Twenty Five Twenty One adalah drama yang mengambil latar tahun 1998, di mana sedang terjadi krisis IMF. Menggaet Kim Tae Ri, Nam Joo Hyuk, Bona WJSN, Choi Hyun Wook, dan Lee Joo Myoung sebagai pemeran utamanya, drama ini dengan cepat meraih popularitas dan perbincangan publik.
Drama ini menceritakan kisah Na Hee Do (Kim Tae Ri) dan Baek Yi Jin (Nam Joo Hyuk) yang berjuang untuk meraih mimpi mereka. Walaupun rintangan datang silih berganti, asal memiliki tekad dan kemauan yang kuat, pasti usaha mereka akan membuahkan hasil.
Mengambil tema tahun 90-an, drama ini memilih lokasi syuting di Jeonju. Jeonju merupakan kota yang tinggi akan nilai sejarah dan menyuguhkan keindahan yang autentik. Hal inilah yang menjadikan Jeonju banyak dikunjungi oleh para turis dari mancanegara. Penasaran dengan lokasi syuting Twenty Five Twenty One? Silakan disimak!
1. Jeonju Hanok Village
Lokasi syuting yang pertama adalah rumah Na Hee Do (Kim Tae Ri). Rumahnya terletak di Jeonju Hanok Village. Jeonju Hanok Village adalah sebuah desa yang berlokasi di Jeonju, provinsi Jeolla Utara, Korea Selatan. Desa satu ini masih menjaga bentuk rumah tradisional korea, Hanok, yang saat ini sudah terdiri dari 700 buah bangunan.
Jeonju Hanok Village merupakan salah satu destinasi wisata yang terkenal dan sering dikunjung oleh para turis. Suasana tahun 90-an semakin terasa karena didukung oleh ciri khas rumah tradisional hanok Korea.
Rumah Na He Doo berada di ujung Jeonju Hanok Village. Namun, rumah Na Hee Do di drama Twenty Five Twenty One bukanlah rumah hanok, melainkan rumah berdinding batu bata yang dikelilingi oleh pagar putih, serta ditumbuhi banyak tanaman yang membuat suasana tenteram.
2. Seohakdong Art Village
Lokasi kedua adalah tempat kerja part time Baek Yi Jin sekaligus toko langganan Na Hee Do meminjam komik Full House. Toko rental komik di drama Twenty Five Twenty One ini terletak di Seohakdong Art Village.
Seohakdong Art Village merupakan tempat yang sedang populer di bidang seni dan budaya Kota Jeonju. Tempat ini menjadi tuan rumah bagi para seniman lokal. Di Seohakdong Art Village terdapat banyak pameran dan pemandangan indah kota yang tidak dapat ditemukan di tempat lain.
3. Apgujeong Rodeo Street
Masih ingat dengan scene flashback ketika Baek Yi Jin mengendarai mobil mahal berwarna merah pemberian ayahnya? Nah, jalanan yang dilewati Baek Yi Jin di scene tersebut berada di Apgujeong Rodeo Street.
Apgujeong Rodeo Street adalah fashion trend street pertama Korea Selatan yang muncul di awal tahun 90-an. Jalan ini dulunya terkenal dengan orang-orang yang berpakaian mewah dan bermobil mahal, tetapi sekarang telah menjadi tempat representatif yang mencerminkan budaya anak muda dan tren mode terkini.
4. Jeonju Hanbyeok Cave
Setelah menghibur diri dengan bermain air mancur dari keran sekolah, Baek Yi Jin dan Na Hee Do berlari pulang melalui terowongan. Jeonju Hanbyeok Cave merupakan tempat di mana Na Hee Do berkata pada Baek Yi Jin bahwa ia bisa bersenang-senang dan bahagia ketika bermain dengannya.
Jeonju Hanbyeok Cave adalah terowongan tempat kereta Jalur Jeolla beroperasi dari tahun 1931 hingga 1981. Sekarang, terowongan ini menjadi tempat yang banyak dikunjungi turis di sepanjang Jeonju Hanok Village Dullegil.
5. Claude Book Cafe
Baek Yi Jin menemukan Na Hee Do yang telah berkeliling selama dua jam mencari ayahnya. Mereka akhirnya duduk istirahat di depan sebuah cafe sambil mengobrol. Tak lama kemudian, mereka pulang bersama dengan cara mengikat kaki kanan Ne Hee Do dengan kaki kiri Yi Jin karena sandal Ne Hee Do rusak.
Claude Book Cafe adalah latar yang menjadi tempat di mana adegan tersebut dilakukan. Cafenya terletak di Sinpo-dong Incheon. Memiliki dua lantai, cafe ini merupakan sebuah cafe buku yang memiliki banyak perabotan antik di dalamnya.
6. Benteng Suwon Hwaseong
Benteng Suwon Hwaseong dijadikan lokasi adegan ketika Na Hee Do dan Ko Yu Rim berlari tunggang-langgang karena tidak mau terlambat menyewa komik Full House edisi ke-12 yang baru terbit. Tempat ini juga menjadi latar scene Na Hee Do yang berlari di pagi hari untuk mengambil mata air mineral yang diperintahkan oleh pelatihnya.
Temboknya membentang sepanjang 5,7 kilometer, Benteng Suwon Hwaseong ini ditetapkan oleh UNESCO sebagai Situs Warisan Budaya Dunia karena mengandung banyak nilai sejarah. Setiap musim gugur, Benteng Suwon Hwaseong sering menggelar berbagai pertunjukan menarik dan mengadan festival budaya.
7. Mapo Jinjja Wonjo Choidaepo
Untuk merayakan keberhasilan Na Hee Do menjadi atlet timnas anggar, pelatih Yang Chan Mi mengajaknya untuk makan-makan. Di sana, mereka ternyata bertemu dengan pelatih dan anggota timnas anggar senior.
Mapo Jinjja Wonjo Choidaepo adalah lokasi restoran yang menjadi tempat perayaan kemenangan Na Hee Do. Restoran yang telah ada sejak tahun 1956 ini memiliki menu andalan iga dan kulit babi. Saking terkenalnya restoran ini, mereka sampai menambahkan 'Mapo Jinjja Wonjo' di papan namanya.
8. Montpellier
Setelah lama tak bertemu, Na Hee Do tiba-tiba sudah punya pacar! Na Hee Do lantas memperkenalkan pacarnya yang baru jadian tiga hari kepada Baek Yi Jin. Interaksi menggelikan antara Na Hee Do dan pacarnya membuat Baek Yi Jin tertawa. Di episode 6 ini, Choi Tae Joon menjadi cameo sebagai pacar Na Hee Do.
Lokasi yang dijadikan latar adalah restoran kafe bernama Montpellier. Restoran kafe Montpellier terletak di Soyang dan memiliki area outdoor yang luas, sehingga sering dipakai untuk acara pernikahan. Desain interiornya kafe restoran ini bikin nostalgia ke masa 90-an.
Itu tadi delapan lokasi syuting Twenty Five Twenty One di atas yang semuanya mengusung konsep retro. Untuk yang ingin menikmati keindahan kota Jeonju, 8 tempat ini sangat direkomendasikan!
Disclaimer: artikel ini sudah pernah tayang di laman IDNTimes.com dengan judul "8 Lokasi Syuting KDrama Twenty Five Twenty One, Nostalgia Tahun 90an" ditulis oleh Aminah Hafidzatunnisa