Kedewasaan hubungan sama seperti usia. Usia bertambah belum tentu kedewasaan juga tumbuh. Kedewasaan sendiri terbentuk dari beberapa proses. Terutama akibat dari penerimaan keadaan. Jika kita sudah bisa berdamai dengan keadaan, segala sesuatu yang terjadi dalam hidup akan terasa ringan karena penuh dengan pikiran optimis.
Sama seperti kedewasaan dalam hubungan. Jika kedua pasangan sudah sama-sama dewasa, mungkin perpisahan merupakan kata yang asing bagi pasangan seperti itu. Kira-kira seperti apa ya hubungan yang dewasa itu?
Dilihat dari cara pandang
Pasangan yang telah sama-sama dewasa pastinya memiliki cara pandangan yang jauh ke depan. Lebih bisa memilih prioritas dan mulai bijaksana tentunya. Salah satu cirinya yakni nggak mementingkan ego. Banyak pasangan yang nggak bertahan lama karena saling mementingkan ego masing-masing.
Pasangan yang tumbuh dewasa lebih memilih keputusan atas dasar untuk kebaikan bersama dan nggak mempermasalahkan hal sepele. Jika dulu mungkin ke mana-mana harus laporan atau harus bertemu setiap hari, jika hubungan tumbuh dewasa, hal semacam itu nggak terlalu dipusingkan. Kalian sudah saling percaya satu sama lain. Jadi ketika dari dia nggak ada kabar dalam sehari, kamu tetap positive thinking dan pasanganmu pun pasti akan menghubungi dan memberitahukan alasannya.
Dilihat dari reaksi kamu dan pasangan di semua kondisi.
Otak kita berevolusi untuk melacak perilaku orang lain dalam interaksi, bukan perilaku kita. Tanpa disadari, kita akan menjadi seorang observer dan membuat kesimpulan atas apa yang telah dibuktikan. Jadi lebih memegang bukti daripada praduga atau prasangka yang belum tentu benar.
Selain itu, jika kita telah dewasa, emosi negatif terasa berbeda di dalam daripada yang muncul di luar. Misalnya, ketika kita marah, kita merasa diperlakukan nggak adil, dimanfaatkan, atau diabaikan, sementara di luar, kita tampak biasa saja, masih agak ramah, bahkan tenang. Jika benar-benar marah, kalian lebih baik menghindar dan membutuhkan waktu me time untuk berpikir jernih karena sadar, keputusan yang diambil ketika emosi akan menyebabkan penyesalan pada akhirnya.
Ketika salah satu dari kalian marah atau kesal, salah satunya akan mengerti dan sadar serta minta maaf. Meski mungkin egonya berkata bahwa ia nggak salah. Meminta maaf ketika nggak bersalah merupakan suatu keputusan di mana ia lebih mementingkan hubungannya ketimbang egonya. Jadi apa pun yang kalian lakukan, sebelum memutuskan sesuatu, kalian akan memikirkan kedua belah pihak karena merasa sudah menjadi kamu adalah aku dan aku adalah kamu.