Tidak ada satu pun korban broken home yang bisa seperti anak dari “keluarga normal” umumnya. Mereka menyimpan rasa sakit yang sangat dalam. Tapi bukan berarti mereka tidak bisa jadi pasangan yang baik. Sejumlah masalah pasti akan muncul, tapi kamu bisa mengatasinya asal sudah paham 9 hal berikut ini.
1. Dia tidak mudah percaya
theberrycom
Akan ada saatnya kepercayaannya apdamu berkurang. Tiba-tiba dia curiga dan menuduhmu yang bukan-bukan. Hal ini sangat wajar, karena sebagai produk dari keluarga yang gagal, dia pernah dikhianati dan dikecewakan oleh orang terdekatnya. Dia khawatir bahwa kamu juga akan meyakitinya.
2. Dia merasa tidak pantas untukmu
farfarawaysite.com
Di awal kalian pacaran atau masa pendekatan, dia akan merasa bahwa dirinya tidak pantas untukmu. Ketika terjadi perselisihan, dia akan langsung menarik diri dan berpikir bahwa dirinya memang tidak pantas untuk menjadi pasanganmu. Yang perlu kamu lakukan adalah bersabar dan menjelaskan bahwa masalahnya tidak sebesar itu. Puji dia untuk setiap kebaikan kecil yang dia lakukan, sehingga dia merasa lebih nyaman.
3. Awalnya dia hanya fokus tentangmu saja
Di awal-awal kalian kencan, yang akan dibahas dalam setiap obrolan pastilan tentang dirimu saja. Bagaimana kuliahmu, pekerjaan, keluarga, hobi, teman-teman, apa yang kamu sukai, dan sebagainya. Dia cenderung menutup diri meskipun kamu sudah mencoba bertanya. Ini tidak lain karena dia merasa malu dengan latar belakang dan tidak yakin apakah kamu bisa menerimanya setelah tahu masa lalu tersebut.
Tapi begitu dia tahu kamu bisa menjadi pasangan yang baik untuknya, maka sikapnya akan berubah 180 derajat. Dia yang awalnya minder dengan kondisi keluarga, pelan-pelan bisa lebih terbuka. Dia tidak lagi canggung menceritakan kondisi keluarganya. Meski dia tahu kamu tidak bisa membantu apa-apa, dia sudah merasa nyaman karena kamu mau mendengarkannya.
4. Seolah dia tidak membutuhkanmu
media-addict.hu
Akan ada saatnya kamu merasa tidak dibutuhkan olehnya. Setiap kali dia punya masalah, dia bahkan tidak pernah menceritakannya. Itu karena dia memang sudah terbiasa mengatasi semua masalah sendiri sejak remaja atau masih kecil. Tapi bukan berarti dia tidak membutuhkanmu. Dia justru akan merasa sakit hati kalau kamu meninggalkannya tanpa kabar.
5. Akan susah memintanya untuk bertemu keluargamu
www.screenspy..com
Tentu dia juga ingin hubungan yang lebih serius, tapi baginya bertemu dengan keluargamu adalah hal yang sulit. Dia tidak tahu harus bersikap seperti apa dan bagaimana menjawab kalau ditanya soal keluarga. Sebagai pacar yang baik, kamu harus pelan-pelan untuk urusan ini, Bela. Bila perlu, beritahu orangtuamu agar tidak terlalu mengintimidasi saat bertanya.
6. Dia tidak suka beradu argumen
allocine.fr
Ketika kalian cekcok dan adu argumen, maka hanya ada 2 kemungkinan: dia sangat emosional atau langsung menerima pendapatmu begitu saja. Ketika dia emosional, maka perkataan akan meluncur begitu saja, meskipun sebenarnya dia tidak bermaksud begitu. Ada kalanya dia takut mengutarakan pendapat karena khawatir akan ditinggalkan.
7. Dia akan canggung ketika membahas pernikahan
revengeabc.wikia.com
Sebagai anak laki-laki yang besar di keluarga broken home, awalnya dia akan merasa canggung ketika kamu mulai menyinggung soal pernikahan. Ini karena dia sendiri selama ini tidak mendapatkan contoh pernikahan yang baik. Tapi jangan khawatir, sebagai orang yang pernah menjadi korban kegagalan rumah tangga, dia justru akan berusaha dengan giat agar rumah tangganya kelak bisa lebih baik.