Tumbuhnya media sosial di kalangan masyarakat memang seperti dua mata pisau. Memberikan dampak positif namun diiringi dampak negatif jika kita nggak bisa memilahnya. Mulai dari gaya hidup hingga pemikiran kita bisa kita ungkapkan melalui media sosial.
Perkembangan media sosial tersebut tentunya ingin mempermudah penggunanya. Yakni dengan memberikan informasi yang real time, memberikan lebih banyak inspirasi dan ide, membuat kita jadi lebih kreatif. Sisi lainnya, media sosial ternyata bisa sangat berpengaruh pada hubungan kita dan individu lain khususnya pasangan. Tanda apa ya bahwa hubungan kita sudah mulai dipengaruhi oleh media sosial?
1. Kamu sering berharap likes atau komentar dari pasanganmu setiap unggah foto
Pujian untuk pasangan memang diperlukan untuk mempererat ikatan kalian. Pujian juga merupakan cara pasangan untuk saling menghargai dan mencintai. Likes atau follow di media sosial mulai menjadi tolok ukur untuk nilai sebuah pujian. Pernah kecewa karena pasangan nggak follow atau likes foto di media sosialmu nggak, Bela? Jika pernah, kamu sudah mulai terpengaruh media sosial.
Atau pernah meminta pasanganmu like atau komentar di komentar setelah kamu unggah? Hal itu juga menunjukkan hubungan kalian sudah mulai terpengaruh oleh media sosial. Sejujurnya, ungkapan pujian tulus seseorang nggak bisa kita ukur atau nilai dari likes atau komentar di media sosial.
2. Ingin menunjukkan relationship goal pada pengikutmu
Berusaha untuk selalu tampil harmonis di setiap unggahan. Kenyataannya, hubungan kalian nggak begitu sehat. Sering mengunggah foto bersama pasangan bisa diindikasikan sebagai jalan mencari dukungan dari orang lain bahwa hubungan kalian baik-baik saja. Kamu jadi terobsesi dengan penilaian yang diberikan netizen.
3. Mulai membandingkan hubunganmu dengan pasangan lain
Menurut penelitian yang dipublikasikan di dalam jurnal Computers and Human Behaviour menemukan bahwa orang-orang yang menggunakan tujuh atau lebih jenis media sosial bisa menderita tiga kali atau lebih gejala kecemasan dibandingkan mereka yang hanya menggunakan 0-2 media sosial. Kecemasan tersebut didasari dari postingan yang kita lihat. KIta jadi secara nggak sadar membandingkan hubungan kita dan hubungan orang lain.
4. Jika berkencan harus di tempat yang sedang hits atau Instagramable
Keintiman dan maksud dari pertemuan kalian nggak begitu menjadi menjadi prioritas utama. Karena terobsesi dengan apa yang harus kalian unggah atau tunjukkan, kamu jadi lebih mementingkan tempat yang sedang hits atau Instagramable.
Studi yang dilakukan University of British Columbia pada tahun 2015 menyatakan bahwa jika keberhasilan (karier, hubungan dan sebagainya) dari teman lainnya yang diposting ke dalam media sosial dapat memicu timbulnya perasaan iri, kesepian, dan menderita sehingga kamu secara nggak sadar ingin menunjukkan bahwa kalian pun berhasil dan bisa dicontoh.
5. Sering mengunggah kegiatanmu dan pasangan bahkan curhatanmu tentang pasangan
Kecenderungan ingin lebih mendapat perhatian dari follower membuatmu selalu ingin mengunggah atau memberikan informasi mengenai kegiatan kamu saat sendiri atau bersama pasangan. Hal itu membuat kalian jadi kehilangan privasi.
Nggak heran jika ke depannya kamu memiliki masalah dengan pasangan, kamu jadi sering mengunggah atau curhat di media sosial yang menggambarkan isi hati, pemikiran, serta ekspektasimu tersebut. Para pengikutmu jadi tahu saat hubungan kalian sedang nggak harmonis. Hal itu bisa menjadi kesempatan orang ketiga yang memang sudah menunggu perpisahan kalian.