Bagi kamu yang ingin traveling ke daerah Asia Timur sesuai budget, mungkin negara Taiwan bisa menjadi salah satu pilihanmu, Bela. Soalnya, liburan ke Taiwan sepertinya sedikit lebih murah jika dibandingkan negara tetangganya seperti Korea Selatan, Jepang maupun Hongkong. Meski begitu, Taiwan juga memiliki banyak lokasi kece ala backpacker a.k.a on budget a.k.a hemat seperti yang aku lakukan. Kali ini, aku akan berbagi pengalamanku menjelajahi kota Taipei, Taiwan dengan budget irit dalam sehari. Jadi aku akan ceritakan mulai dari transportasi apa yang dipakai, tips hemat saat makan sekaligus memilih lokasi wisata yang hemat alias gratisan.
Sebelum tips dan trik, berikut daftar destinasi yang aku datangi saat ke Taiwan.
1. Longshan Temple
Nah, di sini, layaknya kuil pada umumnya, pasti disediakan tempat untuk berdoa. Para pendamping yang ada di Longshan Temple ini sangat amat ramah kok ke setiap pengunjung. Karena ini tempat wisata, jadi siapa pun yang berkunjung dapat berdoa di sini. Di awal pintu masuk, kamu bakalan diberi satu buah dupa, nanti ikuti saja rute yang disampaikan pendamping yang akan menjelaskan semuanya. Dan jangan khawatir seluruh rangkaian yang kamu lakukan di Longshan Temple tadi itu gratis. Jadi tetep on budget.
2. Chiang Kai-Shek Memorial Hall
Destinasi selanjutnya adalah Chiang Kai-Shek Memorial Hall. Lokasi ini berada di jalur warna merah. Jadi, kamu harus kembali menuju Taipei Main Station lalu berganti jalur MRT yang berwarna merah yang menuju Xiangshan. Dari TMS menuju lokasi ini hanya butuh melewati dua stasiun jadi tidak memerlukan waktu lama. Saat kamu sampai di stasiun Chiang Kai-Shek Memorial Hall, pintu keluarnya langsung berada di depan lokasi. Namanya saja memorial hall, jadi ini lebih seperti lokasi untuk mengenang sosok Chiang Kai-Shek. Setelah aku cari-cari di Internet, ternyata Chiang Kai-Shek itu merupakan mantan Presiden Cina. Nah, di lokasi ini itu terdapat bangunan khas Cina yang berukuran besar dengan khasnya warna emas dan merah. Selain itu, di dalam memorial hall-nya, itu sungguh megah. Kita pun harus naik tangga yang lumayan banyak sebelum mencapai puncak memorial hall. Di dalam memorial hall, terdapat sebuah patung yang mungkin itu adalah Chiang Kai-Shek yang tengah duduk di singgasana.
Jika kamu beruntung, kamu akan menyaksikan sebuah prosesi kemiliteran saat para tentara unjuk kebolehan dalam baris berbaris. Waktu aku ke sana dulu sekitar pukul 10 pagi dan masih sempat melihat upacaranya. Jangan khawatir, upacara kemiliterannya berlangsung sangat lama. Mungkin lebih dari 30 menit karena aku tidak menyaksikan sampai akhir. Masih banyak tempat yang harus dijelajahi dengan waktu singkat. Setidaknya sudah bisa lihat tentara Taiwan itu ternyata barisnya beda banget dari barisnya tentara Indonesia. Di Chiang Kai-Shek Memorial Hall ini lebih ke sebuah lokasi yang luas dengan bangunan besar-besar.
3. Elephant Mountain / Taipei 101 View Point
Lokasi selanjutnya adalah Elephant Mountain atau juga disebut sebagai Taipei 101 View Point. Elephant Mountain menjadi salah satu lokasi terbaik untuk menyaksikan pemandangan seluruh kota Taipei sekaligus melihat mantan gedung tertinggi di dunia yakni Taipei 101. Jika kamu memiliki budget lebih, bisa dicoba untuk naik ke gedung Taipei 101 yang pernah jadi gedung tertinggi di dunia mumpung sedang berada di Taiwan. Terakhir waktu aku ke sana, harga tiket untuk naik ke lantai atas gedung Taipei 101 itu seharga 600 NT$ setara dengan Rp45 ribu.
Berhubung aku mengedepankan prinsip the less in better, jadi aku memilih menikmati kota Taipei melalui jalur yang gratisan saja. Elephant Mountain sendiri berada di jalur MRT warna merah dan merupakan di pemberhentian terakhir yaitu stasiun Xiangshan. Info aja nih, ternyata nama Xiangshan itu berarti Gunung Gajah. Xiang nya itu gajah dan Shan itu berarti gunung.
