Bipolar Disorder merupakan gangguan perubahan mood atau suasana perasaan yang ekstrim pada seseorang. Di suatu saat dia bisa mengalami keadaan emosi senang berlebih dan tiba-tiba bisa sedih berlebih. Bahkan jika sedih berlebih bisa sampai ingin bunuh diri. Kebanyakan kasus ini dialami oleh dewasa muda sekitar usia 20-30 tahun.
Dilansir dari Mediskus, terjadinya Bipolar Disorder disebabkan oleh beberapa faktor. Seperti gangguan struktur dan fungsi otak, genetik, atau keturunan.
Ada beberapa ciri-ciri episode manik yang memiliki Bipolar Disorder. Diantaranya, merasa sangat senang berlebih atau euphoria, kepercayaan diri yang sangat meningkat, punya banyak energi, melakukan aktivitas lebih akif, waktu tidur sebentar, berbicara cepat tentang hal yang berbeda-beda, memiliki pemikiran cepat dan berubah-ubah, merasa bisa melakukan banyak hal dalam waktu bersamaan, melakukan hal yang berisiko tinggi.
Sedangkan untuk mood depresinya bisa dilihat dari ciri-cirinya seperti merasa sangat sedih, hampa, putus asa, tidak bersemangat, berdiam diri, punya gangguan tidur, cemas, sulit konsentrasi, mudah menangis berkebih tanpa alasan yang jelas, sering berpikir tentang kematian atau keinginan untuk bunuh diri.
Jika pasanganmu memiliki indikasi bipolar, coba bicarakan baik-baik. Akan sulit memang menerima keadaan. Pada awalnya memang akan menyangkal. Namun rata-rata, orang yang memiliki Bipolar Disorder akan datang menemui dokter disaat mode depresi.
Secara psikologi, jelas pasangan kita butuh tempat sharing serta dukungan. Luangkan waktumu untuk mendampinginya berkonsultasi. Perlu juga kamu tahu dan memiliki nomor kontak psikiaternya sehingga jika terjadi apa-apa bisa segera berkonsultasi dengan psikiaternya agar mendapat penanganan tepat.
Kebanyakan orang akan menghindari dan memilih yang lain. Bela, tidak ada orang yang ingin memiliki Bipolar Disorder. Hal tersebut juga bukan atas kehendaknya. Nah, disinilah kesetiaan dan ketulusanmu diuji. Kamu bisa mengukur dirimu apakah sanggup menjalaninya atau tidak. Memang semua keputusan ada padamu. Alangkah baiknya jika kamu bisa bertindak dengan bijak ya, Bela.
Ini memang tidak mudah. Tidak semua orang terpilih dan kuat untuk menghadapi pilihan seperti ini, Bela. Bayangkan jika posisinya berbanding terbalik. Dukungan dan pendampingan sangat penting kan, Bela. Kamu juga bisa mengingatkannya agar tidak lupa minum obat atau mengingatkan jadwal konselingnya. Selain itu, pengalaman ini akan sangat berharga buatmu nantinya. Jika kamu memilih bertahan dengan tulus dan ingin membantunya, semoga Tuhan membalas kebaikanmu ya, Bela.