Setelah sebelumnya backpacker menjadi tren di kalangan wisatawan, kini ada juga flashpacker. Istilah tersebut disebut disematkan kepada orang-orang yang berlibur menggunakan budget yang lebih tinggi untuk mendapatkan kenyamanan. Prinsip ini jelas berseberangan dengan backpacker.
Lalu, bagaimana asal mula istilah flashpacker muncul? Apa saja poin penting yang benar-benar mendefinisikan seorang flashpacker? Simak rangkumannya di bawah ini.
Asal-usul istilah flashpacker
Awal kemunculan istilah flashpacker rupanya berasal dari Flash Pack HQ, sebuah perusahaan yang menawarkan paket perjalanan untuk orang-orang berusia 30-an atau 40-an. Di usia ini, liburan biasanya dijadikan kegiatan melepas penat dari rutinitas pekerjaan sehingga orang tersebut sudah menyisihkan budget khusus untuk melakukannya.
Flashpacker umumnya mengutamakan kenyamanan dalam agenda liburannya. Oleh karena itu, mereka tak keberatan jika harus merogoh kocek lebih dalam untuk memesan hotel, makanan, atau alat transportasi (Cambridge Dictionary). Jika backpacker berprinsip menggunakan budget yang seminim mungkin, flashpacker adalah kebalikannya.
Tidak bisa lepas dari gadget meski liburan
Seorang flashpacker kebanyakan tidak bisa lepas dari gadget meski sedang berlibur. Mereka akan membawa laptop, tablet, dan perangkat lainnya lalu menggunakannya untuk mengerjakan pekerjaan jarak jauh atau berkomunikasi dengan klien di sela waktu santai mereka.
Usai pandemi, tren work from anywhere (WFA) memang masih banyak diterapkan oleh beberapa perusahaan. Tak heran, gaya berlibur flashpacking kian mengundang peminat karena fleksibilitasnya.
Tips untuk flashpacker
- Meski memiliki budget liburan yang lebih besar dari backpacker, seorang flashpacker juga harus tetap bijak selama berlibur. Berikut beberapa tips yang bisa kamu ikuti:
- Manfaatkan promo tiket pesawat, hotel, dan tiket masuk ke wahana liburan yang ada di internet.
- Gunakan kecanggihan teknologi untuk menemukan tempat-tempat unik dan hidden gem.
- Sediakan dana darurat dalam jumlah yang lebih besar.
- Ambil cuti saat tidak sedang high season.
- Rencanakan agenda selama berlibur, tetapi tetap terbuka dengan agenda baru.
- Lakukan packing secara efisien dengan membawa barang-barang yang fungsional.
- Miliki asuransi perjalanan demi kenyamanan selama liburan.
Setelah mengetahui apa itu flashpacker, apakah kamu tertarik untuk melakukannya, Bela?