Pulau Belitung memang tak pernah habis memancarkan pesonanya. Kamu pecinta traveling, wajib untuk datang ke tempat ini. ‘Surga’ di Belitung yang akan kita bahas kali ini bernama Geopark Belitung. Memiliki kondisi geologi yang spektakuler, Geopark Belitung berhasil meraih skor tinggi dan siap untuk diakui UNESCO.
Penasaran seperti apa pesona surga Geopark Belitung? Mari kita intip!
Berada di tengah utara Jakarta dan utara Singapura
Dikutip dari situs resmi belitonggeopark.net, Geopark Belitung berada di Pulau Belitung, Provinsi Bangka Belitung. Lokasinya berada kurang lebih 400 kilometer di sebelah utara Jakarta atau 500 kilometer di utara Singapura. Kawasan ini memiliki total luas sekitar 4,800 kilometer persegi (daratan) dan 13,000 kilometer persegi (lautan). Tak hanya miliki kondisi geologi yang bagus, tempat ini juga kaya akan timah.
Untuk sampai ke Geopark Belitung, ada dua alternatif yang disediakan yaitu dengan pesawat dan kapal. Untuk pesawat ada 8 penerbangan langsung dari bandara Soekarno Hatta (CGK) ke bandara HAS Hanandjoeddin Airport (TJQ) di Tanjung Pandan, Belitung. Penerbangan tersebut memakan waktu sekitar 45 menit. Jika dengan kapal, kamu bisa berangkat dari dermaga Bangka Pangkalbalam, dengan kapal feri KM Bahari Express yang ada setiap hari pukul 14.00. Perjalanannya memakan waktu sekitar empat jam.
Fasilitas yang memadai
Tak usah khawatir soal fasilitas, jika kamu ingin berkunjung ke Geopark Belitung. Terdapat penyewaan motor maupun mobil yang akan menemani kamu untuk berkeliling. Pemerintah daerah juga menyediakan shuttle bus. Beberapa restoran dengan makanan khas Belitung juga tersedia di sekitar kawasan. Beragam tempat penginapan mulai dari homestay dengan budget rendah hingga hotel mewah, tersedia di sini.
Surganya geosite
Dalam kawasan geopark ini, ada 17 geosite yang akan membuat kamu terpana. Di antaranya ialah geosite Juru Sebrang yang terletak di Kecamatan Tanjung Pandan, lima kilometer dari pusat Kota Tanjung Pandan. Di daerah bekas penambangan timah itu, terdapat banyak penangkaran ikan kerapu, proyek mitigasi perubahan bencana hingga penanaman pohon bakau. Juru Sebrang memiliki pantai pasir putih, jalur melintasi hutan bakau dan atraksi memancing tradisional.
Geosite lainnya ialah Bukit Peramun yang berada di Desa Aik Selumar, Kecamatan Sijuk, sekitar 22 km atau 30 menit dari Bandara HAS Hanandjoeddin. Nama "Peramun" diambil dari kata ramuan, karena di daerah tersebut terdapat hutan dengan tanaman obat yang berlimpah. Diperkirakan ada 149 spesies tanaman di hutan tersebut. Pemandangan hutan itu dapat dinikmati dari puncak bukit batu dengan fasilitas pengamatan.
Selanjutnya geosite Batu Baginda yang sayang untuk kamu lewatkan. Geosite ini memanjakan mata dengan pemandangan batu granit terbesar di Pulai Belitung dan hamparan hutan yang masih asri.
Raih skor 850 untuk Geopark UNESCO
Geopark Belitung meraih skor 850 setelah diajukan dan menjalani ujian akhir sidang konsel, pada 8 Desember 2020. Skor tersebut menjadi skor tertinggi yang pernah diraih Indonesia dalam pengalaman mengajukan diri menjadi Geopark UNESCO, dengan standar skor penilaian tertinggi adalah 1.000 poin.
Kepala Badan Pengurus Geopark Belitong, Yuspian, mengatakan dengan skor tersebut Geopark Belitung sudah dipastikan lolos dan tinggal menunggu undangan dari UNESCO untuk disahkan pada bulan April nanti, jika tidak ada perubahan jadwal.
Incaran para wisatawan
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, yakin bahwa Geopark Belitung akan menjadi tempat wisata incaran turis dari dalam maupun luar negeri. Ia pun memberikan apresiasi positif pada Pulau Belitung, yang telah bertumbuh untuk lebih dikenal oleh dunia. "Hal ini menambah keyakinan kita bahwa Belitung memiliki sesuatu yang luar biasa. Ini destinasi incaran domestik dan mancanegara. Jadi, sudah seharusnya pariwisata lebih terdukung sehingga peluang pasar ekonomi kreatif lebih terbuka," kata Sandi.
Nah,itu dia pesona dari 'surga' Geopark Belitung yang segera diakui UNESCO. Jangan lupa masukkan ke daftar travelling kamu, ya!