Menikah dengan seseorang yang dicintai merupakan salah satu momen yang ditunggu-tunggu oleh sebagian perempuan. Apalagi kalau sudah punya pasangan yang dipacari selama bertahun-tahun. Mau tunggu apa lagi? Keluarga pun sudah merestui. Masalahnya, pacarmu nggak kunjung melamar. Ada saja alasannya, mulai dari belum siap batin, belum siap finansial, kalian tinggal di kota yang berbeda, dan banyak lagi. Ya, menikah memang merupakan keputusan terbesar dalam hidup para laki-laki. Tapi kalau sampai pacaran bertahun-tahun dan kamu sudah mencapai usia punya anak, sedangkan dia masih asyik santai dengan hidupnya, kamu perlu mengambil langkah ini.
1. Jangan mendesaknya
Hal yang perlu dihindari adalah kalau kamu mengancam akan meninggalkannya jika dia nggak segera melamar. Siapa coba lelaki yang mau hidup bersama perempuan suka mengancam seperti itu? Boleh-boleh saja kamu mempertimbangkan untuk pergi jika dia memang nggak serius, tapi jangan pernah mengucapkan ucapan tersebut padanya. Sebaliknya, kamu perlu mencoba mengetahui kondisinya seobjektif mungkin, dengan memahami isi kepala lelaki, khususnya kekasihmu. Apa yang membuatnya khawatir pada pernikahan, dan solusi apa yang kamu tawarkan untuk mengatasinya.
2. Omongan orang lain jangan dimasukkan ke hati
Akan ada banyak sekali teman dan anggota keluarga yang bertanya "Kapan nikah?", ketika umurmu sudah masuk usia pernikahan dan kalian sudah pacaran bertahun-tahun. Banyak juga yang akan memberikan komentar dan saran atas hubungan kalian. Sebagian mungkin nyinyir dan menganggap pasanganmu nggak serius, sementara sebagian lagi menyuruhmu untuk mendesak pacarmu ke pelaminan. Yang harus kamu lakukan adalah masukkan semua omongan mereka ke telinga kanan, lalu keluarkan dari telinga kiri. Ingat, Bela, nggak ada satu orang pun yang paling mengerti seperti apa hubungan kalian saat ini. Hanya kalian berdua yang tahu dan berhak memutuskan apa yang terbaik.
3. Mengobrol dengan mereka yang pernah atau sedang senasib denganmu
Hanya mereka yang pernah atau sedang mengalami hal serupa yang bisa mengerti perasaanmu. Dari orang-orang ini, kamu boleh mempertimbangkan saran-sarannya. Temukan beberapa teman yang sudah pacaran bertahun-tahun dan sudah masuk usia pernikahan sepertimu. Kamu boleh meminta saran dari perempuan yang sudah menikah maupun perempuan lain yang belum menikah dan bernasib sama. Meskipun kamu nggak akan menerapkan solusi dari mereka, seenggaknya kamu bisa lega karena mengetahui bahwa semuanya baik-baik saja.
4. Selama dia nggak anti pernikahan, maka nggak ada masalah
Coba ingat-ingat lagi, apakah dia pernah bilang nggak ingin menikahimu? Apakah dia pernah bilang takut pada pernikahan dan nggak pernah ingin melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius? Atau dia justru bilang ingin menikahimu tapi belum siap? Jika yang dia katakan adalah yang terakhir, maka kamu nggak perlu khawatir. Sudah jelas bahwa dia adalah pria yang ingin menikah, tapi masih belum mendapatkan waktu yang tepat.
Kebahagiaan sangat luas sifatnya. Nggak harus dengan pernikahan di usia muda. Nggak harus dengan pengakuan dari keluarga dan teman-teman. Kamu dan dia yang menjalani hubungan ini. Selama kalian berdua bahagia, maka nggak perlu saling memberatkan.