya akan menghadapi banyak situasi sulit jika perilaku ini terus diabaikan. Oleh sebab itu, berikut ini beberapa cara mengatasi pasangan impulsif yang bisa kamu coba.
1. Sadari bahwa perilaku impulsif merupakan akar masalahnya
Cara mengatasi pasangan yang impulsif pertama adalah kamu harus sadar bahwa perilaku impulsif itulah yang menjadi akan permasalahannya. Jika kamu terus mengelaknya secara terus menerus, maka kamu juga akan kesulitan untuk membantunya menghentikan sifat buruk tersebut.
Jika kamu sadar dan yakin bahwa pasanganmu impulsif kamu jadi bisa lebih mudah menemukan solusi untuk membantunya. Ketika kamu menyadarinya, maka kamu juga akan bisa menasihati pasangan dan meyakinkannya bahwa perilaku yang dia miliki selama ini termasuk ke dalam kategori impulsif.
2. Bantu pasangan untuk membuat pertahanan diri
Setelah kamu dan pasangan sama-sama menyadari, sekarang kamu bisa membantunya untuk membuat pertahanan diri dari perilaku impulsif. Mereka yang impulsif akan sulit mengendalikan perilaku ini sendirian, jadi mereka akan butuh bantuan dari orang-orang sekitar dalam memperbaiki kesalahannya.
Kamu bisa memberikan nasihat dengan hati-hati dan memperingatkannya ketika dia hendak melakukan sesuatu yang merugikan. Membuat pertahanan diri bisa menjadi langkah awal yang tepat untuk menghilangkan kebiasaan buruk ini.
3. Bangun komunikasi yang kuat
Ketika pasangan sedang impulsif tentu kamu merasa kesal bahkan marah, namun ingat jangan lupa untuk mengendalikan emosimu. Jika tidak, maka situasi malah semakin rumit dan kalian malah tidak dapat menemukan jalan keluar dalam permasalahan ini.
Perbaiki cara kalian berkomunikasi, cobalah bangun komunikasi yang kuat. Tanyakan baik-baik apa pemicu perilaku impulsifnya dan dengarkan penjelasannya tanpa harus menyerangnya secara tajam.
Dengan membangun komunikasi yang kuat, kamu dan pasangan juga dapat saling mengerti keinginan satu sama lain. Sehingga secara tak langsung, kalian bisa lebih mudah dan cepat dalam menemukan solusi.
4. Saling mengingatkan, terbuka, dan jujur
Komunikasi yang baik memerlukan keterbukaan dan kejujuran, apalagi jika ingin memperbaiki perilaku pasangan yang impulsif. Dua hal di atas menjadi sesuatu yang wajib diperhatikan.
Kamu harus mengemukakan pendapatmu secara jujur dan terbuka, namun tanpa harus menyakiti perasaannya. Dengan begini, pasanganmu jadi tahu dan sadar bahwa kamu membutuhkan perubahan sikap darinya.
5. Jangan memarahinya
Cara mengatasi pasangan yang impulsif selanjutnya adalah hindari memarahi apalagi sampai mengatakan kata-kata yang kasar. Sifat yang satu ini tidak dapat dikendalikan oleh orang yang merasakannya.
Bak menyiram bensin pada kobaran api, amarahmu bisa saja menyulut pasangan untuk bertindak diluar kendali. Untuk menghindari hal tersebut, baiknya kamu memberinya pengertian dan nasehat secara perlahan-lahan.
6. Cari bantuan jika kamu juga sulit membantunya
Kita sudah berusaha sebisa mungkin, namun sifat impulsif pasangan tidak bisa diatasi maka sudah saatnya kamu meminta bantuan profesional. Misalnya psikolog atau psikiater.
Namun ingat juga, jangan sampai kamu memaksa pasangan untuk berkonsultasi dengan psikolog tanpa keinginan dari dirinya sendiri. Kamu bisa memberikannya rekomendasi, namun biarlah pasanganmu yang menentukan.
Karena bisa saja, perilaku impulsif tersebut hanya bisa ditangani melalui bantuan profesional melalui penanganan khusus, misalnya terapi dan obat-obatan.
Itulah 6 cara mengatasi pasangan impulsif yang bisa kamu coba lakukan. Semoga artikel ini bermanfaat, ya!