Sering mendengar istilah cinta pada pandangan pertama?
Sebagian orang percaya bahwa cinta pada pandangan pertama itu ada. Namun sebagiannya lagi percaya bahwa cinta itu tumbuh dari proses. Di Amerika sendiri, sebanyak 56% percaya bahwa cinta pada pandangan pertama itu ada. Pada tahun 2017, Universitas Groningen telah melakukan studi tentang cinta. Penelitian itu menyimpulkan bahwa cinta pada pandangan pertama merupakan 'ilusi positif'. Sebanyak 92% dari 558 orang yang diteliti mengaku pernah mengalami cinta pada pandangan pertama dan kemudian mereka jatuh cinta. Sedangkan, 8% lainnya nggak melanjutkan ke masa PDKT.
Mekanisme penciptaan ilusi dari cinta pada pandangan pertama ini proses menjalani hubungannya selalu dikaitkan pada kenangan pertama mereka bertemu. Berdasarkan ilmu psikologi, manusia cenderung nggak akan lepas dari kenangan masa lalu.
Fakta lainnya yakni bahwa cinta pada pandangan pertama erat kaitannya dengan ketertarikan fisik. Penelitian menunjukkan bahwa ketertarikan fisik saat pertama kali bertemu bisa menjadi salah satu faktor penentu hubungan yang dijalani adalah hasil dari cinta pada pandangan pertama atau bukan.
Dilansir dari Big Think, untuk menguji tentang keabsahan teori tentang cinta pada pandangan pertama, beberapa peneliti melakukan penelitian dengan judul What kind of love is love at first sight?. Studi tersebut mengumpulkan data secara online, laboraturium, serta percobaan kencan selama 3 kali kepada 396 partisipan yang berumur rata-rata 24 tahun.
Para partisipan tersebut diberikan kuesioner tentang pasangan mereka saat ini atau tentang calon yang mereka temui secara langsung atau sekadar melihat dalam gambar. Mereka harus melaporkan apakah mereka pernah mengalami cinta pada pandangan pertama yang dilihat dari ketertarikan fisik, dan juga komponen cinta yang mereka alami yakni keintiman, komitmen dan gairah.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa memang, ketertarikan fisik sangat berkorelasi dengan cinta pada pandangan pertama. Bahkan, data menunjukkan bahwa setiap peningkatan nilai mengenai peringkat daya tarik bisa menyebabkan peluang cinta pada pandangan pertama sekitar 9 kali lebih tinggi. Menariknya, pria lebih cenderung mengalami cinta pada pandangan pertama di tempat.