9 Fakta di Balik Tutupnya Bogor Mini Zoo, Ada Kasus 2 Monyet Mati

Bogor Mini Zoo memelihara satwa dilindungi secara ilegal

9 Fakta di Balik Tutupnya Bogor Mini Zoo, Ada Kasus 2 Monyet Mati

Pada 16 September lalu, sebuah video muncul di media sosial yang mengungkapkan adanya dua ekor anak monyet mati di dalam kandangnya dengan dugaan karena kelaparan di Bogor Mini Zoo. Video tersebut merupakan unggahan dari akun Instagram @doniherdaru yang menampilkan sebuah kandang yang tidak layak, berisi 14 ekor bayi monyet yang masih memerlukan asuhan induknya.

Mirisnya adalah terdapat seekor bayi monyet sampai mengorek-orek tanah untuk mencari makan. Mengetahui hal tersebut, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menutup sementara Bogor Mini Zoo karena penyebab kematian kedua monyet tersebut belum jelas. Tak hanya itu saja, ia juga melihat adanya ketidaksesuaian dengan aturan pengelolaan dan perawatan satwa di sana.

Lantas, apa saja hal tidak sesuai yang ditemukan di Bogor Mini Zoo sehingga harus ditutup sementara? Berikut ini, Popbela rangkumkan deretan 9 fakta di balik tutupnya Bogor Mini Zoo.

1. Terjadi perbedaan pernyataan

Sebelumnya, Doni Herdaru, selaku penyebar informasi tersebut menyimpulkan perbedaan pernyataan dari pihak Bogor Mini Zoo. Awalnya, GM Hotel Green Forest Bogor, Richard Silaban mengatakan bahwa dua ekor monyet tersebut bukanlah bayi monyet, melainkan monyet dewasa berjenis monyet pantai. Doni mengungkapkan kalau hal tersebut bertolak belakang karena monyet ekor panjang dewasa tidak berukuran sekecil itu.

Selain itu, dari pihak Bogor Mini Zoo juga menyebutkan kedua monyet tersebut mati sehabis berkelahi di hari itu juga lantaran tidak tahan dengan lukanya. Namun, Doni menepis pernyataan pihak tersebut dengan bagaimana rutinitas pemberian makan dan obatnya. Lalu, monyet biasanya berkelahi layaknya tawuran sehingga menyebabkan setidaknya satu ekor saja yang tumbang.

2. Kondisi Bogor Mini Zoo yang memprihatinkan

Richard Silaban juga menegaskan kalau kondisi kebun binatang mini saat itu tidak mengkhawatirkan sama sekali. Sekedar informasi, Bogor Mini Zoo merupakan bagian dari Hotel Green Forest Bogor di Pamoyanan, Bogor. Kebun binatang ini ditujukan tak hanya pengunjung hotel, tapi juga dibuka untuk umum.

Doni Herdaru kembali mengungkapkan dengan kesaksian warga yang telah berkunjung ke sana. Bahkan, ia juga menyebutkan kesaksian dari 2020 dan 2021 bahwa kondisinya prihatin, seperti tidak terurus dari kulit binatang yang sakit sehingga lalat mengerubungi, kelaparan, hingga kandang terlihat kotor.

3. Belum miliki izin

Dengan kondisi Bogor Mini Zoo yang tidak terawat, Wali Kota Bogor menyampaikan bahwasannya tempat tersebut belum memiliki izin. Hal ini juga berkaitan dengan adanya temuan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), yakni beberapa satwa dilindungi yang dibeli dari pasar gelap dan dipelihara tanpa izin. Satwa-satwa tersebut, di antaranya buaya, berang-berang, dan kura-kura.

4. Dibeli di Pasar Pramuka

Terdapat tiga satwa dilindungi yang diakui pihak pengelola dibeli dari pasar gelap di Pasar Pramuka. Penanggung jawab Bogor Mini Zoo, Daniel Batowong juga mengakui bahwa mereka belum lama ini membeli sejumlah monyet tersebut dari sana. Bahkan, ada juga beberapa di antaranya dikembalikan ke penjual lantaran sakit dan tak mampu ditangani olehnya.

