Memiliki pasangan merupakan impian para single, ya, Bela. Ketika memiliki pasangan, kita merasa ada yang melengkapi. Hari-hari kita jadi lebih berwarna, ada teman sedih dan senang bersama serta ada yang memerhatikan.
Tapi apa jadinya kalau ternyata kamu mendapatkan pasangan yang posesif. Entah itu awalnya karena ia pernah dikhianati dan berubah menjadi orang yang posesif padamu atas dasar takut kehilangan atau memang sudah karakternya. Kalau kamu mendapatkan pasangan posesif, hal berikut pasti pernah kamu alami.
1. Sering menghapus chat history yang sekiranya akan menjadi bahan perselisihan.
Setiap bertemu hal pertama yang ia lakukan adalah mengecek ponselmu, nggak heran kalau kamu jadi suka menghapus chat history yang sekiranya nanti akan jadi bahan perselisihan.
Bukannya bermaksud berbohong, kamu hanya nggak ingin berselisih untuk hal-hal yang nggak penting. Mengingat ia sangat insecure kamu hanya ingin menjaga perasaannya.
2. Melakukan hal manipulatif
Kamu tahu sekali biasanya hal apa saja yang akan ia tanyakan, kamu jadi sudah menyiapkan bukti-bukti yang kamu buat sendiri agar ia lebih yakin dan percaya padamu.
Kamu pun tahu kalau dia itu sangat detail dalam mencari sesuatu. Untuk menghindari perselisihan atau pertanyaan panjang, kamu dengan sengaja bekerja sama dengan pihak lain untuk menyembunyikan kegiatanmu atau rahasiamu.
3. Nggak share foto jalan-jalan atau sekadar hang out dengan teman.
Saking merasa insecure, sering sekali pacar posesifmu membatasi pergaulanmu. Bukan hanya pergaulan di dunia nyata, ia juga membatasi pergaulan sampai di dunia sosialmu.
Jadi ketika kamu hang out dengan temanmu yang nggak diizinkan olehnya, kamu sering sembunyi-sembunyi bahkan mewanti-wanti pada temanmu agar mereka nggak mem-posting fotomu. Hidupmu jadi seperti terkekang, ya, Bela. Ketika semua hal dibatasi.
4. Sering mengaktifkan mode hening di ponsel.
Dia terlalu sering menanyakan kabarmu dengan cara sedikit-sedikit video call atau menelepon. Kamu pasti sudah mulai malas mengangkat atau menanggapinya. Padahal dari awal kamu sudah izin padanya.
Merasa terganggu, nggak jarang kamu lebih sering menonaktifkan nada dering. Ketika ia bertanya, kamu cukup menjawab "Tadi kamu nelepon ya? Maaf nggak keangkat".
5. Berbohong.
Nggak hanya sekali, kamu jadi mulai suka berbohong padanya, karena takut kehilangan jika kamu mengatakan hal yang sebenarnya.
Lambat laun kamu jadi nggak bisa menjadi diri sendiri dan mulai membohongi dirimu juga. Akibat sering berbohong, kamu jadi terbiasa dan menganggap sepele kebohongan. Padahal untuk memulai satu kebohongan, kamu harus membuat lebih banyak lagi kebohongan untuk menutupi kebohongan pertama. Lelah juga kan, ya, Bela?
6. Lain di depan, lain di belakang.
Ada beberapa hal yang sebetulnya nggak menggambarkan dirimu. Kamu selalu mengiyakan apa pun keinginannya dan bersedia diatur olehnya padahal kamu nggak suka. Seperti lain di depan, lain di belakang. Lama-lama kamu bisa kehilangan jati dirimu, Bela.
7. Pandai bersilat lidah.
Kamu sering mengobservasi kebiasaan pertanyaan pacarmu yang posesif dan kamu juga sudah menyusun jawaban atas semua pertanyaan pasanganmu tersebut. Selain itu karena terbiasa memanipulatif dan berbohong, maka menjawab pertanyaan pacarmu yang posesif bukanlah hal yang sulit lagi.
Kamu jadi pandai bersilat lidah dan memberikan argumen-argumen yang menurutmu bisa membuat pacarmu tenang. Tapi Bela, jika kamu terus seperti itu, selain kelelahan, secara nggak langsung juga pasanganmu telah membuatmu menjadi seorang pembohong ulung.