Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Rekomendasi Wisata ke Malang 2 Hari 1 Malam, Tetap Seru dan Berkesan

Nggak usah ngajuin cuti demi liburan seseru ini

Putriana Cahya

Bisa jadi mayoritas orang sudah tahu Kota Malang dan Batu merupakan salah satu kawasan wisata paling populer di Jawa Timur. Meski begitu, tetap saja masih banyak yang bingung menyusun rencana jalan-jalan ke sana, karena saking melimpahnya pilihan destinasi dan tempat menginap.

Rasanya waktu dua hari kurang untuk mendapat petualangan seru di Malang. Nah, kali ini IDN Times berbagi pengalaman sekaligus rekomendasi beberapa wisata baru. Tak perlu mengajukan cuti, kami mengunjunginya dalam waktu dua hari satu malam, artinya bisa kamu lakukan saat akhir pekan. 

1. Day 1, perjalanan dari Surabaya ke Malang

IDNTimes.com/Reza Iqbal

Perjalanan ke Kota Malang sebenarnya bisa ditempuh menggunakan berbagai jenis kendaraan, mulai dari motor, mobil pribadi, sampai transportasi umum, seperti bus dan kereta api. Waktu tempuhnya pun berbeda-beda, tapi rata-rata butuh waktu sekitar 2-3 jam, tergantung arus lalu lintas.

Kalau high season atau hari libur mungkin bisa satu jam lebih lama. Nah, kalau lagi padat atau macet, apalagi jelang weekend, yang paling merana jelas mobil, motor, atau bus.

Jadi supaya bebas macet dan tetap nyaman di perjalanan, kamu bisa menggunakan kereta api sebagai kendaraan alternatif, seperti yang kami pilih. Kami berangkat dari Surabaya pukul 06.20 menggunakan kereta eksekutif Bima seharga Rp60 ribu.

Perjalanan memakan waktu dua jam dan tiba di Stasiun Malang sekitar pukul 08.15. Nggak perlu galau soal mobilitas selama di Malang, karena jangkauan layanan sharing ride seperti Go-Jek dan Grab sudah cukup luas. Tapi kamu bisa juga menyewa kendaraan seperti mobil atau motor dengan tarif harian. 

2. Day 1, mampir ke gerai es krim legendaris, Toko Oen

IDNTimes.com/Reza Iqbal

By the way, di seberang stasiun ada semacam pujasera dengan banyak pilihan warung makan. Tempatnya juga lumayan nyaman buat istirahat sebentar sambil sarapan. Sekitar jam 09.30 kami langsung menuju destinasi pertama.

Kalau Surabaya punya Zangrandi, Malang punya restoran dan toko es krim legendaris bernama Toko Oen yang sama-sama beroperasi sejak tahun 1930 silam. Jarak dari stasiun cuma 2,2 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 10 menit menggunakan mobil. Kalau kamu naik Go-Car atau GrabCar, biayanya sekitar Rp13 ribu sekali jalan.

IDNTimes.com/Reza Iqbal

Toko Oen ini termasuk salah satu tempat yang wajib dikunjungi turis saat melancong ke Malang. Pendatangnya kebanyakan bukan orang lokal, tapi justru dari luar pulau hingga luar negeri. Karena gak sekadar tempat makan, toko ini menjadi tempat wisata sekaligus cagar budaya.

IDNTimes.com/Reza Iqbal

Nah, selayaknya restoran, Toko Oen menyajikan berbagai jenis menu, mulai dari makanan Indonesia, Western, oriental cuisine, aneka sup, hingga dessert. Namun, mereka paling dikenal dengan olahan es krim yang katanya menggunakan resep kuno dan sama sekali tak berubah sejak zaman Belanda.

Aneka es krim di sana dibanderol mulai harga Rp25-60 ribu yang terdiri dari empat kategori. Di antaranya Basic, Fancy Sundae, Ice Cream Sodas, dan Milkshake.

Selain es krim, terdapat berbagai produk bakery yang tertata rapi di sudut toko. Semuanya fresh from the oven, karena dibuat saat itu juga dan tidak dibiarkan menginap untuk hari esok. Semua makanan, termasuk es krim, di sana dibuat tanpa bahan pengawet.

3. Day 1, menjelajahi Kampoeng Heritage Kajoetangan

IDN Times/Reza Iqbal

Setelah kenyang dan puas nongkrong sampai pukul 11.20, kini waktunya membakar sedikit kalori dengan jalan-jalan di area Kampoeng Heritage Kajoetangan (Kayutangan).

