Gunung Semeru adalah gunung yang namanya selalu masuk ke dalam tema berita tentang wisata pendakian gunung, maupun tentang kegagahan gunung yang bererupsi.
Pada Sabtu, 4 Desember 2021, gunung tertinggi di Pulau Jawa ini mengalami peningkatan aktivitas vulkanik yang menyebabkan keluarnya awan panas dan kabut tebal di sekitarnya. Sampai saat ini, warga yang bermukim di sekitar Semeru masih mengungsi untuk menyelamatkan diri.
Karena Gunung Semeru adalah gunung berapi yang aktif dan punya alam di sekitarnya sangat menakjubkan, oleh sebab itu banyak orang Indonesia maupun mancanegara yang ingin sekali menginjakkan kakinya di Gunung Semeru.
Tapi, sebelum pergi ke Gunung Semeru, simak dulu, yuk, fakta menarik tentangnya di bawah ini.
1. Gunung Semeru memiliki ketinggian 3.676 mdpl, yang menjadikannya tanah tertinggi di Pulau Jawa
2. Gunung Semeru terletak di Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur
3. Gunung Semeru merupakan gunung berapi aktif dan terakhir kali erupsi besar pada awal tahun 2021 lalu, sebelum akhirnya mengalami erupsi kembali di bulan Desember 2021
4. Setelah erupsi, gunung ini kembali dibuka pada 1 April 2021 untuk wisata pendakian
5. Untuk mendaki Gunung Semeru, hanya ada satu jalur yang bisa dilalui, yaitu lewat Ranu Pani
6. Saat berada di puncak Semeru, jangan mendekat ke kawahnya yang mengepul, ya! Karena di sana ada gas beracun yang biasa disebut wedus gembel
7. Juga jangan berdiam di puncak pada waktu siang, ya, karena pada saat itu area puncak akan dipenuhi wedus gembel yang terbawa angin
8. Spot idaman Gunung Semeru ada di puncaknya yang bernama Mahameru dan Danau Ranu Kumbolo
9. Aktivitas pendakian Gunung Semeru sudah didokumentasikan ke dalam film fenomenal yang berjudul 5 cm. Wajib nonton!
Itulah tadi fakta mengenai Gunung Semeru. Semoga saja erupsi yang terjadi kali ini dapat segera berakhir, sehingga kita bisa kembali berwisata ke gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut.
Disclaimer: artikel ini sudah pernah tayang di laman IDNTimes.com dengan judul "9 Fakta Menarik Gunung Semeru, Tanah Tertinggi Pulau Jawa" ditulis oleh Mimar Fakhruddin