Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

5 Perbedaan Hubungan Pasangan yang Sudah Matang dan Belum

Kira-kira dia cukup matang nggak, ya?

Amalia Azizah

Usia belum tentu menentukan kematangan seseorang dalam membina hubungan. Kematangan seseorang dalam menjalin hubungan ditentukan oleh kematangan emosional. Jika emosionalnya matang, maka secara otomatis ketika ia menjalin hubungan pun tentu akan dewasa dalam menyikapi setiap masalah yang terjadi.

Menurut Samantha Burns, seorang konsultan hubungan, ketidakmatangan emosional bisa mencerminkan kurangnya kedalaman dan pemahaman tentang emosi sendiri, ketidakmampuan untuk berkomunikasi dan memproses hal-hal yang berkaitan dengan hubungan, serta kurangnya empati dan kemampuan untuk memahami pengalaman emosional pasangan. Maka dari itu, wajar jika sering terjadi pertengkaran. Beberapa tanda pasangan mature dan immature yang bisa kamu ketahui.
 

1-mature-19153beba891209591c97c63625b78be.jpg
 
Ketika terjadi kesalahpahaman, pasangan yang mature tentu akan mendiskusikannya bersama pasangan. Cowokmu nggak akan langsung menghakimi atau menilai sesuatu hanya dari satu sudut pandang saja. Misal ketika ia mendengar kamu berselingkuh, bukannya langsung marah-marah dan menuduhmu berselingkuh, tapi ia mencoba mencari bukti lebih dulu. Setelah memiliki bukti, ia akan membicarakannya denganmu. Setelah menimbang banyak hal, ia akan memutuskan, apakah akan dilanjutkan atau diakhiri saja.
 
 
2-immature-b6fd029bd394bd5c1bb61fdc3739f2a7.jpg
 
Pasanganmu ketika bertengkar sering mengatakan "Kamu harusnya mengerti perasaanku" (tanpa menjelaskan apakah marah, kecewa, kangen, atau apa), atau dia juga pernah berkata "Coba kamu yang diposisi aku, aku sudah terlalu banyak berkorban." Jika sering, dia bisa dikategorikan belum matang secara emosional atau immature, Bela. Belum lagi jika perasaannya nggak didengar, ia biasa mengancam.
 
 
3-mature-7897f6e8983ee22a4f3d37f6356df993.jpg
 
Sejatinya, hubungan yang sehat akan terjalin jika komunikasi dari keduanya jelas sehingga salah paham antara kalian akan jarang terjadi. Pasangan yang dewasa tentu mengerti perasaan pasangannya tanpa diminta. Menghargai perasaan pasangan yakni dengan menanyakan apakah sikapnya atau kata-katanya ada yang menyinggung atau nggak, lalu bagaimana ia harus membenahinya. Bukan dengan marah-marah nggak jelas.
 
 
4-immature-3a5d87ee456e12baaa256813ce77b62b.jpg

Contoh kasus ia menyepelekan perasaanmu yakni dengan sering berujar bahwa kamu baper. Ketika kamu curhat padanya, ia bukannya memberi saran atau pernyataan yang menyejukkan hati. Alih-alih menyejukkan, kamu malah tambah nggak enak hati begitu curhat padanya. Atau ketika kamu menangis, ia secara nggak langsung mengolokmu bahwa kamu cengeng, sensitif, dan lain sebagainya. Seharusnya, ketika ia melihat pasangannya menangis, pasangan yang mature akan memberikan kata-kata penenang meski ia nggak tahu solusinya. Seenggaknya ia memberikanmu dukungan moral. Bukan malah menyepelekan air matamu dan malas mendengar curhatmu.

4-immature-1-e44a6d9c1514f5aaf3222408b68e063f.jpg

Hubungan pacaran tentunya dibangun oleh dua orang. Pastinya kalian berdua akan sama-sama berjuang dan berkorban tanpa mengukur siapa yang paling banyak berjuang dan berkorban. Pengorbanan itu akan terasa memiliki arti jika dilakukan bersama. Namun jika dilakukan hanya dari satu pihak saja, bisa mengindikasikan bahwa yang ingin berlajut hanya satu pihak saja. Maka, nggak jarang sering terjadi pertengkaran karena satu pasangannya cuek.

Pasangan yang dewasa tentu lebih senang jika mengambil keputusan dengan hasil akhir win-win solution. Nggak ada yang menang dan nggak ada yang kalah. Kalaupun harus mengalah mungkin hanya di sisi tertentu saja. Sikap egois kalian saling ditekan dan lebih bisa banyak menerima masukan. Jika masukannya kurang sesuai, pasangan dewasa yakin, semua pasti ada jalan.

BACA JUGA : Walau Terlihat Tegar, Ini 5 Tanda jika Laki-Laki Belum Bisa Move On

IDN Channels

Latest from Dating