Jaraknya cuma sekitar 300 meter dari Toko Oen, cuma perlu jalan santai sekitar empat menit. Tiket masuknya hanya Rp5 ribu, kamu bisa puas eksplor dan foto-foto di kampung lawas ini. Kamu juga akan mendapat selembar peta wisata, stiker, dan kartu pos bergaya vintage.

Kampoeng Heritage Kajoetangan ini salah satu kawasan wisata tematik di Malang yang baru dibuka pada April 2018. Daya tarik utamanya ada pada rumah-rumah tua bergaya arsitektur Belanda yang sudah eksis sejak tahun 1800-an. Menurut peta, ada 30 titik wisata yang tersebar di perkampungan ini dan tempatnya tidak semua berdekatan.

IDN Times/Reza Iqbal

Selain mengunjungi rumah tua, ada beberapa spot favorit wisatawan saat berkunjung ke sini. Di antaranya berfoto di dinding bermural di sepanjang jalan, serta mengunjungi Rumah Foto dan Galeri Antik.

Seperti namanya, rumah tersebut dipenuhi benda antik dan kuno seperti TV, radio lawas, pemutar piringan hitam, vespa, perabotan vintage, dan sebagainya. Benda-benda tersebut ditata sedemikian rupa di depan rumah supaya indah untuk set berfoto. Untuk menjelajahi seluruh perkampungan, dibutuhkan waktu kurang lebih dua jam.

4. Day 1, menginap di Jambuluwuk, Batu

IDN Times/Reza Iqbal

Rasanya nggak lengkap kalau menghabiskan dua hari libur di Malang tanpa pelesiran ke Batu. Selain punya banyak alternatif wisata, Kota wisata satu ini juga berhawa sejuk karena berada di dataran tinggi.

Jadi kami memutuskan untuk menginap di Batu, yakni di Jambuluwuk Hotel and Resorts. Waktu tempuhnya sekitar satu jam dari Kota Malang. Kalau naik Go-Car atau GrabCar, biayanya sekitar Rp95 ribu.

IDN Times/Reza Iqbal

Resor ini terdiri dari vila dua lantai dengan pilihan 3 dan 4 kamar tidur, masing-masing kamar berisi dua tempat tidur. Fasilitasnya lengkap dan nyaman banget, cocok juga untuk liburan ramai-ramai bareng keluarga atau staycation.

Ada meja makan, ruang TV, balkon dengan pemandangan langsung ke gunung, dan dapur lengkap dengan perabotannya. Bisa dibilang ini the best choice you can have while traveling in group.

Harganya bisa dibilang cukup terjangkau, apalagi kalau kamu pergi beramai-ramai, mulai dari Rp1,7-5 juta, tergantung spesifikasi ruangan, paket sarapan, dan jumlah kamar. Satu vila bisa diisi lebih dari 6 orang. Jadinya lebih hemat, kan?

IDN Times/Reza Iqbal

Selain itu, lokasinya pun strategis banget, karena dekat tempat wisata. Cuma 10 menit dari Jatim Park, 15 menit dari Batu Night Spectacular (BNS), dan 8 menit dari Alun-alun Kota Batu.

Terdapat beberapa fasilitas dan wahana pelengkap seperti fitness centre, lapangan futsal, basket, tenis indoor, dan kolam renang. Ada pula arena outbond seperti flying fox, ATV, dan sebagainya.  

5. Day 1, wajib banget wisata kuliner di Alun-alun Batu

IDN Times/Reza Iqbal

Alun-alun Batu jadi ikon kota sekaligus salah satu tempat wisata yang gak boleh kamu lewatkan. Jaraknya sekitar 3,8 kilometer dari Jambuluwuk, biaya taksi online sekitar Rp17 ribu sekali jalan.

Malam hari jadi waktu yang pas buat ke sini, karena hawa lagi dingin-dinginnya dan makan apapun terasanya lebih endeus. Pecinta street food pasti girang banget diajak ke sini, karena kamu bisa menemukan aneka jajanan khas Malang dalam satu tempat.

Mulai dari sempol, satai lok-lok dan aneka bakaran, bakso bakar, gorengan, susu segar, dan masih banyak lagi yang lainnya. Satu lagi yang gak boleh diabaikan adalah mampir ke kedai Pos Ketan yang legendaris, makan ketan sambil sekaligus melatih kesabaran, karena antreannya dijamin mengular dan ramai banget.

Di tengah Alun-alun ada wahana bianglala yang bisa kamu naiki dengan tiket seharga Rp5 ribu. Meski dari segi performa kalah dengan bianglala yang ada di taman hiburan, tapi sensasi naik bianglala di sini jauh berbeda. Tetap menyenangkan! So excited!

