The Great Wall China atau Tembok Besar China runtuh sebagian akibat gempa berkekuatan 6,9 SR yang mengguncang Provinsi Qinghai, Tiongkok, Senin, 10 Januari 2022 malam. Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh pihak berwenang setempat setelah melakukan pemeriksaan lebih lanjut di lokasi yang terkena gempa.
Melansir dari The Global Times, Tembok Besar China runtuh sepanjang dua meter. Pasca gempa, pihak setempat langsung memeriksa lebih lanjut benda-benda peninggalan budaya dan langsung mengamankan lokasi reruntuhan. Kemudian, proses restorasi juga langsung dilakukan untuk merenovasi lokasi reruntuhan agar tidak terjadi kerusakan yang lebih besar lagi.
Tembok Besar China merupakan salah satu keajaiban dunia yang sudah masuk ke dalam situs warisan sejarah dunia UNESCO. Situs ini benar-benar dijaga karena memiliki sejarah panjang bagi peradaban manusia. Berikut ini, sejarah singkat Tembok Besar China yang perlu kamu tahu.
Dibangun selama 1.800 tahun
Memiliki panjang 21.196 km dan melintasi 9 provinsi, pembangunan Tembok Besar China menghabiskan waktu yang tidak sebentar. Menurut catatan sejarah, bangunan ini dibuat selama 1.800 tahun dan di bawah tiga dinasti.
Tembok Besar China mulai dibangun pada masa Dinasti Zhou Barat atau pada tahun 1046 hingga 771 SM. Setelah kekuasaan Dinasti Zhou Barat berakhir, pengerjaan bangunan ini dilanjutkan pada masa Dinasti Qin yang mulai menghubungkan semua tembok menjadi satu kesatuan yang utuh.
Pengerjaan Tembok Besar China tak berhenti sampai di situ saja. Di bawah kekuasaan Dinasti Han, atau pada tahun 259-210 SM, Tembok Besar China mengalami restorasi dan materialnya diganti dengan yang berkualitas tinggi sebagai salah satu bentuk pertahanan negara.
Hingga saat ini, setelah melewati banyak dinasti yang berkuasa, Tembok Besar China terus dirawat dan dijaga agar tetap dapat menjadi bukti sejarah yang bisa dikunjungi oleh turis.
Saat pembangunannya, Tembok Besar China menelan 400 ribu korban jiwa
Dibangun selama 1.800 tahun dan melewati tiga masa pemerintahan dinasti, tentu pembangunan Tembok Besar China membutuhkan sumber daya manusia yang tidak sedikit. Melansir dari Mentalfloss.com, setidaknya ada satu juta pekerja yang berpartisipasi dalam pembangunan Tembok Besar China. Sebagian besar dari para pekerja itu adalah tentara dan petani.
Namun, tak hanya itu, tawanan perang dan narapidana juga dipekerjakan secara paksa untuk membantu pengerjaan proyek ini. Bahkan, tawanan perang dan narapidana ini juga diikat dengan rantai saat ikut bekerja untuk memastikan mereka tidak kabur. Karena proses pengerjaan yang begitu ketat, setidaknya 400 ribu pekerja meninggal dunia saat bekerja.
Tujuan dibangunnya Tembok Besar China
Sebelum menjadi tujuan wisata sejarah saat berkunjung ke Tiongkok, Tembok Besar China awalnya dibangun sebagai salah satu bentuk pertahanan negara. Tembok ini dibangun untuk menahan serangan dari bangsa-bangsa utara yang ingin menguasai Tiongkok.
Selain itu, tujuan lain dibangunnya tembok ini adalah mengawasi keluar-masuknya barang yang melewati jalur sutra, mengawasi perdagangan, serta mengontrol proses imigrasi mereka yang datang dan keluar dari Tiongkok.
Nama aslinya bukan The Great Wall of China
Selama ini, kita mengenalnya dengan nama The Great Wall of China atau Tembok Besar China. Namun, sebenarnya nama asli dari tembok ini adalah 万里长城 atau Wànlǐ Chángchéng. Dalam bahasa Mandarin, Wànlǐ Chángchéng memiliki arti Tembok Panjang 1.000 Mil.
Tembok Besar China terlihat dari bulan?
Saking besarnya, konon Tembok Besar China dapat terlihat dari luar angkasa dan bulan. Namun, ternyata hal ini hanya mitos, Bela. Faktanya, Tembok Besar China tidak terlihat dari luar angkasa, apalagi dari bulan. Alasannya, bangunan ini menyatu dengan lanskap di sekitarnya. Sehingga, tembok ini tidak terlihat dari luar angkasa.
Itulah tadi sejarah singkat dan fakta mengenai Tembok Besar China. Semoga saja tidak ada lagi kerusakan yang berarti pasca gempa yang menghantam Tiongkok Senin malam kemarin, ya.