Kembali ke topik, untuk menikmati pemandangan kota Taipei melalui Elephant Mountain ini pun juga tidak dikenakan tiket masuk. Jangan khawatir bagi yang tidak pernah naik gunung, Elephant Mountain menurutku bukan benar-benar gunung sih tapi lebih ke bukit yang ada di tengah kota. Mirip-mirip bukit belakang sekolah di kartun Doraemon gitu. Dan juga, kita nggak akan benar-benar naik gunung tapi naik tangga. Ya sejenis kalau kamu main ke Bromo kan ya naik tangga ke atasnya. Capeknya pun 11-12 seperti saat naik Bromo.
Tapi setelah sampai atas, mata kamu akan dimanjakan dengan pemandangan indah dan luas kota Taipei yang dihiasi dengan gedung Taipei 101 yang menjulang tinggi. Jangan lupa foto di spot ikonik di sini ya yang akan memberikan latar belakang kota Taipei dan gedung Taipei 101. Namun, jangan lupa untuk antri karena di sini budaya antri sangat dijunjung tinggi teman-teman.
4. Sun Yat-Sen Memorial Hall
Jika setelah dari Elephant Mountain dan masih sore, ada baiknya kamu menyempatkan diri untuk mengunjungi Sun Yat-Sen Memorial Hall. Lokasi ini berada di jalur berwarna biru, jadi kamu harus kembali dulu ke TMS sebelum transfer MRT di jalur biru yang menuju stasiun Nangang. Dari TMS ke Sun Yat-Sen Memorial Hall melewati lima stasiun. Meski begitu, karena MRT itu cepet banget pasti nggak akan terasa tahu-tahu sudah sampai saja. Sun Yat-Sen Memorial Hall sebenarnya hampir mirip Chiang Kai-Shek Memorial Hall. Setelah nyari-nyari di Internet, kedua orang ini ternyata adalah saudara ipar dan kedua-duanya merupakan mantan Presiden Cina yang dianggap sangat revolusioner pada masanya sehingga sampai dibuatkan memorial hall. Mungkin kalau di Indonesia setipe seperti Presiden Soekarno yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa.
Di sini, hal-hal yang bisa dinikmati juga hampir sama seperti upacara militer. Sepertinya upacara kemiliteran dilakukan dua atau tiga kali sehari. Pada pagi hari, siang dan sore. Karena wartu itu, aku juga ke Sun Yat-Sen Memorial Hall waktu sore dan masih ada upacara kemiliterannya. Selain itu, di sini kamu juga bisa menikmati museum dan pameran karya-karya khas Cina. Layaknya museum, ada banyak diorama serta kisah-kisah perjuangan masyaraat Cina. Sayangnya semua keterangan ditulis dalam bahasa Mandarin dan aku tidak memiliki cukup uang untuk menyewa guide. Alhasil, aku tetap menikmati perjalananku di Sun Yat-Sen Memorial Hall dengan mengagumi karya-karya yang dipamerkan.
5. Shilin Night Market
Kalau ke Taiwan, belum lengkap rasanya jika belum jalan-jalan di salah satu pasar malam khas Taiwan. Shilin Night Market menjadi salah satu night market yang menurutku paling dikenal dan juga lengkap dan luas dan asik untuk dijelajahi saat di Taiwan. Shilin Night Market sendiri berada di jalur MRT merah jadi kamu harus kembali ke TMS dan transfer ke jalur MRT warna merah yang menuju ke Tamsui. Untuk menuju Shilin, kamu akan melewati enam stasiun. Layaknya pasar malam pada umumnya, yang dijual di Shilin Night Market itu sangat amat banyak mulai dari makanan, pakaian, pernak pernik ala Taiwan souvenir dan banyak lagi.
Saran aja, jika kamu pengen nyobain makan khas Taiwan atau street food Taiwan dengan harga lumayan miring, baiknya beli di pasar malam. Tak hanya itu, buat kamu yang mau beli oleh-oleh seperti gantungan kunci beli juga di sini. Jangan sungkan-sungkan buat nawar, mereka biasanya akan kasih diskon jika kita beli banyak. Untuk masalah bahasa jangan khawatir, kebanyakan penjualnya mau muda atau tua pada pinter bahasa Inggris, jadi tawar aja pakai bahasa Inggris dan dapatkan souvenir yang kamu mau. Tapi inget ya, peraturan tawar menawar hanya untuk barang atau pernak-pernik kalau untuk makanan harganya sudah pas tidak bisa ditawar.
