Sebagai manusia yang dikaruniai perasaan, tentu cinta nggak akan pernah lepas dari kehidupan kita. Cinta bisa mengantarkan pada kebahagian atau malah bisa juga mengantarkan pada penderitaan. Hal tersebut tergantung dari perspektif yang kita yakini dan jalani.
Banyak sekali pernikahan yang dilandasi oleh cinta namun ternyata, banyak juga yang berakhir kala cinta di antara dua orang tersebut sudah nggak ada. Tapi benarkah semua karena cinta? Berikut mitos tentang hubungan yang sering menjebak cinta tulus kita pada perspektif lain.
Cinta saja cukup. Ini mitos yang keliru, Bela. Kenyataannya, dalam suatu hubungan atau pernikahan, cinta saja nggak cukup. Harus ada kasih sayang, tanggung jawab serta komitmen yang membuat cinta kalian tetap tumbuh dan nggak lekang oleh waktu.
Seringkali adanya konflik dinilai negatif. Sejatinya, konflik merupakan jalan untuk saling memahami. Konflik berawal dari perbedaan. Dari konflik, masing-masing pribadi belajar mencari jalan tengah dari perbedaan yang menjembatani kalian.
Banyak pasangan yang tumbuh bersama serta memperkuat cinta mereka dari berbagai konflik yang dapat mereka lewati bersama. Semakin banyak cobaan, semakin besar rasa kasih dan sayang yang tumbuh serta makin saling menghargai.
Kebanyakan pasangan memendam sakit hati atau ketakutan serta luka masa lalu yang ternyata secara nggak disadari terbawa ke kehidupan masa kini yang pasti berpengaruh terhadap kehidupan masa depan. Beberapa orang beranggapan, jika menceritakan kisah lama dianggap belum move on. Padahal belum tentu demikian.
Dengan menceritakan ketakutan serta luka lama, kedua pasangan bisa saling mendukung untuk menyembuhkan ketakutan atau luka lama tersebut. Pembicaraan tersebut akan membuat kalian saling memberi solusi satu sama lain dan tentunya membuat kalian saling menerima nantinya.
Jika kalian beranggapan menjadi saling mandiri akan melahirkan hubungan yang paling baik? Salah besar, Bela. Dua orang dalam suatu hubungan haruslah saling membutuhkan. Dari saling membutuhkan tersebut, kalian menjadi saling melengkapi. Kekuranganmu diisi dengan kelebihan pasanganmu begitu pun sebaliknya. Saling mengisi.
Ternyata ada beberapa konflik yang nggak bisa diselesaikan dengan cepat. Seperti ingin punya momongan namun sudah berusaha tapi nggak juga kunjung diberi. Hal tersebut tentu akan menjadi perdebatan yang nggak kunjung habis sampai dikaruniai momongan. Belum lagi beberapa ungkapan atau sindiran beberapa orang yang tentu akan mengganggu keharmonisan kalian.
Ketahuilah, manusia memiliki batas. Ada beberapa hal yang di luar otoritas kita. Untuk itu, kedekatan kalian dengan Tuhan sangat diperlukan dalam membina rumah tangga.
Beda kepala, beda hati, beda lingkungan. Setiap pasangan punya konflik masing-masing yang belum tentu dimiliki semua pasangan. Hanya saja, ada satu hal yang bisa menyelesaikan semua konflik tersebut, yakni kesabaran. Kesabaran akan mengesampingkan ego, ekspektasi dan hal-hal negatif lainnya yang bisa membuat hubungan nggak harmonis.
Jodoh memang merupakan cerminan. Tapi bukan berarti kalian harus sama. Keharmonisan itu bisa terjalin dari perbedaan. Perbedaan itu yang membuat kalian saling mengisi serta melengkapi. Semakin banyak kesamaan nggak menjamin kelanggenangan hubungan kalian.