Jalan-Jalan ke Surabaya, Jangan Lupa Lihat Bunga Tabebuya

Idenya dari Bu Risma

Jalan-Jalan ke Surabaya, Jangan Lupa Lihat Bunga Tabebuya

Buat kamu yang penasaran ingin merasakan hanami di Jepang. Kamu sudah bisa menikmati keindahan tanaman yang mirip bunga Sakura di Surabaya. Tabebuia aurea atau yang akrab disebut bunga Tabebuya ini adalah jenis tanaman yang berasal dari negara tropis, Brasil. Foto hujan bunga tabebuya di kota pahlawan sedang viral banget nih di media sosial!

Ternyata bunga yang menghiasi jalan-jalan raya di Surabaya menyimpan banyak cerita menarik lho! Mau tahu apa aja?

1. Ide penanamannya dari Bu Risma

Jalan-Jalan ke Surabaya, Jangan Lupa Lihat Bunga Tabebuya

Ide penanaman bunga tabebuya datang dari Ibu Risma ketika masih memegang jabatan sebagai Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) di Kota Surabaya. Saat 8 tahun lalu, Pemkot Surabaya memiliki program untuk melakukan peremajaan ruang terbuka hijau demi keasrian kota.

Dilansir dari IDN Times, Bu Risma mengaku mendapatkan bibit bunga itu dari petani yang berasal dari Malang dan Kediri, untuk mencari cara agar Surabaya kelihatan lebih asri.

2. Struktur pohon yang cocok untuk ditanam di jalan raya

Batang pohoh bunga tabebuya kokoh dan nggak mudah tumbang. Cabang rantingnya yang nggak terlalu lebar juga cukup aman untuk diletakkan di jalan raya. Daunnya yang rimbun juga bisa menjadi habitat beragam biota yang hidup di atas pohon seperti burung. Akar pohonnya pun nggak merusak bangunan atau tembok.

Salah satu keunggulan lain dari tanaman ini adalah perawatannya yang mudah. Tanaman yang masuk dalam suku Bignoniaceae yang berasal dari Brasil, Amerika Selatan ini habitat aslinya berasal dari iklim yang kering. Sehingga, nggak memerlukan banyak air dan bisa bertahan dalam paparan sinar matahari yang tinggi.

Selain itu, karena pohon ini berjejer di sepanjang jalan raya juga bisa berguna untuk menyerap CO2 dan polusi kendaraan.

3. Walaupun serupa, tapi nggak sama dengan bunga sakura

Dari batang pohon hingga jenis daun keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. Kalau diperhatikan, mahkota bunga mereka juga nggak mirip. Tabebuya memiliki bentuk kelopak bunga yang seperti terompet dan bergerombol, sedangkan sakura mahkota bunganya dapat berguguran seperti mawar.

Persebaran distribusi tanaman, pemanfaatan, dan waktu mekarnya sangat berlainan. Meski begitu, keduanya sama-sama cantik kan?

4. Selain menawan, tabebuya bisa dimanfaatkan dalam bidang kesehatan

Mekar dengan warna putih, kuning, dan merah muda. Bunga yang berwarna-warni ini dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan berbagai penyakit di Amazon pada zaman dahulu. Misalnya, penyakit sifilis, demam, hingga gangguan pencernaan. Konon katanya, mulai dari kulit kayu hingga daunnya bisa digunakan untuk meredakan penyakit.

5. Mekar dua kali dalam setahun

Dilansir dari cnnindonesia, Kabag Humas Pemkot Surabaya M Fikser mengatakan bahwa momentum yang tepat untuk merayakan gugurnya bunga ini adalah Oktober dan November.

“Biasanya Desember sudah rontok,” ujarnya. Bunga ini juga mekar pada awal tahun yaitu sekitar Bulan April dan biasanya berkembang pada musim kemarau.

“Mekarnya di musim hujan ini unik, karena saat mendung, angin berhembus membuat Surabaya jadi romantis,” kata Fikser dikutip dari cnnindonesia.com

Bela, kalau kamu ingin menikmati suasana romantis dari bergugurnya bunga tabebuya, kamu bisa melihatnya di Jalan Ahmad Yani, Jalan Andayani, Jalan Gayungsari, Jalan Kertajaya, dan jalan-jalan protokol lainnya di Surabaya.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved