Kalau bicara perayaan Hari Waisak di beberapa negara memang punya tradisi yang berbeda-beda, termasuk juga India. Mengingat negara tersebut sebagai tanah kelahiran Sang Buddha, ada sejumlah tradisi perayaan Waisak di India yang menarik untuk diketahui.
Sebagai informasi, agama Buddha lahir pada abad ke-5 sebelum masehi, di wilayah India yang dipimpin oleh Sidharta Gautama, anak Raja Suddidhana dari Kerajaan Kosala di Kapilawastu, India. Umat Buddha di India menyebut Hari Raya Waisak sebagai Buddha Purnima atau Buddha Jayanti.
Adanya Hari Raya Waisak memperingati tiga peristiwa penting, yakni kelahiran Sidharta Gautama, tercapainya penerangan agung menjadi Sang Buddha, dan kematian Sidharta Gautama. Melihat betapa sakralnya perayaan Waisak, kira-kira bagaimana tradisi Hari Raya Waisak di India? Informasi lengkapnya simak dalam artikel berikut ini, Bela.
1. Sembahyang di kuil dan wihara terdekat
Hari Raya Waisak memang jadi salah satu hari penuh sukacita, terlihat umat Buddha akan mendatangi wihara atau kuil-kuil terdekat. Melansir dari Hindustan Time, umat Buddha di India melakukan sembahyang, menyalakan lilin dan dupa, berdoa, serta mempersembahkan manisan dan buah-buahan di depan patung Sang Buddha.
Saat merayakan Hari Waisak, umat Buddha juga mendengarkan khotbah dari biksu mengenai kehidupan dan ajaran Sang Buddha. Mengutip dari Time and Date, umat Buddha yang taat dapat menghabiskan sepanjang hari untuk sembahyang di kuil. Bahkan, mereka bisa mengunjungi lebih dari satu kuil.
Beberapa kuil memajang patung Buddha kecil yang diletakkan dalam baskom berisi air dan dihias dengan bunga. Pengunjung kuil menuangkan air ke atas patung sebagai simbol awal yang murni dan baru.
2. Kenakan pakaian putih
Meskipun tidak ada pengkhususan warna yang dikenakan seseorang saat pergi ke kuil di Hari Waisak, namun umat Buddha di India biasanya mengenakan pakaian putih. Tradisi tersebut diketahui sebagai salah satu ajaran Sang Buddha. Warna putih sendiri dianggap mencerminkan kemurnian.
3. Konsumsi makanan vegetarian
Ketika hari suci ini, umat Buddha di India juga mengkonsumsi makanan vegetarian. Namun, sebagian umat Buddha masih mengkonsumsi susu. Diketahui kalau tradisi ini bermula dari legenda yang menyebutkan seorang wanita bernama Sujata mempersembahkan semangkuk bubur susu kepada Sang Buddha saat Hari Raya Waisak.
4. Lepas burung dari sangkar
Tradisi untuk merayakan Hari Waisak memang beragam dan memiliki makna kebaikan tersendiri. Kalau di India ada tradisi melepas burung dari sangkar yang menjadi simbol empati dan kasih sayang untuk semua makhluk hidup, yang merupakan salah satu ajaran terpenting Sang Buddha.
Melansir dari Time and Date, umat Buddha membeli hewan yang dikurung kemudian dibebaskan untuk menunjukkan kepedulian terhadap semua makhluk hidup, seperti ajaran Sang Buddha.
5. Lokasi perayaan besar
Jika sedang berada di India saat Hari Raya Waisak maka kamu akan melihat perayaan secara besar-besaran yang berlangsung di Sarnath, Uttar Pradesh. Diketahui, kalau lokasi itu merupakan sebuah situs ziarah Buddhis.
Tempat tersebut diyakini sebagai tempat Sang Buddha menyampaikan khotbah pertamanya setelah mencapai penerangan agung. Pada Hari Raya Waisak, relik Buddha dibawa keluar untuk dipajang di depan umum melalui sebuah ritual.
6. Manfaatkan waktu untuk beramal
Saat merayakan Hari Waisak, umat Buddha selalu menyempatkan untuk banyak beramal. Biasanya mereka memberikan uang, makanan, atau barang kepada organisasi yang membantu orang miskin, lanjut usia, dan orang sakit.
Demikianlah, 6 tradisi perayaan Hari Waisak di India terlihat sangat sakral sekaligus sukacita, ya, Bela.