Namun sayangnya, ia juga tidak mengetahui kalau satwa-satwa yang dibeli adalah satwa yang dilindungi. Artinya, Bogor Mini Zoo telah memeliharanya secara ilegal.

5. Jenis monyet yang mati di Bogor Mini Zoo

Doni Herdaru sebelumnya menyebutkan bahwa nama ilmiah dan detail jenis monyet yang viral tersebut adalah Macaca fascicularis atau monyet ekor panjang. Berdasarkan status IUCN pada 7 Maret 2022, monyet jenis ini memiliki status konservasi (endangered) terancam punah. Padahal, sebelumnya berada dalam status (vulnerable), yang menghadapi risiko kepunahan di alam liar dalam waktu yang akan datang.

6. Kandang monyet yang sudah kosong

Melansir dari unggahan Doni Herdaru, kandang yang ramai diperhatikan masyarakat saat itu sudah kosong, terlebih pihak BKSDA telah berada di lokasi untuk bertemu dengan pengelolanya. Rupanya, Richard Silaban mengatakan bahwa anak-anak monyet itu akan dilestarikan dan dikembalikan ke alam. Hal tersebut membuat adanya inkonsistensi pernyataan sebelumnya kalau di dalam kandang itu adalah monyet dewasa.

Untuk melepasliarkan monyet ekor panjang ke alam membutuhkan waktu yang cukup lama. Hewan tersebut merupakan makhluk sosial yang perlu membentuk kelompok agar bisa bertahan di alam bebas. Tak hanya itu saja, mereka juga harus dibiasakan makan makanan alami yang ditaruh di pepohonan.

7. Monyet-monyet berkeliaran di pepohonan

Ketika pihak BKSDA telah berada di lokasi untuk menyelidiki tempat tersebut, pengelola Bogor Mini Zoo mengatakan bahwa monyet-monyet itu dikembalikan ke Pasar Pramuka. Namun, pihak BKSDA meragukan hal tersebut karena saat itu mereka melihat adanya beberapa ekor monyet muncul di pepohonan bambu di pinggir kawasan Bogor Mini Zoo. Mereka juga menduga bahwa monyet yang berkeliaran itu merupakan monyet yang sebelumnya berada di dalam kandang.

8. Bogor Mini Zoo dalam tahap kajian

Selama Bogor Mini Zoo tutup sementara, Pemerintah Kota Bogor bersama BKSDA Jawa Barat akan menindak kajian mendalam terhadap operasional kebun binatang tersebut, seperti jenis hewan, perawatan, kondisi sarana, hingga sistem kerja di sana. Mereka juga akan terus menelusuri bila ada kemungkinan satwa dilindungi yang tersembunyi lainnya.

9. BKSDA lakukan evakuasi satwa-satwa di Bogor Mini Zoo

BKSDA Jawa Barat akan langsung mengevakuasi semua satwa dilindungi di Bogor Mini Zoo. Mereka bersama tim konservasi akan mengevakuasi semuanya karena satwa tersebut merupakan milik negara. Terlebih adanya temuan buaya dilindungi juga perlu membutuhkan kandang khusus sebab perlakuan pada saat evakuasi tidak boleh sembarangan. Mereka juga mengkhawatirkan adanya penyakit yang dapat menular ke manusia, apalagi saat di dalam kandang sebelumnya tidak terurus kondisinya.

Itulah deretan 9 fakta di balik tutupnya Bogor Mini Zoo. Semoga permasalahan ini dapat usut dengan tuntas dan semua satwa dilindungi tersebut mendapatkan perawatan yang lebih baik nantinya. Berharap tidak ada lagi kebun binatang yang memelihara hewan secara ilegal, bahkan sampai tidak terawat dengan maksimal.

Bagaimana menurutmu, Bela?

Baca Juga: 6 Kebun Binatang Ini Tercatat Jadi yang Terbaik di Dunia

Baca Juga: 12 Hewan Ini Tidak Akan Ditemukan di Kebun Binatang & Aquarium

Baca Juga: Terancam Punah, 10 Satwa Unik dan Langka Ini Hanya Ada di Indonesia

  • Share Artikel

TOPIC