Saat ini umat Buddha di seluruh dunia sedang merayakan Hari Waisak 2567 BE, tepatnya pada pada 4 Juni 2023. Kalau di Indonesia sendiri, perayaan Hari Waisak terpusat secara nasional di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Saat perayaan Waisak di Lapangan Marga Utama Candi Borobudur, akan dimeriahkan dengan Festival Waisak Borobudur 2023 serta pelepasan 2.000 lampion. Di sisi lain, umat Buddha di Indonesia juga akan menggelar perayaan Hari Raya Waisak di kuil atau wihara masing-masing.
Bahkan, umat Buddha di beberapa daerah seperti Pekanbaru mengadakan pawai besar-besaran untuk menyambut Hari Raya Waisak. Lantas, mana saja daerah di Indonesia menjadi lokasi perayaan Hari Waisak? Informasi lengkapnya, simak dalam artikel berikut ini, Bela.
1. Api Dharma Mrapen, Grobogan
Dalam perayaan Hari Waisak di Indonesia salah satu ritual pentingnya adalah pengambilan Api Dharma Mrapen di Grobogan, Jawa Tengah. Api Dharma Mrapen bakal diberangkatkan dari Grobogan menuju Candi Mendut di Magelang, untuk kemudian disakralkan.
Api Dharma Mrapen merupakan api abadi yang bersumber dari alam. Disebut abadi, karena api ini terus menyala dari dalam tanah dan tidak pernah padam walaupun turun hujan. Secara simbolis Api Dharma Mrapen menjadi penerang bagi semua orang yang melaksanakan dharma, bahkan Api Dharma membuat hati terang, tenang, dan sampai kesuciannya.
2. Umbul Jumprit, Temanggung
Dalam ritual Hari Raya Waisak selain ada Api Dharma Mrapen, umat Buddha juga menyelenggarakan ritual pengambilan Air Berkah Tri Suci Waisak di Umbul Jumprit, Parakan, Temanggung, Jawa Tengah. Ritual ini dihadiri sejumlah pemuka agama Buddha.
Adanya ritual tersebut bermakna agar batin kita seperti air yang memancarkan kemurnian dan ketenangan setiap saat. Serupa, Air Berkah diberangkatkan dari Umbul Jumprit menuju Candi Mendut, untuk kemudian disakralkan.
3. Candi Mendut, Magelang
Perlu diketahui kalau ritual perayaan Waisak di Candi Mendut masih dalam satu rangkaian dengan Candi Borobudur. Lantaran, Candi Mendut merupakan lokasi penyakralan Api Dharma Mrapen dan Air Berkah Umbul Jumprit. Nantinya, Api Dharma Mrapen dan Air Berkah Umbul Jumprit akan diarak atau kirab, dari Candi Mendut ke Candi Borobudur saat Hari Raya Waisak.
4. Candi Bahal, Sumatra Utara
Bagi umat Buddha yang berada di Sumatra Utara, bisa merayakan Hari Waisak di Candi Bahal, Desa Bahal, Kecamatan Portibi, Kabupaten Padang Lawas Utara, Sumatra Utara. Pada tahun 2023 ini diadakan di Candi Bahal 1 atau kerap dikenal sebagai Biaro.
Sebagai informasi, Candi Bahal merupakan kompleks candi terluas di Sumatra Utara. Ada tiga candi di kompleks ini, meliputi Candi Bahal I, Candi Bahal II, dan Candi Bahal III, yang masing-masing terpisah dengan jarak sekitar 500 meter.
5. Vihara Buddha Metta Arama, Jakarta Pusat
Umat Buddha di Jakarta juga memiliki tempat spesial saat merayakan Hari Raya Waisak, yaitu berlokasi di Vihara Buddha Metta Arama, Jalan Terusan Lembang Blok D Nomor 59, Menteng, Jakarta Pusat. Bahkan, tercatat pada perayaan Hari Waisak tahun lalu sebanyak 200 umat Buddha bersembahyang di wihara ini.
6. Candi Jiwa, Karawang
Umat Buddha yang berdomisili di wilayah Jakarta, Banten dan Jawa Barat bisa merayakan Hari Waisak di Candi Jiwa yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat. Candi Jiwa masuk ke dalam deretan Candi Batujaya, tepatnya masuk ke dalam kompleks Batujaya I. Diketahui, kalau candi tersebut kiranya dibangun pada abad ke-2 sampai dengan abad ke-12.
7. Candi Blandongan, Karawang
Tempat yang kerap digunakan sebagai perayaan Hari Waisak selanjutnya adalah Candi Blandongan. Latak dari Candi Blandongan masih berada di wilayah Karawang, Jawa Barat.
Candi Blandongan mempunyai peninggalan prasejarah paling lengkap, dikenal sebagai candi yang memiliki arsitektur dan teknologi paling rumit. Kiranya akan terlihat berbeda pembangunannya jika dibandingkan dengan bangunan candi dalam kompleks Batujaya.
8. Vihara Siddharta, Banten
Sukacita menyambut Hari Raya Waisak juga terasa khidmat bagi umat Buddha di Banten. Biasanya, umat Buddha akan merayakan Waisak di Vihara Siddharta yang berlokasi tepat di Jalan Manunggal V Nomor 22, Kecamatan Pandan Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten.
Waisak diperingati sebagai hari penting, karena menjadi kelahiran Sidharta Gautama, tercapainya penerangan agung menjadi Sang Buddha, dan kematian Sidharta Gautama. Kalau di Vihara Siddharta biasanya meliputi agenda puja bakti, memandikan Buddha Rupang, Sangha Dana, melantunkan paritta-paritta suci, hingga pemercikan air berkah.
9. Festival Candi Muaro, Jambi
Bagi umat Buddha yang berada di Jambi, tiap tahun perayaan Waisak digelar di Candi Muaro, Jambi. Bangunan bersejarah ini kiranya selalu dipadati umat Buddha saat Hari Raya Waisak. Lantaran, mereka akan mengelilingi kawasan candi, sembahyang, hingga semedi yang dipimping oleh biksu.
10. Kirab Agung Amisa Puja, Yogyakarta
Guna menyambut Hari Raya Waisak, umat Buddha di Desa Gunung Kelir, Girimulyo, Kulon Progo memiliki tradisi menggelar Kirab Agung Amirsa Puja. Kirab dengan budaya Jawa ini berupa mengarak replika Sang Buddha, sembari membawa aneka sesajen persembahan ke wihara terdekat.
Jika melihat secara seksama, pelaksaan Kirab Agung Amisa Puja ini bertujuan untuk mengenang ajaran Guru Agung Buddha Gautama. Terlihat sangat unik, saat rombongan yang mengikuti kirab menggunakan pakaian Jawa dan melantunkan doa.
11. Pawai Waisak, Pekanbaru
Tiap daerah di Indonesia memang memiliki berbagai tradisi untuk merayakan Waisak. Kalau di Pekanbaru, Riau terdapat tradisi Pawai Waisak yang banyak diikuti oleh umat Buddha.
Diketahui, ketika Pawai Waisak masyarakat akan menampilkan berbagai kesenian Tionghoa seperti barongsai, atraksi naga, dan mobil hias yang diisi patung Buddha serta lampu warna-warni. Selain itu, umat Buddha juga akan datang ke wihara untuk beribadah dengan membakar dupa, menyalakan lilin, dan doa bersama sebagai rangakaian penutup.
Demikianlah, informasi mengenai 11 tempat perayaan Hari Waisak di Indonesia. Terlihat ada banyak sekali festival yang dilengkapi ritual keagamaan, ya, Bela. Semoga bermanfaat dan selamat Hari Waisak.