Keindahan alam Bali memang nggak perlu dipertanyakan lagi. Langit biru, udara yang segar, pemandangan hijau di mana-mana serta keramahan penduduknya membuat Bali layak dijadikan tempat untuk menjauh sejenak dari padatnya aktivitas di ibukota. Nggak cuma untuk liburan, kali ini saya diundang oleh Bali Zoo untuk mencoba berbagai aktivitas di sana dan menginap di The Sanctoo Villas & Spa.
Selama 3 hari 2 malam, saya menginap di vila yang terletak di wilayah Ubud tersebut. The Sanctoo Villas & Spa sendiri masih berada di kawasan Bali Zoo, yaitu kebun binatang dan taman rekreasi yang ramah keluarga. Sementara ini, tersedia 12 vila yang bisa disewa untuk dua orang/kamar. Vila ini memang ditujukan untuk pasangan karena begitu privat dan cocok sebagai akomodasi bulan madu. Meski jarak antara satu vila dengan yang lainnya nggak begitu jauh, namun setiap pengunjung mendapatkan privasi yang cukup.
Restoran
Sesampainya di sana, saya diajak untuk makan siang di restorannya. Di restoran ini saya mencicipi beberapa kuliner khas Bali mulai dari sate lilit, bebek panggang hingga sambal matah yang menjadi favorit saya. Karena terbiasa menyantap sambal matah di Jakarta, saya baru tahu bahwa sambal matah yang asli jauh lebih banyak irisan bawang merah dibanding cabainya. Hmm… apa karena harga bawang mahal di Jakarta?
Nggak hanya diperkenalkan kuliner khas Bali, saya juga diajak makan dengan tradisi Bali bagian timur yaitu megibung yang kurang lebih berarti kegiatan yang dilakukan bersama-sama. Mirip seperti liwetan dari Jawa, kita makan dan berbagi lauk dengan orang lain di tradisi ini. Sebagai penutup, saya disuguhi dessert yang terdiri dari perpaduan santan, ketan dan kacang hijau dengan topping es krim kelapa, daging kelapa kering, selasih serta stroberi. Sebuah dessert yang manis tapi juga mengenyangkan.
Kamar yang luas
Saya nggak sabar untuk melihat vilanya! Seusai makan siang, saya check in dan ternyata memang nggak jauh beda dengan foto di Instagram mereka, @thesanctoovilla. Bisa dibilang satu vila ini terdiri dari 3 bagian yaitu ruang tidur, kamar mandi dan kolam renang pribadi. Saat memasuki kamar, kesan pertama yang saya dapat adalah ruangan ini cukup besar untuk dua orang. Berisi satu king bed, lemari pakaian, meja rias, meja mesin pembuat kopi/teh, meja kerja dan televisi, ruangan berlantai parket ini terasa begitu nyaman dan sejuk.
Hal unik yang pertama kali saya lihat adalah ukiran etnik pada pintu kayu antara kamar mandi dan kamar tidur serta aksen di belakang ranjang. Elemen kayu nggak cuma didapat dari lantai serta pintu, tapi juga atap vila yang terdiri dari kayu dan lebih tinggi. Nyatanya, vila ini terinspirasi dari rumah adat Kalimantan. Hal lain yang membuat saya senang dengan ruang tidur ini adalah pintu kaca yang berada di dua sisi kamar, yaitu menghadap taman dan private pool.
Kamar mandi
Eits, sebelum menuju ke pool, coba kita lihat dulu kamar mandinya. Jika tadi nuansa etnik terasa cukup kental di ruang tidur, kamar mandi di vila ini justru terasa lebih minimalis dan modern. Daya tarik utama di sini yaitu bathtub yang besar serta double vanity lengkap dengan cermin besar. Di bagian ujung kamar mandi terdapat ruang-ruang kecil untuk shower dan toilet beratap kaca. Bahkan dari dalam kamar mandi pun, saya tetap bisa menikmati pemandangan luar lewat pintu kaca yang ditutupi wooden blind.
Yuk, jalan-jalan di samping private pool. Setiap vila di The Sanctoo Villas & Spa memiliki private pool di depan kamarnya. Kolam renang ini hanya memiliki kedalaman 1,1 meter, sesuai dengan tujuannya yaitu untuk berenang (bukan diving) dan berendam sambil menikmati pemandangan sekitar. Di sisi pool terdapat sepasang beach chair serta gazebo lengkap dengan kursi dan meja yang cocok jadi tempat bersantai bersama pasangan.
Bahkan, kamu juga bisa foto-foto keren di sini sambil floating breakfast di pool. Pagi itu saya memesan egg benedict, chamomile tea, orange juice dan saya juga mendapatkan toast dan buah potong. Karena sarapan baru diantar sekitar jam 8 pagi, maka agak kepanasan juga saat floating breakfast karena matahari sudah cukup tinggi.
The Sanctoo Villas & Spa memberikan harga yang beragam. Untuk wisatawan domestik, kamu bisa beristirahat di One Bedroom Garden Pool Villa dengan harga Rp 3,5 juta / malam dan untuk One Bedroom River Pool Villa dengan harga Rp 4 juta / malam. Kalau kamu berkunjung saat high season atau peak season (tanggal 15 Juli - 31 Agustus 2019 dan 20 Desember 2019 - 5 Januari 2020) maka akan ada tambahan biaya sebesar Rp 500 ribu.
Jangan sedih, buat kamu yang sudah berkeluarga, The Sanctoo Villas & Spa juga akan membangun 25 vila yang ramah keluarga dengan harga yang lebih terjangkau dan pemandangan yang nggak kalah menakjubkan. Karena berada di bawah manajemen Bali Zoo, maka juga tersedia paket-paket di mana kamu bisa sekaligus berkunjung ke kebun binatang, sarapan berama orangutan, spa, trekking hingga aktivitas seru lainnya.
Itulah review Villa di Ubud Bali, The Sanctoo Villas & Spa. Gimana Bela, tertarik untuk liburan dan menginap di sini?