6. Day 2, berendam dalam pemandian air panas a la Jepang di The Onsen Resort, Batu

IDN Times/Reza Iqbal

Setelah check out dari Jambuluwuk jam 12 siang, kita langsung menuju ke The Onsen Resort Batu di Jalan Arumdalu, Songgokerto, Batu. Jaraknya cuma 15 menit dari penginapan. Meski bentuknya resor, tapi kamu nggak harus menginap untuk berkunjung, kok.

Tempat ini sempat viral di Instagram sejak awal dibuka pada 2018. Salah satunya karena punya penampilan eksterior yang mirip dengan Jepang.

Untuk bisa berfoto di area resor, tiket masuknya Rp50 ribu per orang. Kamu sudah mendapat voucher minum sebesar Rp40 ribu yang bisa ditukarkan nantinya di restoran atau Genki Onsen.

Traveloka.com

Titik yang bisa diakses pengunjung umum antara lain restoran, area jembatan, danau, serta lapangan di depan cottage. Demi hasil foto yang makin Jepang banget, kamu bisa menyewa yukata, yakni kimono versi lebih kasual dengan harga Rp150 ribu untuk wanita dan Rp100 ribu untuk pria dan anak-anak. 

Satu setnya disewakan selama dua jam pemakaian, sudah terdiri dari yukata beserta aksesorisnya, sandal bakiak, properti foto seperti payung atau kipas, dan jasa pemasangan.

Selain itu, kamu bisa juga berendam di Genki Onsen pada pukul 14.00-17.00. Pemandian air panas ala Jepang ini punya tarif Rp150 ribu per orang per jam. Air yang digunakan berasal dari mata air Candi Songgoriti yang dipanaskan hingga suhu 40 derajat Celcius. 

7. Day 2, alternatif makan siang di Cafe Sawah

IDN Times/Reza Iqbal

Sebenarnya ada satu destinasi lagi yang akan kita kunjungi, yakni Cafe Sawah. Sayang sekali waktu itu cuaca tidak memungkinkan karena hujan deras, jadi kita langsung menuju The Onsen.

Tapi kalau kamu punya waktu lebih dan cuaca sedang bersahabat, bisa banget mampir ke sini untuk sekadar makan siang. Dari namanya saja, sudah bisa ditebak pemandangan apa yang akan kita dapatkan di sini.

Hamparan sawah dan latar pegunungan bakal menemani santap siangmu di sana. Tempat makannya berupa gazebo atau saung yang nyaman. Terdapat pula beberapa instalasi kekinian untuk hunting foto. Dijamin betah deh di sini.

8. Rincian biaya

IDN Times/Reza Iqbal

The Onsen jadi tujuan terakhir kami di Kota Batu sebelum kembali ke Surabaya menggunakan travel. Kenapa bukan kereta? Karena jadwal kereta api ke Surabaya paling telat jam 5 dan kita belum selesai bersenang-senang.

Jadi kalau kamu nggak pengin terburu-buru mengejar kereta, naik travel jadi opsi terbaik. Apalagi kamu bisa dijemput di lokasi terakhir, nggak perlu capek-capek menuju stasiun atau terminal, kan?

Selain tempat-tempat di atas, jangan lupa eksplor lokasi sekitarnya juga ya, siapa tahu malah dapat hidden gem, entah tempat wisata baru atau kuliner yang enak. Di bawah ini kami cantumkan rincian biaya akomodasi selama dua hari di Malang dan Batu.

Biaya transportasi:

  • Tiket kereta api: Rp60 ribu per orang
  • Taksi online ke Toko Oen: Rp13 ribu
  • Taksi online ke Jambuluwuk: Rp95 ribu
  • Taksi online ke Alun-alun Batu: Rp17 ribu x 2 = Rp34 ribu
  • Taksi online ke Cafe Sawah: Rp31 ribu
  • Taksi online ke The Onsen: Rp24 ribu
  • Travel: Rp400 ribu (carter satu mobil)

Biaya masuk wisata:

  • Kampoeng Heritage Kajoetangan: Rp5.000 per orang
  • Naik bianglala: Rp5.000 per orang
  • Tiket masuk The Onsen: Rp50 ribu per orang
  • Sewa yukata: Rp150 ribu per orang
  • Berendam di Genki Onsen: Rp150 ribu per orang

Nah, sekarang nggak bingung lagi kan kalau mau liburan ke Malang dalam waktu singkat, apalagi cuma semalam? Semoga informasi di atas menginspirasimu ya! Selamat berlibur!

Disclaimer: Artikel ini sudah pernah tayang di laman IDNTimes.com dengan judul "Rekomendasi Wisata ke Malang 2 Hari 1 Malam, Tetap Seru dan Berkesan"

IDN Channels

Latest from Travel