Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Mengenal Parasocial Relationship, Hubungan 'Halu' Penggemar dan Idola

Apa kamu salah satu yang berada di dalam hubungan ini?

Astri Amalia

Parasocial relationship atau hubungan parasosial ialah hubungan satu sisi, di mana pengguna media atau penggemar mencurahkan energi, minat, dan waktunya untuk sosok persona media, seperti selebriti, idola, influencer media sosial, hingga karakter animasi yang bahkan nggak mengetahui keberadaannya.

Mengutip laman Very Well Mind, parasocial relationship biasanya berfokus pada ikatan seperti persahabatan antara penggemar dan idola yang disukai. Akan tetapi, penggemar juga dapat membentuk hubungan parasosial negatif dan bahkan hubungan parasosial romantis dengan tokoh media yang berbeda.

Jenis parasocial relationship

freepik.com/freepik

Parasocial relationship sendiri diketahui terbagi menjadi dua jenis. Berikut ulasan selengkapnya.

Interaksi parasosial

freepik.com/freepik

Jenis yang pertama ialah interaksi parasosial. Mengutip laman Oxford Reference, istilah interaksi parasosial pertama kali dicetuskan oleh Horton dan Wohl pada tahun 1965, yang diartikan sebagai hubungan psikologis yang dialami oleh penonton dalam pertemuannya melalui perantara dengan artis tertentu di media massa, khususnya melalui televisi. Mereka merasa akrab bak benar-benar berteman dengan tokoh-tokoh televisi yang mereka tonton.

Keterikatan parasosial

Freepik.com/Benzoix

Seorang psikolog media, Gayle Stever, menambahkan keterikatan parasosial sebagai jenis lainnya dari parasocial relationship. Keterikatan parasosial terjadi ketika sosok idola telah menjadi sumber kenyamanan, rasa aman, dan tempat berlindung yang aman bagi penggemarnya.

Sama seperti interaksi dan hubungan parasosial, keterikatan parasosial terlihat serupa dengan keterikatan dalam kehidupan nyata. Namun, alih-alih interaksi langsung, kedekatan dalam keterikatan parasosial dicapai melalui sarana dengan perantara, seperti menonton karakter fiksi tertentu dalam film atau acara televisi, atau dengan mengikuti akun media sosial persona media.

Bagaimana parasocial relationship terbentuk?

freepik.com/lookstudio

Lalu, bagaimana parasocial relationship bisa terbentuk?

Nah, jika dikutip dari Very Well Mind, parasocial relationship mula-mula terbentuk saat seseorang bertemu dan berkenalan dengan persona media. Interaksi parasosial ini bisa meliputi 'pertemuan' di acara televisi, film yang ia tonton, mengikuti akun media sosial sosok tersebut, hingga adanya interaksi secara online maupun dalam kehidupan nyata.

Apabila sosok tersebut membuat kesan yang menyebabkan si pengguna media memikirkannya di luar interaksi, ini bisa mengarah pada parasocial relationship, dan terkadang situasi ini bisa berkembang pada keterikatan parasosial, Bela.

Selain itu, hubungan parasosial bisa saja berakhir, entah karena serial televisi yang berakhir atau sang pengguna media memutuskan untuk nggak mau terlibat lagi dengan sang persona media. Dalam situasi ini, kemungkinan si pengguna media dapat mengalami kondisi yang disebut sebagai perpisahan parasosial.

Apakah parasocial relationship itu sehat?

freepik.com/freepik

Mengutip laman Everyday Health, dijelaskan bahwa parasocial relationship adalah hal yang umum dan sangat normal. Menurut terapis perkawinan dan keluarga berlisensi yang berbasis di Los Angeles, Jessica Leader, melalui hubungan parasosial, kita bisa saja merasa terinspirasi dengan cara yang mungkin nggak mampu kita terima melalui hubungan lain di dalam hidup.

Seperti mendapatkan inspirasi dari kesuksesan penyanyi, politikus, atau atlet olahraga yang berasal dari latar belakang yang sama denganmu, atau timbul perasaan termotivasi untuk menjalani hidup sehat karena mengikuti seorang influencer di media sosial.

Selain itu, ada beberapa manfaat dari parasocial relationship, di antaranya memberikan ruang aman bagi mereka yang merasa nggak nyaman dalam situasi sosial, meningkatkan keyakinan dan membuat seseorang merasa nyaman berinteraksi dengan orang lain, hingga membantu pengembangan identitas diri.

Meski memiliki sisi positif, akan tetapi mengutip National Register of Health Services Psychologists, masih ada perdebatan tentang apakah parasocial relationship dapat menimbulkan rasa kesepian atau apakah hubungan ini dapat memperluas jaringan sosial seseorang. Namun yang jelas, menurut Jessica, hubungan parasosial nggak akan mampu menggantikan hubungan nyata.

Selaras dengan pernyataan di atas, berdasarkan penelitian yang dilakukannya, psikolog, Rachel Kowert, juga belum menemukan kebenaran atas gagasan bahwa orang yang kesepian bisa mengisi kekosongannya dengan parasocial relationship.

Di sisi lain, hubungan parasosial bisa jadi nggak sehat apabila seseorang terlalu berlebihan mengarahkan atensinya pada sosok idola, sehingga menganggu hubungannya di dunia nyata dengan orang-orang di sekitarnya.

Sebenarnya, sah-sah saja kok, Bela, kalau kamu menyukai sosok idola. Apalagi jika sosoknya bisa memotivasimu untuk jadi pribadi yang lebih baik. Hanya saja kamu perlu tahu sejauh mana kegemaranmu pada sosok idola itu berada. Jangan sampai terlalu berlebihan hingga merugikan dirimu sendiri, ya. Semoga artikel ini bermanfaat untukmu, Bela!

IDN Channels

Latest from Dating