Kamu pasti kesal saat pasanganmu selalu saja marah-marah, bahkan pada hal yang sepele menurutmu. Apa pun yang kamu lakukan merupakan kesalahan di matanya. Emosinya yang tidak stabil dan kepribadiannya yang temperamental inilah yang menjadi masalah.
Kalau kamu punya pasangan yang memiliki masalah itu, pasti sulit bagimu untuk mengimbanginya. Segala hal sepele bisa menjadi masalah besar dalam hubunganmu dan akhirnya membuat kalian berdua tidak nyaman dalam menjalankan hubungan kalian. Makanya, sangat penting untukmu mempertimbangkan sifat dari dirinya saat akan memilihnya sebagai pasanganmu.
Namun, jika sudah terlanjur memilih dia sebagai pasangan, kamu harus tahu bagaimana cara menghadapi pasangan yang temperamental. Berikut cara-cara menghadapi pasangan yang temperamental. Let’s go!
1. Cari tahu alasannya
Cara menghadapi pasangan yang temperamental pertama adalah mencari tahu alasan dibalik sifatnya yang mudah marah itu. Mungkinkah karena sifat bawaan atau ada faktor lain, seperti gangguan mental atau faktor stress.
Kalau sudah tahu apa sebabnya, cobalah untuk pikirkan jalan keluar sesuai dari penyebab sifat temperamental pasanganmu itu. Supaya, masalah yang sama tidak akan terulang lagi. Karena menghadapi masalah yang sama setiap saat pasti membuat kamu lelah untuk mempertahankan hubunganmu.
2. Dorong pasanganmu agar berubah menjadi lebih baik
Mendorong pasangan untuk menjadikan pribadinya lebih baik bukan berarti kamu ingin mengubah seluruh sifatnya. Namun, kepribadian yang buruk itu harus bisa diperbaiki untuk kebaikan dan kelancaran hubungan kalian.
Makanya, coba deh kamu obrolin dengan pasanganmu dari hati ke hati. Katakan secara halus kalau sifat mudah marahnya itu membuat kamu tidak menyukainya dan segala sesuatu tidak bisa diselesaikan hanya dengan emosi. Kemudian, bantu juga dia untuk berubah lebih baik.
3. Jangan ikut emosi
Tidak ikut terpancing emosi adalah salah satu cara menghadapi pasangan yang temperamental. Saat emosi sedang tidak stabil, suasana hatimu juga kacau, mungkin kamu tidak bisa hanya berdiam diri saja. Kamu pasti juga ingin meluapkan amarah dan emosimu.
Tapi, coba ditahan dulu ya. Soalnya, kalau kamu ikut-ikutan emosi, masalahnya akan semakin memburuk dan akhirnya tidak akan selesai. Ibaratnya, kamu harus menjadi air untuk memadamkan api yang tersulut.
4. Coba dikomunikasikan
Selanjutnya, coba komunikasikan dengan baik kepada pasanganmu saat emosinya mulai mereda. Cara menghadapi pasangan yang temperamental yang satu ini mungkin saja cukup efektif, dibandingkan kamu harus memilih putus dengannya. Kalau kamu bisa menyelesaikan masalahmu dengan baik, kenapa kamu perlu menyelesaikan hubunganmu, kan?
Karena, terkadang emosi yang tersulut dari pasanganmu adalah tindakan yang tanpa sadar dia lakukan. Komunikasikan dengan dia dan katakan bahwa sifatnya yang temperamental tidak baik untuk hubungan kalian.
5. Perhatikan pola sifat temperamentalnya
Cara menghadapi pasangan yang temperamental yang satu ini bisa kamu lakukan ketika kamu tidak mengetahui penyebab sifat temperamentalnya. Coba kamu perhatikan bagaimana pola emosional dari dia, apakah pasanganmu hanya emosi biasa atau melakukan kekerasan verbal maupun fisik?
Kemudian, barulah kamu cari jalan keluar untuk terhindar dari pasanganmu saat dia sedang marah ataupun emosi agar kamu tidak selalu menjadi korban emosinya.
6. Merefleksikan perkataan dan perbuatan diri sendiri
Jika kamu merasa pasanganmu mudah sekali marah padamu, coba kamu pikirkan apakah memang ada yang salah dengan perkataan dan perilakumu hingga membuat dia selalu marah padamu.
Jika kamu sudah menemukannya, coba untuk meminimalkan perilaku atau perkataan yang bisa memancing emosi pasanganmu. Dengan begitu, hubunganmu bisa kembali lancar.
7. Menghindari pasangan saat dia emosi
Kalau kamu tidak bisa mempertahankan diri untuk tidak mendebat dia saat sedang emosi, kamu bisa menghindari pasanganmu terlebih dahulu. Saat menghindari pasangan, kamu juga bisa sambil melampiaskan emosimu di tempat lain.
Selain itu, perhatikan juga apakah emosi dari pasanganmu bisa melukai fisik dan mentalmu. Jika memang dirasa keterlaluan, biarkan pasanganmu melampiaskan emosinya sendiri. Kamu bisa pergi saja dari tempat kalian berdua bertemu saat itu.
Kamu tentunya perlu memperhatikan hal-hal penting agar tidak sampai menjadi korban kekerasan yang mungkin akan dilakukan oleh pasanganmu sendiri.
8. Mungkin pilihan terbaik adalah putus
Kalau kamu sudah melakukan segala cara di atas dan tidak ada yang bisa membuatnya berubah, mungkin putus akan menjadi pilihan yang terbaik untukmu. Tidak ada yang mau untuk bertahan dengan orang yang memiliki sifat seperti itu, apalagi kamu sudah berusaha untuk menasihatinya dan menemaninya untuk berubah.
Akan lebih baik jika kamu memutuskan dia saat kalian masih pacaran daripada mengetahui sifatnya yang temperamental saat sudah menikah. Itu adalah bentuk cinta terhadap dirimu sendiri.
Itulah 8 cara menghadapi pasangan yang temperamental. Cara mana yang sudah kamu lakukan?