Traveling, kegiatan ini merupakan hal yang menyenangkan karena kamu bisa pergi dan mengeksplor destinasi yang kamu datangi. Akan tetapi, pernahkah kamu membayangkan apabila travelling dilakukan saat puasa? Haruskan tetap bertahan dengan ibadah rukun Islam tersebut atau kamu nggak kuat dengan panasnya terik matahari. Sebenarnya traveling masih bisa dilakukan saat kamu puasa dengan memperhatikan hal-hal berikut. Apa sajakah yang harus kamu perhatikan?
1. Mengatur waktu perjalanan
Akan lebih nyaman jika kamu mengatur waktu perjalanan darat ataupun penerbangan saat setelah buka dan sampai sebelum sahur. Hal ini akan lebih efektif karena kamu nggak perlu buka ataupun sahur di perjalanan. Perjalanan ini juga bisa kamu bawa sambal tidur di mana kamu nggak membutuhkan banyak waktu hanya untuk perjalanan.
2. Bawalah snack untuk sahur dan berbuka
Jika nggak memungkinkan untuk melakukan perjalanan malam hari setelah berbuka puasa, cobalah untuk tetap membawa snack untuk sahur dan berbuka. Hal ini akan memudahkanmu saat berada di perjalanan. Hal yang akan terjadi juga nggak bisa selalu diprediksi seperti pesawat delay, ataupun macetnya perjalanan darat. Kamu dapat membawa kurma, sereal, granola ataupun biskuit.
3. Lakukan perencanaan
Untuk mendapatkan traveling yang efisien dan nggak menghabiskan banyak tenaga, kamu dapat melakukan beberapa perencanaan di hari-hari sebelumnya. Buatlah secara rinci, tempat apa saja yang akan kamu kunjungi dan kapan saja kamu harus pindah ke tempat yang lain. Cari tahu juga menggunakan transportasi apa kamu saat berada di destinasi tersebut. Jangan lupa untuk selalu membuat plan B ya Bela.
4. Jangan lewatkan sahur
Pada saat puasa kamu akan lebih lelah daripada hari biasa, oleh karena itu selalu sempatkanlah melakukan sahur. Walaupun terlihat berat makan di malam hari, hal ini akan menjadi sumber energimu untuk tetap bisa seharian beraktivitas. Pilihlah makanan dengan protein dan karbohidrat kompleks, dan tentunya buah-buahan yang sehat.
5. Cari tahu komunitas muslim di destinasimu
Jika kamu melakukan traveling di luar negeri, ada baiknya untuk mengetahui komunitas Muslim di sana. Mengetahui restoran halal, bahkan letak masjid yang dapat menawarkan berbuka gratis. Jangan lewatkan momen ini, karena kamu akan merasakan atmosfer beribadah dari saudara di berbeda negara.
6. Prioritaskan kesehatanmu
Jika kamu tiba-tiba sakit di dalam perjalanan, dan harus membatalkan puasa karena konsumsi obat, tetapi jangan lupa untuk tetap membayar puasamu di hari lain. Seperti yang dijelaskan di Surah Al-Baqarah ayat 185 berikut:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.