Pada akhir pekan kemarin, jagat media sosial dihebohkan dengan dua kejadian viral yang keduanya sama-sama berlokasi di transportasi umum KRL Jabodetabek. Kejadian pertama, yakni seorang ibu yang protes kepada penumpang lain karena saat duduk, penumpang tersebut menyilangkan kakinya.
Setelah ditelusuri lebih lanjut, ibu yang dalam video mengenakan pakaian berwarna kuning tersebut bukan pertama kalinya melayangkan protes kepada penumpang lain. Di kesempatan lainnya, saat naik Transjakarta, sang ibu juga pernah menegur penumpang lain karena tasnya berada di depan wajahnya. Padahal, tas penumpang itu tidak menyenggol si ibu sedikit pun.
Sontak kejadian ini menuai beragam komentar di media sosial. Video tersebut viral dan muncul beragam pengakuan dari warganet yang pernah bertemu dengan ibu tersebut di transportasi umum. Lebih lengkapnya, kamu bisa cek di tautan berikut ini.
Belum reda video viral tersebut, muncul kembali video keributan di KRL Jabodetabek lainnya. Kali ini, seorang pria yang hendak masuk ke dalam kereta tiba-tiba marah karena badannya tersenggol oleh penumpang yang ingin turun dari kereta tersebut. Keributan berlanjut hingga petugas keamanan kereta datang.
Karena tak kunjung reda, petugas keamanan sempat menyuruh pria tersebut turun. Namun, karena tak ingin turun, untuk meredakan keributan, pria tersebut dipindahkan ke gerbong lain.
Memanfaatkan transportasi umum sebagai sarana mobilitas sehari-hari memang memudahkan kita. Harganya yang terjangkau, serta jumlah armadanya yang memadai, membuat transportasi umum menjadi andalan. Menggunakan transportasi umum itu artinya kita harus siap bertemu dengan penumpang lain dengan berbagai kondisi.
Supaya sama-sama nyaman saat menggunakan transportasi umum, ada beberapa etika atau aturan tak tertulis yang harus kita patuhi. Apa saja etika tersebut? Simak selengkapnya berikut ini.
1. Sebelum naik kendaraan, dahulukan penumpang yang akan turun
Etika pertama dan tentu kamu sudah mengetahuinya adalah sebelum naik, dahulukan penumpang yang akan turun. Kamu bisa menunggu sebentar di samping pintu sampai semua penumpang yang akan turun keluar dari kendaraan. Alasannya, dengan mendahulukan penumpang yang turun, maka akan ada ruang di dalam kendaraan umum untuk penumpang yang baru masuk.
Jika kamu tetap memaksakan masuk meski penumpang yang akan turun belum keluar, bukan tidak mungkin akan terjadi chaos di dalam kendaraan, bukan?
2. Letakkan tas di depan dada atau manfaatkan rak penyimpanan
Saat rush hour, kondisi transportasi umum memang sedang penuh-penuhnya. Maka dari itu, sebisa mungkin kita memanfaatkan ruang transportasi umum yang terbatas agar nyaman selama perjalanan. Jika kamu membawa tas punggung, ada baiknya letakkan di depan dada agar tida mengganggu penumpang lainnya.
Kamu juga bisa memanfaatkan rak penyimpanan yang biasanya ada di atas tempat duduk penumpang. Tapi, ingat ya, jangan sampai barang tersebut lengah dari pengawasan.
3. Beri kursi untuk mereka yang membutuhkan, meski kamu tidak duduk di kursi prioritas
Jumlah kursi di transportasi umum memang terbatas. Maka dari itu, seringkali penumpang rela berdiri di dalam transportasi umum agar bisa mengejar waktu. Meski kursi di transportasi umum diberikan kepada mereka yang lebih dulu naik (first come, first serve), ada beberapa kelompok yang diprioritaskan mendapatkan kursi. Yakni, ibu hamil, penumpang dengan anak-anak, orang tua, dan penyandang disabilitas.
Memang, sih, di dalam transportasi umum disediakan kursi prioritas. Namun, jumlahnya terbatas. Jadi, jika kamu melihat ada penumpang prioritas yang baru naik, berikan kursi kepada mereka walau kamu tidak duduk di kursi prioritas.
4. Tidak berbicara terlalu keras saat di transportasi umum
Semenjak pandemi usai, larangan berbicara secara langsung atau pun melalui sambungan telepon sudah dicabut kembali. Kini, kita bisa mengobrol atau bertelepon saat di kendaraan sembari menunggu waktu hingga sampai ke lokasi tujuan. Namun, perlu diperhatikan, ya, volume suaramu saat di kendaraan umum. Jangan berbicara terlalu kerasa saat di kendaraan umum karena bisa jadi suaramu mengganggu penumpang lainnya.
Usahakan berbicara seperlunya atau dengan volume dalam jarak dengar kamu dan lawan bicaramu saja agar penumpang lain tidak terganggu.
5. Jangan makan atau minum di dalam kendaraan umum
Jika di pesawat atau kereta luar kota kita diperbolehkan untuk makan dan minum karena jauhnya perjalanan, maka hal ini dilarang di transportasi dalam kota. Larangan untuk makan dan minum dimaksudkan agar tidak mengotori transportasi umum yang setiap harinya harus mengangkut ratusan penumpang. Sebab, tak ada yang bisa menjamin makanan tidak akan tumpah saat di tengah perjalanan, bukan? Kita bisa menahan rasa ingin makan atau minum sedikit setelah tiba di halte atau stasiun tujuan.
Itulah tadi deretan etika di transportasi umum yang perlu diketahui. Yuk, saling jaga agar di perjalanan selalu aman dan nyaman.