Pandemi COVID-19 yang sudah berlangsung selama setahun telah mengubah cara hidup manusia. Sebagai makhluk sosial yang membutuhkan interaksi, kita terpaksa melakukan social dan physical distancing, yang artinya harus menjaga jarak dengan orang lain. Tak bisa lagi bebas kumpul-kumpul bersama teman atau keluarga, dan bagi mereka yang sedang single, kegiatan kencan pun terpaksa dibatasi.
Pada akhirnya, pandemi juga mengubah cara seseorang dalam berkencan. Ketika dulu kencan dilakukan secara tatap muka, kini orang memilih melakukan kencan lewat aplikasi kencan online atau dating apps, melakukan video call, serta virtual dating.
Meningkatnya kegiatan kencan secara online ini juga akhirnya membuat sejumlah aplikasi kencan turut berinovasi dengan menghadirkan fitur video call. Tapi pemilihan teman kencan atau orang yang match dengan kita masih berdasarkan profil mereka. Lalu hadirlah Filter Off yang menawarkan cara kencan baru, yaitu video speed dating alias kencan kilat menggunakan video.
Lalu, bagaimana caranya menggunakan Filter Off? Popbela belum lama ini berkesempatan untuk melakukan wawancara eksklusif dengan Zach Schleien, founder dari Filter Off. Simak di bawah ini, ya.
Pandemi telah mengubah cara orang berkencan
Nggak bisa dipungkiri bahwa pandemi telah mengubah cara orang berkencan. Jika dulu pertemuan secara langsung bisa dengan mudah dilakukan, kini di saat pandemi orang akan memilih untuk menjaga jarak dan tidak bertemu di tempat umum seperti biasanya.
Menurut Zach Schleien, founder dari Filter Off, pandemi memang sesuatu yang buruk bagi kita semua. Namun di sisi lain, Zach melihat ada sesuatu yang positif, yaitu ketika orang memilih melakukan sesuatu dengan lebih sungguh-sungguh, termasuk dalam berkencan.
“Sebelum pandemi, kita bisa kencan dengan cara bertemu langsung. Sekarang, kita memilih untuk melakukan video chatting. Ketika melakukan video chatting, kita akan lebih mengambil waktu untuk benar-benar mengenal orang yang baru kita kenal itu, mencoba menggali lebih dalam tentang dia sebelum akhirnya melakukan hubungan yang serius," kata Zach.
Pentingnya melakukan video chatting sebelum bertemu
Bagi Zach, melakukan video chatting dengan orang baru yang kita temui di aplikasi kencan, adalah sangat penting.
“Buat saya secara pribadi, saya selalu melakukan video chatting sebelum bertemu dengan orang yang baru saya kenal. Itu sudah saya lakukan selama tiga tahun terakhir. Karena hal terakhir yang kita inginkan saat bertemu teman kencan adalah, kita bertemu dengannya di satu tempat, lalu kita sadar bahwa kita tidak menyukainya, tapi kita harus menghabiskan waktu satu atau dua jam dengannya. Belum lagi ketika, misalnya, kita juga mengeluarkan uang untuk kencan tersebut.”
Menurut Zach, saat berkenalan dengan seseorang yang baru di aplikasi kencan, kita tentunya ingin setidak tahu lebih banyak tentang orang yang akan berkencan dengan kita.
“Komunikasi face-to-face melalui video adalah pengalaman yang autentik dan cara yang yang paling efisien, menurut saya,” ujarnya.
Filter Off hadir dengan menawarkan cara kencan baru
Lalu hadirlah Filter Off, aplikasi video speed dating, yang diluncurkan sebulan sebelum pandemi merebak secara global tahun 2020 lalu. Berbeda dengan aplikasi kencan online lainnya, Filter Off merupakan aplikasi yang menawarkan video speed dating atau kencan kilat menggunakan video.
“Banyak aplikasi kencan yang sudah menawarkan fitur video, tapi mereka masih swiping, masih memilih match berdasarkan bio dan foto profil. Di Filter Off, kami menawarkan sesuatu yang berbeda, karena kami merupakan the only video first dating app. Dengan aplikasi kencan video first, kita bisa mengenal sosok teman kencan kita lebih dalam, daripada sekadar membaca profil atau melihat foto biodatanya.”
Zach juga menjelaskan langkah-langkah dalam menggunakan aplikasi Filter Off.
