Perkembangan teknologi dan kemajuan ilmu pengetahuan, kian mempermudah manusia untuk melakukan proses pembangunan yang dibutuhkan. Tidak hanya pembangunan kota-kota, tetapi juga pembangunan tersulit seperti, anjung lepas pantai dan satelit.
Yup, pernahkah kamu membayangkan bagaimana manusia dapat sukses membangun anjung lepas pantai yang berdiri dari kedalaman laut? Bagaimana pula caranya manusia membuat satelit dan meluncurkannya ke luar angkasa?
Untuk mengetahui, kamu sebaiknya terus membaca artikel ini sampai habis, ya!
1. Anjung lepas pantai
Kandungan minyak dan gas bumi yang tergandung di perut bumi tidak hanya terdapat di bawah daratan, melainkan juga di bawah dasar laut. Oleh karena itulah, dibutuhkan anjung lepas pantai atau offshore platform yang memudahkan proses eksplorasi bahan tambang.
Proses tersebut harus dilakukan di lepas pantai dari landasan kontinen. Ia pun harus dilengkapi dengan sebuah rig pengeboran yang memungkingkan proses analisis terhadap sifat geologis reservoir serta pembuatan lubang untuk mengambil bahan tambang.
Dalam rangka merealisasikannya, anjung lepas pantai harus melalui beberapa rangkaian proses pembangunan struktur bangunan secara bertahap; mulai dari kaki baja, beton caisson, baja dan bahkan beton mengambang yang kemudian disusun secara bertahap di daratan terlebih dahulu, kemudian baru ditenggelamkan di lokasi pengilangan minyak di tengah laut.
2. Satelit
Kamu tentu mengetahui bahwa dunia sangat bergantung pada satelit yang berterbangan di luar angkasa. Pasalnya, mesin-mesin satelit tersebut memungkinkan adanya jalur komunikasi dan aneka siaran yang dilakukan oleh setiap individu.
Namun, perlu diketahui bahwa proses pembangunan satelit itu sendiri dilakukan di daratan oleh para ilmuwan yang tergabung dalam sebuah lembaga khusus. Setelah itu, satelit baru akan diluncurkan ke luar angkasa dengan menggunakan roket.
Begitu berada pada ketinggian orbit yang ditentukan sebelumnya, roket akan mulai mengarah ke samping dengan kecepatan hingga 18.000 mil per jam. Dari situ, mesin roket akan dimatikan tenaganya dan bersiap untuk menjatuhkan muatan satelit.
3. Akuarium raksaksa
Kamu pasti pernah mengunjungi sebuah objek wisata berupa akuarium raksaksa, bukan? Di sana, kamu menyaksikan keindahan ikan dan binatang-binatang laut lainnya dengan jarak yang lebih dekat sehingga memberi kesan tersendiri yang spesial.
Akan tetapi, bagaimana akuarium tersebut dapat menampung volume air yang besar dan ikan-ikan berukuran besar tanpa memecahkan kaca? Melansir dari fluffyplanet.com, hal tersebut dikarenakan tangki telah dipasang secara presisi dengan memerhatikan bobot yang terdistribusi secara merata.
Dengan begitu, tidak ada satu bagian dari akuarium yang dapat mengalami tekanan yang lebih dari yang lain, sehingga kaca cenderung tidak pecah. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa kebocoran dapat terjadi apabila terjadi retakan akibat benturan sangat keras.
4. Bunker anti nuklir
Siapa yang mengetahui apa yang akan terjadi pada kehidupan manusia selanjutnya? Perang yang silih berganti memungkinkan pertumpahan darah akibat hantaman bom, begitu juga dengan fenomena alam seperti meteor jatuh yang menyebabkan kemusnahan.
Oleh karena itulah, sebagian besar pemerintah di negara-negara membangun sebuah bunker anti nuklir atau yang dikenal dengan istilah bomb shelter. Proses pembuatan umumnya melibatkan orang-orang khusus dan memanfaatkan beberapa jenis bahan kuat yang tidak akan hancur di bawah tanah.
Sebut saja, terpal logam kokoh dan tahan air, batu bata yang dimanfaatkan sebagai isolator yang tahan cuaca, serta beton yang mampu menahan beban tinggi. Belum lagi, bahan-bahan khusus lainnya yang bersifat mampu mengatasi tekanan rendah dan tekanan negatif serta memblokir radiasi.
Eits, perlu diketahui bahwa proses pembuatan bunker anti nuklir tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Ada ijin khusus tertentu yang harus dilengkapi sesuai dengan ketentuan setiap negara.
5. Jembatan layang
Kamu yang suka berpergian, apakah cukup berani untuk merasakan nuansa ekstrim menyeberani jembatan kayu yang melayang di atas ketinggian tebing atau pegunungan? Rasanya pasti akan sangat menakutkan namun mengundang tanda-tanya.
Yup, bagaimana manusia mampu membangun jembatan kayu dan menggantungkannya di atas ketinggian tebing yang begitu curam? Melansir dari akun YouTube Lorrie David Bewza, proses pembuatan cenderung melibatkan insinyur untuk melakukan pengukuran presisi.
Menurut Mark DeGagne selaku Rotary Club of Campbell River Project Engineer, ada tidak hal yang harus ditelusuri yaitu lokasi dengan dasar batu yang bersifat kompeten, memastikan tingkat antara kedua dasar batu seimbang, dan memastikan bahwa penempatan turut memperlihatkan pemandangan yang diharapkan.
Sekarang, kamu telah mengetahui beberapa gambaran umum mengenai proses pembuatan bangunan dan benda dengan teknologi modern. Ternyata cukup sulit dan harus dikerjakan oleh orang-orang khusus, ya!