#BFA2019: Jadi Traveler, 3 Perempuan Ini Pilih Liburan A la Backpacker

Cynthia: “Pertama kali suka traveling itu sejak lulus SMA, karena kalau sekolah kan nggak bisa pergi lama-lama. Tapi kalau travel enthusiast itu awalnya karena kerjaan dan jadi keterusan.”

Naya: “Kalau aku dari kecil kan tinggal di Bandung, rumah aku di kaki pegunungan dan suka diajak liburan sama Ayah ke sawah, pegunungan dan itu seru, jadi dari kecil memang sudah senang main-main di sawah. Dan pas kuliah pernah membuat festival film di Wakatobi, itu pertama kalinya traveling sendirian, yang ternyata seru juga.”

Nadine: “Awal mulanya karena aku lihat foto-foto tempat tinggal Ayah di Jember, ada pantai, becak, jadi pengen lihat langsung. Itu sewaktu SMA. Akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke Jember, naik mobil, melihat secara langsung dan ingin mempunyai foto yang sama seperti ayah. Akhirnya aku mikir, aku juga ingin seperti Ayah, jadi aku jadi cari lokasi yang bisa jadi kenangan tersendiri untuk keluarga aku kelak.”

Cynthia: “Kalau aku sih suka keduanya ya. Tergantung ada budget berapa. Tapi mostly lebih suka backpacker”

Naya: “Aku sih kebanyakan lebih suka backpacker. Pertama masalah budget dan kedua lebih bisa bertemu dengan banyak orang. Secara sosialisasi lebih suka backpacker, namun untuk masalah kenyamanan luxury memang.”

Nadine: “Aku setuju sih, karena backpacking lebih banyak yang bisa di explore. Memang schedule tetap harus ada, tapi bisa lebih flexible. Kalau untuk pekerjaan aku lebih suka luxury, karena lebih nyaman.”

Naya: “Aku biasanya selalu planning dan nabung dari empat bulan sebelumnya, lalu juga cari tiket murah dan promo. Kan banyak juga travel fair. Biasanya juga aku cicil, misal bulan ini aku menabung untuk tiket pesawat PP, bulan depan untuk hotel, dan bulan selanjutnya untuk transport. Kalau mau dapatin harga lebih murah lagi, bisa cari open trip.”

Cynthia: “Sama sih, cari di Instagram yang buka jasa open trip, udah banyak juga. Dan kalau ada tiket murah aku langsung beli. Habis itu baru aku pikirin lagi gimana.”

Nadine: “Kalau aku sih selalu jaga-jaga. Jadi kalau aku dapat pemasukan, aku bagi tiga, yang satu untuk jalan-jalan, satu untuk present, dan satu lagi untuk future. Jadi, urutan menabungnya dari jumlah yang tertinggi mulai present, future, dan jalan-jalan."

Naya: “Aku bersyukur sih belum pernah mendapatkan travel partner seperti itu.”

Nadine: “Kalau travel di luar pekerjaan nggak pernah, karena aku tau karakternya jadi aku memilih siapa yang akan jadi travel partner aku. Tapi kalau untuk pekerjaan aku nggak ambil pusing. Karena dia yang membuat image dia sendiri, mungkin nantinya dia bisa nggak dapat job lagi. Paling ya jaga jarak sih, toh setelah pekerjaan selesai, aku juga nggak ketemu dia lagi.”

Cynthia: “Aku pernah. Karena mau trip sama teman dan teman aku mengajak temannya lagi, yang belum aku tahu karakternya. Tapi setelah tahu, yasudah, karakter setiap orang berbeda. Jadi aku pribadi selagi masih bisa ditoleransi, nggak masalah.”

Naya: Aku selalu bilang “Take only pictures and live only foot prints”

Cynthia: Kita harus tahu tempat yang ingin kita tuju seperti apa dan persiapannya harus matang. Selain itu jangan sampai menyinggung orang-orang di sana atau malah menyampah.”

Nadine: “Aku safety first ya. Kemana pun kita pergi harus jaga keselamatan. Lalu, perhatikan sekitar, dan kata-kata ini familiar untuk Cynthia: pulang bawa karya.”

Bela, yang paling penting menurut mereka bertiga adalah kalian harus menikmati waktu traveling kalian. Jadi, sebisa mungkin jangan sampai keinginan untuk mengunggah sesuatu di sosial media kalian itu malah mengganggu waktu traveling kalian.

Yes! Itu tadi keseruannya. Dan jangan lupa utuk menyaksikan sesi talkshow #IAMREAL lainnya yang nggak kalah seru dan menarik, seperti “Maintaining Body Positivity in Social Media Era” yang akan diisi oleh Uchita Pohan, Ankatama, Shena Malsiana di BeautyFest Asia tanggal 31 Maret pukul 11.50 di Mini Stage Ciputra Artpreneur Mall lantai 11.