Talaga Sampireun Menteng, Nuansa Saung Pinggir Danau di Tengah Kota

Tak perlu jauh-jauh ke luar kota, nih!

Talaga Sampireun Menteng, Nuansa Saung Pinggir Danau di Tengah Kota

Bulan Ramadan atau Lebaran menjadi momen yang pas untuk kumpul bersama keluarga besar. Saling bersilaturahmi karena sudah lama tidak bersua menjadi hal yang paling dinanti. Untuk dapat menampung jumlah anggota keluarga yang besar, memutuskan untuk mengadakan acara di restoran menjadi pilihan yang cukup tepat. Sebab, kita tak perlu lagi membereskan piring jika tamu sudah pulang.

Salah satu tempat dengan vibes yang berbeda untuk berkumpul bersama keluarga besar atau bukber bareng geng sekolahmu kini hadir di tengah Kota Jakarta. Talaga Sampireun baru saja membuka cabangnya yang ke-8 di kawasan Kwitang, Menteng, Jakarta Pusat. Meski berada di pusat kota, kamu tetap akan merasakan vibes saung pinggir danau yang adem banget.

Penasaran seperti apa? Simak selengkapnya di artikel ini, ya.

Asal kata Talaga Sampireun

Talaga Sampireun kembali memperluas langkah bisnisnya dengan membuka outlet terbarunya di pusat kota Jakarta yakni di wilayah sekitar Menteng, Jakarta Pusat. Ini adalah outlet restoran ke-8 dari Talaga Sampireun yang menawarkan pengalaman kuliner Indonesia dengan perpaduan suasana tradisional dan sentuhan kontemporer yang kekinian. Talaga Sampireun Menteng menjadi outlet pertama dari Talaga Sampireun yang berada di jantung Kota Jakarta.

Talaga Sampireun sendiri berasal dari bahasa Sunda yang berarti rumah singgah, tempat yang nyaman dengan keunikan nuansa arsitekturnya yang dibangun dengan ciri khas bangunan Saung dimana kamu dapat mendengar desir angin dan gemericik air yang menenangkan jiwa. Di usianya yang ke 13. tahun sejak tahun 2010, Talaga Sampireun sudah memiliki 7 outlet, yakni di Kawasan Bintaro, Ancol, Puri, Bogor, Cikarang, D’mall Depok, dan Bekasi.

Talaga Sampireun hadir sebagai bentuk komitmen untuk melestarikan kuliner Indonesia

Talaga Sampireun Menteng ini dihadirkan sebagai bentuk komitmen untuk terus melestarikan makanan khas Indonesia. Hal itu juga tercermin dari sumber bahan masakan yang disediakan untuk para pelanggan dan pencinta kuliner.

"Kami ingin agar lebih banyak orang yang tertarik dan mencoba kuliner Nusantara di Talaga Sampireun serta menjadikan Kuliner Nusantara sebagai pilihan menu favorit banyak orang, sebab kuliner Nusantara memiliki rasa khasnya masing-masing dengan bumbu yang beragam dan proses memasak yang unik," ungkap Bpk. Giyatno Gunardi selaku Corporate Chef Talaga Sampireun.

Deretan rekomendasi kuliner di Talaga Sampireun Menteng

Untuk aneka hidangan, Talaga Sampireun Menteng menawarkan ragam kreasi kuliner Nusantara seperti gurame terbang, udang bakar madu, tumis bunga pepaya, kangkung plecing, patin pepes bambu, dan iga garang asem yang telah menjadi favorit pelanggan setia dari Talaga Sampireun selama ini.

Khusus gurame terbang, menu ini sangat disukai para pengunjung karena ikan gurame yang memiliki tekstur daging yang padat dan digoreng sampai kering dan dalam penyajiannya ditemani dengan sambal terasi khas Talaga Sampireun yang memberikan pengalaman lengkap dalam menikmati hidangan daerah khas Sunda. Selain makanan utama, ada juga beragam jenis kudapan tradisional seperti pisang goreng sunda, tape goreng, pisang bakar, dan kudapan lainya.

Talaga Sampireun Menteng, tawarkan pengalaman bersantap yang unik dan berbeda

Talaga Sampireun bertujuan untuk menawarkan pengalaman bersantap alam terbuka dengan citra baru kehidupan pedesaan Indonesia, namun tetap mempertahankan nilai-nilai tradisionalnya. Pun dengan Talaga Sampireun Menteng yang menyasar hunian dan para pekerja kantoran di sekitaran pusat kota Jakarta dengan mengubah kawasan seluas 8000 m2 menjadi banyak bangunan terpisah seperti dua lantai ruang makan utama, ruang rapat eksklusif, saung, rumah pohon, cafe, dapur, dan lanskap yang terdiri dari tanaman hijau, danau buatan, dan taman bermain.

Danau yang menjadi ciri khas dari outlet Talaga Sampireun juga dibangun untuk mendinginkan kondisi panas dan gersang pusat kota. Dikelilingi oleh 16 ruang makan terapung yang disebut saung (pondok Sunda, biasanya dibangun sebagai tempat peristirahatan para petani setempat), danau menjadi daya tarik utama dan bisa menjadi short escape bagi para pelanggan dan pekerja yang mencari tempat makan yang menenangkan jiwa. Talaga Sampireun Menteng sendiri buka setiap hari mulai pukul 10.00 hingga 22.00 WIB dan dapat mengakomodir hingga 650 orang.

"Talaga Sampireun hadir di Kawasan Menteng untuk membawa pengalaman makan khas dengan suasana dan desain interior nuansa alam pedesaan namun dipadukan dengan gaya urban kosmopolitan Jakarta. Kami berharap agar bisa memberikan warna tersendiri bagi lanskap kuliner Kota Jakarta," ungkap Kalvin.

Semua bangunan di Talaga Sampireun Menteng, dirancang untuk memungkinkan ventilasi silang yang membuat sirkulasi udara mengalir dengan alami. Bentangan atap yang luas, terinspirasi dari bentuk daun pohon pisang, menaungi ruangan dari panas dan hujan lebat tropis. Sementara, paduan nuansa kayu, banyak digunakan sebagai struktur, lantai, dan dinding saung yang merupakan hasil karya desain dari arsitektur bangunan terkemuka karya Piter Gan.

Bagaimana, Bela, tertarik untuk buka puasa bareng keluarga di sini?

Baca Juga: Menjelajah Ragam Cita Rasa Indonesia di Antarasa

Baca Juga: Menikmati Hidangan Lezat, Musik Meriah, serta Koktail di Lobo & Juno

Baca Juga: Mencicipi Lezatnya Menu Asian Fusion Berkelas di Mensa The Table

  • Share Artikel

TOPIC