Mungkinkah kita bersahabat atau minimal menjadi teman mantan setelah putus? Mungkin Bela. Banyak yang berpikiran berteman lagi dengan mantan merupakan hal yang nggak memungkinkan karena banyak faktor. Apalagi jika hubungan kalian ternyata berakhir nggak baik.
Padahal Bela, membiarkan mantanmu tetap berada dalam lingkaran pertemananmu, ada beberapa keuntungan yang bisa kamu peroleh. Entah menyangkut pekerjaan atau manfaat lainnya yang bisa kamu peroleh dengan masih memiliki hubungan baik dengannya.
Ketika kalian sudah nggak sejalan lagi dan ingin tetap berhubungan baik dengannya setelah putus, berikut beberapa cara memutuskan pasangan secara baik-baik yang bisa kamu lakukan.
1. Persiapkan diri dan pikirkan matang-matang keputusanmu.
Ada pepatah yang mengatakan jika jangan berjanji di saat senang dan membuat keputusan disaat marah. Kata bijak tersebut memberikan bnayk pembelajaran. Jika kita berjanji di saat senang, kebanyakan kita nggak bisa memenuhinya ketika hubungan kita dengan seseorang tersebut atau keadaan tersebut nggak baik.
Sama halnya dengan membuat keputusan ketika sedang emosi. Keputusan saat emosi didasarkan pada emosi sesaat tanpa memikirkan akibat jangka panjang. Oleh karenanya, banyak yang menyesal setelah membuat keputusan ketika sedang emosi atau marah.
Sama, saat kamu akan berencana putus dengan pasanganmu, pikirkan ketika kamu sedang dalam keadaan stabil dan tenag. Ketika stabil dna tenang, logikamu masih berjalan dan kamu bisa berpikir sadar. Tahu risiko dan jalan apa yang harus kamu ambil.
2. Pilih waktu dan momen yang tepat.
Sama halnya dengan mengambil keputusan, memilih waktu dan momen yang tepat juga merupakan salah satu jalan kalian bisa putus secara baik-baik. ketika kamu dan pasanganmu dalam keadaan stabil. Nggak dalam pertengkaran sama sekali. Jadi akal sehat kalian bisa berjalan secara sadar dan rasional.
Keputusan yang kalian ambil pun nantinya bisa diterima kedua belah pihak. Perhatikan juga momen, hindari momen ulang tahunnya, ketika berduka, atau ketika anniversary. Hal tersebut bisa memicu pertengkaran. Karena dalam momen-momen tersebut ada emosi dan memori kalian.
3. Utarakan alasanmu secara logis dan baik-baik tanpa mengungkit kesalahan masing-masing.
Ketika sudah menemukan waktu yang tepat, coba bicarakan dengan santai. Ajak dia juga untuk mengevaluasi hubungan kalian. Apa harapanmu dan harapannya. Ketika ternyata kamu merasa nggak cocok dengannya, utarakan juga bahwa ada beberapa hal yang membuat kalian nggak bisa bersama.
Ketika kalian berdiskusi dengan kepala dingin, biasanya, pasanganmu akan bisa menerima kenyataan tersebut dengan lebih bijak. Hindari juga mengungkit kesalahannya atau pun kesalahanmu. Katakan padanya, bahwa kalian jadian baik-baik dan ingin berakhir baik-baik juga.
4. Nggak langsung memutus kontak dengannya.
Unfollow, memblokir semua media sosial, bahkan nomornya merupakan penjelasan bahwa kamu sama sekali nggak ingin memiliki hubungan apapun dengannya. Jadi, kalau kamu memang ingin tetap berhubungan baik, tetaplah berteman dengannya di media sosial. Dan juga, hargai privasinya kalau kamu mengetahui password media sosial atau email, jangan sesekali membuka miliknya tanpa izin ya, Bela.
5. Move On
Jika biasanya setiap hari selalu terbiasa berkirim kabar, mulailah untuk menghentikan kebiasaan tersebut. Kamu nggak lagi bergantung padanya dan sibukkan diri dengan kegiatan lainnya.
Ketika minta bantuan pun jika ia adalah orang pertama yang selalu kamu hubungi, coba rubah Bela. Kalau kamu masih tetap bergantung padany, lama-lama ia akan menganggap kamu masih membutuhkannya dan kamu nggak konsisten. Bisa dibilang, kamu seperti mempermainkan perasaannya.
Sesekali boleh berkirim pesan hanya untuk kepentingan tertentu saja dan untuk hal yang memang benar-benar mendesak.