Tren baru selalu bermunculan, termasuk dalam dunia travel. Sebelumnya, kita telah mengenal istilah staycation, yang muncul pada krisis ekonomi tahun 2008 di Amerika dan kembali berkembang sejak dunia menghadapi situasi social distancing.
Sekarang, alternatif lain muncul dalam tren liburan pada pertengahan tahun 2024. Tren ini dinamakan dengan istilah yang juga unik, yakni slowcation. Susunan katanya memang mirip dengan istilah staycation, tetapi memiliki definisi yang jelas berbeda.
Apakah konsep yang berbeda ini mengarah pada gaya liburan yang menghargai kehidupan di luar area perkotaan yang hectic? Atau, adakah definisi lain yang tak terduga?
Pengertian slowcation
Mempelajari perkembangan tren yang berlangsung, slowcation adalah jenis liburan untuk menikmati setiap momen dengan santai tanpa merasa terburu-buru dalam melakukan kegiatan liburan itu sendiri. Itulah mengapa kata "slow" digunakan dalam tren ini.
Untuk menikmatinya, seseorang dapat memiliki setidaknya satu kegiatan liburan setiap hari di sela-sela waktu yang memungkinkan mereka keluar dari rutinitas yang bergerak cepat. Misalnya, mengunjungi museum, pantai, atau tempat-tempat sejenis lainnya.
Hal ini jelas berbeda dengan konsep staycation yang mengutamakan kegiatan liburan di tempat yang dekat dari wilayah tempat tinggalnya dan cenderung diam dalam kamar hotel.
Berbeda dengan slowcation, tren liburan ini memberi kebebasan untuk melakukan perjalanan dengan lebih santai di mana pun. Selain itu, kegiatan liburan dapat mencakup interaksi dengan masyarakat setempat dan melakukan eksplorasi terhadap banyak hal.
Dengan demikian, slowcation akan membuat seseorang benar-benar menikmati liburannya.
Tips melakukan slowcation
Mengikuti tren yang berkembang merupakan hal yang sangat wajar, termasuk tren slowcation. Namun, perlu untuk mengetahui cara melakukan slowcation agar dapat menikmatinya dengan baik, sesuai tujuan, dan tanpa hal-hal yang tidak diinginkan.
Berikut adalah beberapa tips slowcation yang dapat kamu pertimbangkan.
1. Memilih destinasi yang sesuai
Tren slowcation memberi kebebasan dalam memilih destinasi dan kegiatan liburan. Namun, pemilihan yang tepat sesuai dengan tujuan akan meningkatkan kemungkinan terjadinya hal-hal yang diinginkan, terutama dalam menikmati momen liburan dengan santai.
Dalam hal ini, kamu sebaiknya tidak fokus pada destinasi populer yang serba cepat jika ingin mencoba slowcation. Sebaliknya, pertimbangkan perjalanan lambat yang memberi waktu untuk menikmati kedamaian, kenyamanan, waktu istirahat, dan sejenis lainnya.
Sebagai contoh, cobalah kunjungi salah satu daerah di luar perkotaan agar kamu dapat menikmati momen menaiki perjalanan jauh yang menenangkan. Dalam hal ini, penting juga untuk memilih alat transportasi yang paling sesuai dengan kebutuhanmu.
2. Meminimalkan kegiatan liburan
Banyak waktu dihabiskan dengan pekerjaan, sehingga momen liburan cenderung dimanfaatkan untuk melakukan banyak kegiatan yang tidak sempat dilakukan. Namun, tren slowcation lebih mendorongmu untuk fokus pada kegiatan liburan secara bertahap.
Maksudnya adalah meminimalkan kegiatan liburan dalam satu hari. Pada hari pertama, kamu dapat mencoba setidaknya satu kegiatan yang menenangkan. Kemudian, kamu dapat mencoba satu kegiatan lainnya di hari berikutnya saat melakukan slowcation.
Dengan cara ini, kamu tidak akan merasa terburu-buru untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya saat berlibur. Sebaliknya, kamu dapat benar-benar menikmati kegiatan liburan dengan baik, dan ketenangan batin pun terasa sebagai bonus yang diharapkan.
3. Mengurangi penggunaan teknologi
Teknologi memberikan kemudahan dalam kegiatan individu, termasuk proses yang serba cepat dalam segala hal. Hal ini membuat banyak orang sulit berdamai dengan keadaan yang lambat dan menikmati keindahan dari proses yang tidak instan.
Tren slowcation pun hadir dengan tujuan memberikan pengalaman tersebut sehingga seseorang dapat merasakan ketenangan dan kedamaian yang diharapkan.
Untuk itulah, kamu sebaiknya kamu berani mengurangi penggunaan teknologi saat melakukan tren slowcation. Sebagai alternatif, kamu dapat mengganti penggunaan teknologi canggih dengan teknologi tradisional, seperti kamera untuk mengambil gambar.
Tidak ada salahnya, lho, jika kamu mencoba pengalaman baru, bukan? Kalau begitu, mulailah melakukan perencanaan yang matang untuk menjalani tren slowcation ini.