Pernah berkunjung ke daerah wisata suku Baduy? Kalau sudah, maka kamu termasuk beruntung. Pasalnya, kini masyarakat suku Baduy berencana tak ingin lagi dikunjungi wisatawan. Suku di pedalaman Lebak, Banten ini bahkan menginginkan wilayahnya dihapuskan dari peta kawasan wisata Indonesia saat ini.
Ada apa, ya?
Simak 7 fakta di balik alasan Suku Baduy tak mau lagi dikunjungi wisatawan di bawah ini!
1. Lingkungan yang kini tercemar
Suku Baduy terkenal akan kelestarian alamnya. Sayangnya, kini alam mereka tak lagi lestari karena ulah wisatawan yang tak bertanggung jawab. Hasilnya, lingkungan di kampung suku Baduy kini tercemar. Salah satu bentuknya adalah tercecernya sampah plastik di lingkungan alam mereka. Duh, sayang, ya!
2. Suka mengambil foto masyarakat Baduy secara diam-diam
Salah satu aturan yang berlaku untuk wisatawan yang berkunjung adalah tidak memotret area-area yang dianggap suci oleh suku Baduy, khususnya di wilayah Baduy Dalam. Sayangnya, banyak wisatawan yang membandel dan tetap mengambil foto area yang terlarang itu.
3. Merasa tak lagi tenang
Karena privasi mereka yang kian luas terpublikasi, masyarakat suku Baduy pun akhirnya merasa ketenangan mereka terusik. Berbagai foto mengenai aktivitas sehari-hari mereka yang tersebar luas di internet pun diminta untuk segera dihapuskan.
4. Arus modernisasi mengancam adat Suku Baduy
Kawasan Baduy, khususnya wilayah Baduy Dalam, memiliki aturan yang keras akan modernisasi dan mengharuskan masyarakatnya untuk tetap hidup sederhana dan menyatu dengan alam. Namun, melonjaknya wisatawan yang berkunjung ke Baduy kian memperkuat arus modernisasi ke dalam Suku Baduy. Hal ini membuat para pemangku adat di sana menjadi khawatir akan lunturnya adat istiadat yang sudah tertanam lama di sana.
5. Maraknya kedatangan pedagang dari luar Baduy
Persoalan tak hanya berhenti di situ, masyarakat Baduy juga merasa terganggu dengan maraknya kedatangan para pedagang dari luar Baduy. Banyak dari mereka yang berjualan makanan dan minuman dalam kemasan plastik. Akhirnya, sampah plastik dari dagangan mereka kemudian mencemari lingkungan Baduy yang asri.
6. Meminta Presiden untuk menghukum penyebar foto Suku Baduy
Atas keresahan-keresahan di atas, para pemangku adat Baduy pun sepakat membuat surat yang ditujukan pada Presiden. Salah satu isinya adalah untuk menghukum orang-orang yang menyebarkan foto-foto suku Baduy, khususnya wilayah Baduy Dalam. Mereka juga meminta Presiden untuk membuatkan sanki tegas bagi para pelaku yang membandel.
7. Juga meminta wilayahnya dihapuskan dari kawasan wisata
Tak hanya itu, isi surat selanjutnya adalah keinginan warga Baduy agar wilayahnya dihapuskan dari daftar kawasan wisata di Indonesia. Dengan kata lain, Suku Baduy meminta agar wilayah Baduy dihapuskan dari peta wisata Indonesia.
Itulah beberapa fakta di balik alasan Suku Baduy tak mau lagi dikunjungi wisatawan. Gimana menurutmu?