Trust atau rasa percaya merupakan salah satu fondasi utama dalam membentuk hubungan romantis yang sehat. Namun sayangnya, nggak semua hubungan dapat dilandasi rasa percaya. Nggak jarang kita menemui masalah kepercayaan atau trust issue dalam sebuah hubungan romantis. Penyebab munculnya trust issue pun ternyata nggak sesederhana itu.
Menurut seorang psikolog bernama Erik Erikson yang mengembangkan sebuah “teori pengembangan”, tahun-tahun awal kehidupan adalah tentang mempelajari apakah orang-orang di sekitar kita dapat dipercaya untuk menjaga dan melindungi. Singkatnya, jika masa kecil seseorang diliputi masalah kepercayaan dengan orang di sekitarnya, sangat mungkin ketika ia dewasa ia akan memiliki trust issue, termasuk di dalam hubungan romantisnya.
Jika pasanganmu memiliki trust issue, kamu bisa melihat 5 tanda yang cukup kentara di bawah ini, melansir Best Life. Simak artikelnya hingga selesai, ya!
1. Dia melacak ponselmu
Saat pasanganmu mencoba mengintai pesan, catatan telepon, e-mail, atau lokasimu, sangat jelas bahwa terdapat trust issue di dalam hubunganmu. Rachel Eddins, seorang terapis dan direktur eksekutif di Eddins Counseling, mengatakan bahwa saat ini banyak cara yang dapat dilakukan seseorang untuk melacak aktivitas dan keberadaan seseorang melalui perangkat teknologi. Jika pasanganmu melakukan hal ini, bukan tak mungkin kalau dirinya memang memiliki trust issue denganmu, Bela.
2. Mengajukan banyak pertanyaan
Jika pasanganmu secara terus-menerus membanjiri kamu dengan pertanyaan tentang keberadaanmu, siapa saja orang yang kamu kenal, dan rencana masa depanmu, bisa jadi karena ia tidak mempercayai kamu.
Amanda Levison, seorang konselor profesional berlisensi di Neurofeedback & Counseling Center di Harrisburg, Pennsylvania pun menjelaskan berbagai pertanyaan yang seringkali diajukan seseorang yang memiliki masalah kepercayaan dalam hubungannya.
"Misalnya, saat kamu keluar dengan teman-teman, kamu mungkin mendapatkan pertanyaan seperti 'Dari mana saja kamu? Dengan siapa kamu bertemu?' ketika kamu tiba di rumah," ujarnya.
"Mereka mungkin juga, sepanjang malam, menelepon kamu atau bahkan teman kamu untuk memastikan kamu benar-benar bersama mereka, atau mengikuti kamu ke tempat tujuan," lanjut Amanda.
3. Mencoba “menjebakmu”
Terkadang, setelah pasanganmu memberikan rentetan pertanyaan, ia juga mungkin akan mencoba “menjebakmu”. Elizabeth Brokamp, seorang konselor profesional berlisensi yang berpraktik di Virginia, menjelaskan bagaimana setelah munculnya banyak pertanyaan, pasangan akan mencoba “menjebakmu” dengan hal yang kontradiktif,
"Ini adalah pasangan yang mengatakan hal-hal seperti, 'Aku pikir kamu akan langsung pulang setelah selesai bekerja, padahal perjalanan hanya membutuhkan waktu 15 menit. Ke mana kamu pergi?'. Percakapan ini bahkan dapat meluas ke peristiwa atau hubungan dari masa lalu," kata Elizabeth.
Saat pasanganmu terlihat mencari cara agar kamu terlihat berbohong, menandakan bahwa ia punya kecurigaan yang besar terhadapmu.
4. Merasa nggak nyaman ketika kamu bersosialisasi dengan orang lain tanpa dia
Ketika pasanganmu merasa gelisah saat kamu pergi keluar malam dengan teman-teman, kemungkinan karena ia tidak memercayai kamu sepenuhnya. Kamu tentu perlu mencari solusi atas persoalan ini, karena jika hal ini terus berlanjut, makin lama hubunganmu dan pasangan akan semakin memburuk.
"Jika pasanganmu bersikeras untuk bersamamu ketika kamu ingin menghabiskan waktu bersama teman-teman, ia mungkin kesulitan untuk mempercayai kamu, dan (bersikap waspada) dengan apa yang terjadi ketika ia tidak ada," tutur GinaMarie Guarino, seorang konselor kesehatan mental berlisensi.
"Istilah seperti 'Aku mempercayai kamu, tapi aku tidak mempercayai mereka' menyiratkan bahwa pasanganmu menunjukkan perasaan takut dan ketidakpercayaan, walaupun mereka tidak memiliki bukti bahwa kamu tidak dapat dipercaya," lanjutnya.
5. Menjadi gelisah ketika kamu tidak segera menanggapi telepon atau pesannya
Jika pasanganmu terus-menerus marah saat kamu nggak segera menanggapi telepon atau pesannya, kamu mungkin memiliki beberapa masalah kepercayaan dalam hubungan untuk diselesaikan.
"Orang-orang yang berjuang untuk mempercayai pasangannya, cenderung dengan cepat bertanya-tanya dan langsung mengambil kesimpulan ketika mereka tidak segera mendengar kabar dari pasangannya," ucap GinaMarie.
"Perasaan dan perilaku serta kemarahan yang dihasilkan biasanya tidak masuk akal, dan merupakan indikator bahwa kecemasan dan ketidakpercayaan mereka menyebabkan mereka cepat menarik kesimpulan, bahkan jika mereka tahu bahwa kamu mungkin sibuk, atau tidak tersedia saat mereka mengirimkanmu pesan," tutupnya.
Belajarlah untuk menetapkan batasan dan ekspektasi yang masuk akal seputar komunikasi digital, dan lihat bagaimana respons pasanganmu. Obrolan yang jujur antar pasangan akan menjadi kunci dalam memperbaiki hubungan.
Memang, sih, mengatasi permasalahan trust issue akan cukup sulit, namun masih bisa diusahakan, kok. Kalau kamu melihat beberapa tanda di atas pada pasanganmu, cobalah untuk melakukan percakapan serius tentang perilakunya tersebut. Atau jika kamu merasa bingung dan kewalahan, jangan ragu untuk meminta bantuan profesional, seperti psikolog atau terapis hubungan. Semoga artikel ini bermanfaat untukmu ya, Bela!