Jika di Jakarta punya Kota Tua sebagai destinasi wisata bak Kolonial Belanda, di Semarang juga punya Kota Lama. Kota Lama ini merupakan KM 0 nya Semarang, berlokasi di Jl. Letjen Suprapto, Semarang. Kawasan Kota Lama ini sangat dirawat oleh Pemprov karena baru saja dilakuakan revitalisasi.
Pedestrian yang ditata, banyaknya kuliner yang beragam dan bangunan dengan arsitektur Kolonial Belanda yang masih terjaga membuat kawasan ini ramai dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegara sejak sore sampai dini hari.
Inilah gambaran Kawasan Kota Lama Semarang yang harus kamu kunjungi.
1. Sejak matahari terbit, Kawasan Kota Lama Semarang sudah aktif. Alat transportasi tradisional seperti becak juga masih banyak dijumpai di tempat ini
2. Gedung Bank Mandiri yang masih kokoh berdiri ini merupakan bekas Gedung di masa Kolonial Belanda lho Bela. Letaknya berada di perempatan Kawasan Kota Lama Semarang
3. Nah, ini nih jika Kawasan Kota Lama dilihat dari atas. GPIB Immanuel atau yang sering dikenal dengan Gereja Blenduk ini merupakan ikon dari Kota Lama Semarang
4. Ini adalah foto yang diambil dari Gedung Jiwasraya di Kota Lama Semarang. Letaknya berada di depan persis Gereja Blenduk. View-nya langsung ketebak ya berada di Kota Lama Semarang
5. Nggak hanya itu, Stasiun Tawang yang merupakan stasiun utama di Kota Semarang juga terletak di Kota Lama
6. Sepanjang jalan kota lama juga sering digunakan untuk hunting photo atau pre-wedding. Nuansa ala Belanda terlihat dari sini
7. Jalan Braga Bandung? Bukan ini berada di Kota Lama Semarang
8. Deretan lampu jalan yang dibuat dengan desain klasik dan pedestrian yang luas dengan guilding block untuk kaum desabilitas juga ada di sini
9. Di Kota Lama juga mempunyai café and bistro yang legendaris, bernama Spiegel. Gaya arsitektur klasik juga tergambar di café satu ini.
10. Di Kota Laama juga mempunyai sungai. Rencananya nanti di tempat ini akan diadakan jalur wisata untuk bisa menjadi jembatan angkat
11. Tentunya ada Gedung Marba yang ikonik di Kota Lama. Warnanya yang merah dan desain arsitekturnya membuat kita merasa di kehidupan Kolonial Belanda