Ada beberapa makanan yang harus kamu coba jika berkunjung di Taiwan di antaranya Bubble Milk Teanya yang terkenal banget yang rasanya jauh beda dengan Bubble Milk Tea di Indonesia. Makanan kedua yang harus kamu coba adalah Jipay atau Chicken Pai. Jipay ini bentuknya ayam fillet yang digoreng pakai tepung krispi dengan saus. Harga untuk nyobain Bubble Milk Tea maupun Jipay pun tergolong murah di antara harga 50 NT$ sampai 90 NT$ atau Rp22 ribu hingga Rp40 ribu.
Terus, jangan lupa buat nyobain Beef Noodle. Ke negara Asia Timur kurang lengkap kalau beli nyobain mie kan. Sesuai namanya, Beef Noodle itu bentuknya seperti mie ayam kalo di Indonesia namun topingnya irisan daging tipis yang kalau digigit itu lumer dan lembut banget di mulut. Untuk menikmati Beef Noodle ini kamu hanya perlu mengeluarkan budget antara 70 NT$ sampai 150 NT$ tergantung menu dan penyesuaian topping yang diinginkan.
Dan yang terakhir adalah Hot Pot. Sesuai namanya, hot pot atau panci panas kamu akan makan di sebuah panci atau mangkuk yang benar-benar panas karena memang diletakkan di atas kompor. Bukan kompor besar namun kompor portable kecil seperti yang sering dibawa buat naik gunung. Ide menu hot pot sendiri adalah sensasi untuk memasak makanan kita dalam sebuah kuah kaldu yang isinya bisa disesuaikan dengan kemauan pembeli. Pilihan isian hot pot sendiri bermacam-macam mulai dari beef, pork hingga seafood. Jadi itu kita bakalan disediakan sebuah mangkuk di atas kompor yang berisi kaldu dan sepaket hidangan lengkap berisikan sayuran, sosis, beef, pork maupun sea food sesuai dengan permintaan.
Cara makannya, ya kita tinggal masuk-masukin seluruh bahannya ke pot atau panci tadi, tunggu sampai matang dan jadi deh. Jangan lupa buat ditiup dulu yak karena benar-benar panas pancinya. Untuk harga Hot Pot sendiri bisa dibilang lumayan ya sekitar 150 NTD – 250 NTD tergantung isian yang kamu beli. Karena ada beragam pilihan jadi jangan khawatir.
Tips and Trick
Pertama, masalah transportasi. Di Taiwan sendiri khususnya di kota Taipei, sistem transportasi mereka sudah sangat terintegrasi. Ada beberapa pilihan transportasi umum yang bisa digunakan di Taipei mulai dari bus, MRT hingga kereta api. Untuk kesempatan kali ini, aku akan berbagi tips menjelajah Taipei on budget menggunakan MRT. Untuk menggunakan MRT, kamu butuh sebuah alat seperti kartu ATM yang nanti akan di scan tiap kali masuk stasiun MRT. Kartu ajaib ini bernama Easy Card. Nah, Easy Card ini tak hanya berguna buat naik MRT, tadi kan aku sudah bilang jika sistem transportasi di Taipei itu sudah terintegrasi, jadi kartu Easy Card ini bisa juga buat naik bus, naik kereta yang bisa sampai buat bayar di convenience store 7-11, kalau di Indonesia sih supermarket mini ini sudah tutup.
Untuk mendapatkan kartu Easy Card ini pun juga mudah banget, kamu bisa mendapatkanya di setiap loket di stasiun MRT atau convenient store 7-11, Family Mart atau yang mana saja karena banyak jenisnya di sana. Nah, untuk saldo awal pun cuma butuh 100 NTD (New Taiwan Dollar). Layaknya kartu ATM, kamu bisa top up nominal kartu Easy Card kamu di convenience store maupun di stasiun MRT. Untuk isi ulang kartu ini tidak ada biaya admin. Namun, untuk pembuatan awal, mending buat di stasiun MRT karena kartunya gratis, kalo buatnya di toko-toko ada biayanya meski tidak banyak tapi lumayan buat berhemat. Kamu tak perlu khawatir jika ingin mengisi nominal banyak pada kartu Easy Card karena jika nanti sudah tidak dipakai dan masih ada sisa saldo dapat ditukarkan dengan uang tunai melalui loket yang ada di MRT Station. Setelah siap dengan senjata pamungkas, sekarang waktunya menjelajah Taipei.
Oiya saat di stasiun MRT, jangan lupa untuk mengambil brosur peta jalur MRT. Jangan khawatir karena sudah disediakan yang berbahasa Inggris.
Cukup sekian bagi-bagi pengalamanku saat menjelajah Taipei hemat dalam waktu sehari. Semoga pengalamanku di atas dapat membantu dan bisa menjadi rekomendasi siapa pun yang akan mengunjungi Tapei, Taiwan. Let’s have an awesome trip fellas!