Apa kamu pernah atau bahkan sedang menjalin hubungan bersama pria hingga bertahun tahun, tapi dia selalu mengelak saat kamu membicarakan masa depan kalian berdua? Apa kamu pernah juga bertanya-tanya mengapa begitu banyak pria yang seolah alergi dengan kata komitmen? Berbeda dengan kaum hawa yang beharap kepastian dalam sebuah hubungan, sebagian pria justru menganggap komitmen sebagai sebuah tantangan yang memang tak mudah untuk ditaklukkan. Kenapa ya mereka takut?
1. Mereka takut tidak mendapatkan kebebasan lagi
Pada umumnya, ketika sebagian para pria mendengar kata komitmen, mereka akan membayangkan jika kebebasannya akan hilang. Sebagian besar mereka memiliki bayangan dan imajinasi tentang hidup yang bebas alias tanpa tanggung jawab. Kalau mereka bisa mendapat apa yang mereka inginkan dalam sebuah hubungan tanpa adanya komitmen, lantas kenapa mereka harus berkomitmen? Itulah yang seringkali mampir ke pikiran mereka.
2. Mereka belum siap kalau kamu 'mengganggu' ruang pribadinya
Banyak pria menyebutkan kata ini ketika si wanita mengajaknya berkomitmen. Entah dari segi mana atau dalam hal apa ketidaksiapan mereka, yang jelas mereka belum siap berkompromi dengan pasangannya dan belum siap menerima konsekuensi dalam sebuah hubungan. Mereka juga takut kalau kamu akan mengobrak-abrik dunia mereka. Meminta mereka rajin-rajin membersihkan kamar atau sekadar mengganti warna cat dinding dengan yang lebih cerah.
3. Mereka masih mencari wanita yang paling tepat
Meski kamu dan dia sudah berhubungan bahkan sejak duduk di bangku SMA, itu tidak menjamin bahwa dia akan benar-benar berhenti padamu. Kadang ada beberapa pria yang menyimpan rahasia mengenai Miss Right yang paling tepat untuknya. Bagi para pria kebanyakan, yang namanya setia pada pasangan itu bukan perkara mudah. Butuh proses panjang untuk memantapkan hati dan mengambil keputusan untuk berkomitmen dalam hubungan pernikahan.
4. Mereka rasional dan ketika belum mapan itu akan jadi alasan
Tentu saja makhluk Tuhan yang satu ini begitu logis dan rasional. Tak seperti wanita, mereka tak pernah sekalipun percaya pada kisah putri dan pangeran yang hidup bahagia selamanya setelah menikah. Kebalikannya, wanita menganggap ketika sudah bersatu dengan pasangan, maka segala masalah di masa depan pasti bisa diselesaikan berdua. Sementara lelaki percaya bahwa kehidupan akan semakin rumit ketika dua kepribadian yang berbeda disatukan. Selain itu, mereka memandang kemapanan adalah salah satu modal untuk bahagia dalam pernikahan.
5. Mereka belum bisa move on atau bahkan trauma pada hubungan sebelumnya
Jangan kaget, pada kenyataannya memang masih ada sebagian pria yang terjebak dalam bayang-bayang masa lalu atau cinta pertamanya. Bahkan ada kemungkinan kalau kekasihmu saat ini pernah mengalami sesuatu yang menyakitkan pada hubungan sebelumnya. Mungkin saja mereka pernah dikecewakan oleh seseorang yang pernah dicintai, hal ini yang kemudian jadi sumber kecemasan mereka untuk kembali menjalin komitmen dengan wanita lain.
6. Mereka sangat berambisi pada pendidikan dan kariernya
Ini juga salah satu beda sifat dasar antara perempuan dan laki-laki. Kaum adam sudah sejak lahir dianugerahi ambisi yang kuat. Mental laki-laki terus menuntun mereka untuk gigih mengejar setiap keinginan dan cita-cita. Nah, karena hal inilah mereka memandang komitmen sebagai distraksi dalam perjalanan mereka mengejar mimpi. Menikah dan punya anak mungkin akan mengganggu fokusnya pada karier dan pendidikan.
7. Belum ada teman-temannya yang berkomitmen
Kalau kamu bisa mendapatkan seorang pria yang berani untuk pertama kali berkomitmen dibandingkan dengan teman-temannya, maka kamu sangat layak diberikan pujian. Ada kok beberapa pria yang sejatinya menginginkan komitmen dalam hubungannya dengan pasangan, tapi seringkali mereka yakin ingin menjadi yang pertama di antara teman-temannya. Kalau dalam hal ini kamu terus memaksa mereka untuk segera menikahimu, mereka akan merasa tertekan. Jangan hanya berbicara mengenai keinginanmu, tanyakan pula apa yang dia pikirkan.
Memutuskan untuk berkomitmen atau menikah sama sekali bukan hal mudah, jangan sampai kalian memutuskannya dengan gegabah.