Kekerasan dalam hubungan nyatanya nggak dialami oleh pasangan yang sudah menikah. Banyak yang nggak sadar, abusive relationship bisa saja dialami oleh lingkungan atau bahkan teman terdekatmu. Bukan hanya kekerasan fisik, ucapan kasar atau sikap merendahkan juga bisa menjadi racun dalam hubunganmu. Bagi kamu yang nggak mengalaminya, mungkin mudah untuk menyuruhnya segera meninggalkan pasangannya. Tapi, nyatanya nggak gampang bagi mereka untuk terlepas karena hal ini.
Banyak yang nggak sadar bahwa mengejek di depan umum bisa menunjukkan adanya kekerasan dalam hubungan. Namun, karena menganggap sebuah candaan, banyak orang yang justru ikut tertawa dan menganggap hal tersebut adalah hal yang lucu. Di balik humor seperti ini, ternyata nggak sedikit perempuan yang nggak bisa mengidentifikasi kekerasan yang dialaminya. Hal ini terjadi karena orang-orang di sekitarnya menganggap kalau perilaku pasangannya itu normal dan wajar. Nggak jarang, perempuan memilih untuk tetap bertahan hubungan seperti ini tanpa merasa ada urgency untuk pergi.
Tanpa disadari, perempuan yang mengalami kekerasan verbal kerap kehilangan rasa percaya diri. Pasangan yang kasar dan sering merendahkan dirinya membuatnya kehilangan harga diri dan berpikir sulit untuk memulai hubungan lagi dengan orang yang baru. Nggak heran bila mereka cenderung tertutup dan menarik diri. Jika kamu memiliki teman yang mengalaminya, tunjukkan bahwa dia memiliki kelebihan dan nggak seperti yang dikatakan oleh pasangannya.
Emosi pria yang melakukan kekerasan dalam hubungan biasanya cenderung labil dan mudah berubah. Setelah melakukan tindakan kasar, ia justru akan menjelma menjadi pangeran baik hati yang sangat romantis pada pasangannya. Hal ini ia lakukan sebagai bentuk permintaan maaf yang sangat manis. Ia bahkan kerap memohon dan berjanji nggak melakukan lagi. Bukan hanya itu, ia bahkan berani mengancam akan menyakiti diri sendiri untuk membuat sang wanita nggak tega untuk meninggalkannya.
Kerap berpikir nekat, meninggalkan pasangan yang bersikap kasar terkadang justru akan membahayakan perempuan itu sendiri. Biasanya mereka berani untuk bersikap lebih kasar atau bahkan meneror hingga membuat pasangannya takut untuk meninggalkannya. Tahukah kamu, perempuan bahkan punya kemungkinan terbunuh hingga 70 kali lipat oleh pasangannya yang kasar saat memutuskan hubungan dengan pasangannya. Bila kamu atau temanmu mengalaminya, hindari pergi sendiri ke tempat umum ya, Bela!
Percaya atau nggak, nyatanya banyak perempuan yang memilih bertahan dengan abusive relationship karena ingin mengubah pasangannya. Ia percaya bahwa pasangannya hanya melakukan kesalahan dan nggak akan mengulanginya kembali. Sayangnya, menjadi malaikat penolong bukan hal yang mudah. Bukannya disayang dan dihormati, ia justru terjebak dalam hubungan yang justru akan menghancurkannya.
Meninggalkan pasangan nyatanya nggak semudah move on dan memulai hidup baru. Status pernikahan, keuangan, atau bahkan anak menjadi salah satu faktor perempuan yang terpaksa bertahan dalam hubungan yang menyakitinya. Secara nggak langsung ia justru bergantung dan mengabaikan dirinya. Nah, kalau kamu mengenal orang yang mengalaminya, hindari menggurui dan ajak mereka untuk berani berbagi pada orang lain atau bahkan psikolog. Jangan sampai terlambat, ia bahkan berhak melapor pada pihak berwajib untuk mendapat perlindungan.