“Jadi di Filter Off adalah aplikasi kencan kilat melalui video yang hadir di iOS, Android, dan web, semuanya gratis untuk digunakan. Setelah kamu install aplikasinya, kamu lalu membuat profil. Berdasarkan lokasi, kamu bisa bergabung dalam sebuah event, contohnya Jakarta Date Night, tapi kita juga punya Global Date Night. Masukkan ke kalender, lalu satu jam sebelum acara dimulai, Filter Off akan meminta konfirmasi kamu. Setelah kamu mengonfirmasi kehadiran, kamu akan menerima beberapa teman kencan potensial berdasarkan preferensi usia dan gender.”
“Klik ‘mulai kencan’, dan kamu akan langsung masuk ke live video chat di Filter Off. Tiap kencannya akan berjalan selama tiga menit, jadi kamu misalnya bisa memiliki kencan di pukul 09:00, 09:04, 09:08, dan seterusnya. Selama tiga menit itu kamu bisa mengobrol, saling mengenal, dan kita juga menyiapkan games sebagai ice breaker. Setelah kencan kilat itu selesai, kami akan bertanya, apakah kamu menyukai teman kencanmu itu, dan lalu kamu akan langsung ke kencan berikutnya.”
“Setelah acara kencan selesai, kamu akan bisa melihat berapa banyak ‘match’ yang kamu dapat. Kamu bisa mengirimkan pesan pada mereka atau melakukan video call. Semua itu tentu saja bisa kamu lakukan di dalam aplikasi Filter off.”
Membuat koneksi bukan berdasarkan foto profil
Zach mengemukakan perbedaan dari Filter Off dengan aplikasi kencan online adalah Filter Off ingin para penggunanya membuat koneksi bukan berdasarkan foto profil atau biodata.
“Aplikasi kencan yang kita tahu, memilih calon teman kencan dengan cara swiping. Tapi bagaimana jika sebenarnya teman kencan potensial atau orang yang cocok dengan kita ternyata tidak memiliki foto yang bagus. Calon istri saya bisa saja seseorang yang tidak bagus di foto atau tidak bisa membuat profilnya terlihat menarik. Rasanya itu tidak adil. Itulah kenapa saya ingin menciptakan sebuah cara untuk orang-orang, cobalah kencan kilat dengan beberapa orang, lalu lihat dari situ, apakah kamu cocok atau tidak. Kencan kilat ini memiliki komitmen rendah, tapi setidaknya kamu berinteraksi dengan orang lain,” ujar Zach.
“Jadi penilaian tidak lagi berdasarkan foto profil atau isi bio. Aplikasi ini lebih tentang kepribadian kita dan bagaimana kita bisa saling berhubungan dengan sesama manusia, dan pada akhirnya bertemu dengan orang, bukan sekadar swiping,” tambahnya.
Selain itu, Zach juga mengungkapkan kalau Filter Off tidak hanya mengandalkan video dating, tapi juga menjadi host bagi acara kencan virtual dan juga bekerja sama dengan komunitas-komunitas. Selama masa pandemi ini, Zach bahkan menyebut Filter Off telah menggelar 1.800 acara kencan kilat, dengan 250.000 kencan, dan juga 4 pertunangan.
“Kami adalah aplikasi video first dan aplikasi yang berbasis pada komunitas. Sehingga komunitas-komunitas juga bisa membuat event di dalam aplikasi," jelasnya.
Salah satu kegiatan yang bisa kamu ikuti adalah Jakarta Virtual Date Night yang telah berlangsung selama beberapa bulan terakhir dan diadakan setiap dua minggu sekali. Zach berharap jika semakin banyak pengguna Filter Off di Indonesia, maka acara virtual date night tersebut bisa semakin sering dilakukan.
Masa depan aplikasi kencan
Menurut Zach, setelah pandemi ini orang-orang tentu akan ingin berkencan, karena mereka merasa akan lebih nyaman untuk kencan langsung. Namun orang tidak akan langsung bertemu, mereka tentunya akan melakukan video chatting lebih dulu.
“Video chatting akan menjadi norma baru dalam berkencan. Orang ingin melihat apakah mereka bisa saing terkoneksi, apakah mereka bisa saling tertawa dan nyaman saat mengobrol, lalu jika mereka sudah merasa nyaman, mereka baru akan saling bertemu.”
Selain itu, penggunaan aplikasi kencan menurutnya juga akan terus meningkat dan makin banyak aplikasi kencan yang menyadari bahwa orang akan makin peduli dengan kualitas, bukan kuantitas.
“Mereka ingin mengenal lebih dalam dulu. Video chatting bagaikan kencan pertama sebelum kencan pertama,” katanya.
Apakah kamu mau coba juga cara kencan baru ini, Bela? Tinggal download aplikasi Filter Off saja, gratis, kok!