Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Mengintip 5 Tradisi Natal di Timur Tengah, Palestina hingga Arab Saudi

Indahnya toleransi dalam kehidupan manusia, ya!

Mariana Politton

Perayaan Natal seringkali membawa kita pada ingatan mengenai negara-negara Barat. Padahal hari raya Natal turut disambut oleh umat Kristiani yang berada di negara-negara Timur Tengah dan ada juga negara yang merupakan tempat kelahiran agama Kristen, lho.

Itu artinya, tradisi Natal di Timur Tengah sebenarnya telah berlangsung sejak lama. Tentu, tradisi yang dimaksud memiliki ciri khas yang berbeda, tetapi tetap berfokuskan pada makna Natal yang sejati, yakni kelahiran Yesus Kristus sebagai Mesias dan Juruselamat.

Penasaran seperti apa tradisi Natal di negara-negara Timur Tengah? Mulai dari Palestina hingga Arab Saudi, berikut adalah rangkuman yang telah dibuat dari beberapa sumber.

1. Palestina

palestinechronicle.com

Tidak banyak orang yang mengetahui bahwa sesungguhnya ada umat Kristiani yang turut berkembang di Palestina. Perayaan Natal pun menjadi bagian dari ketakwaan mereka dalam iman Kristus dengan cara menyelenggarakan persekutuan atau kebersamaan umat.

Mulai dari umat Kristiani di Tepi Barat atau West Bank, perayaan Natal dilakukan dengan menghadiri misa tengah malam di kota Bethlehem, tempat peristiwa kelahiran Yesus Kristus. Ribuan umat Kristiani dari seluruh dunia pun suka ikut menghadirinya, lho!

Berbeda dengan umat Kristiani di Jalur Gaza. Melansir laporan berita dari Metro TV pada 2022, perayaan Natal disambut dengan menyalakan pohon Natal di Young Men’s Christian Association di kota Gaza. Kemudian, para pengawas Kristen juga dapat merayakan acara mereka sendiri.

2. Lebanon

english.news.cn

Tahukah kamu? Diperkirakan setidaknya ada 40% penduduk beragama Kristen di Lebanon sebagaimana melansir dari state.gov. Tidak heran, perayaan Natal sudah menjadi tradisi yang cukup familiar dalam kehidupan bermasyarakat secara turun-temurun di Lebanon.

Rumah, jalan, pusat perbelanjaan, hingga toko pun didekorasi secara khusus untuk menyambut perayaan Natal sehingga menciptakan suasana yang meriah di seluruh negeri. Tentu, gaya khas Lebanon yang melokal akan menjadi pemandangan yang indah dan berbeda.

Begitu juga dengan tradisi umat Kristiani di Lebanon, mereka umumnya mengedepankan kebersamaan dengan keluarga kala makan siang. Tidak sedikit rumah-rumah yang membuka pintu bagi penduduk non-Kristen untuk ikut makan bersama sebagai wujud persahabatan.

3. Mesir

newarab.com

Melansir dari Washington Institute for Near East Policy, Mesir merupakan negara Arab yang memiliki jumlah pemeluk Kristen terbesar di Timur Tengah. Secara spesifik, Kristen Koptik lah yang mendominasi sebagai aliran Kristen yang paling banyak dianut.

Dengan begitu, tradisi Natal condong mengikuti keyakinan gereja Koptik yang merayakan Natal pada 7 Januari. Dalam rangka menyambutnya, umat Kristen Koptik akan melakukan puasa atau berpantang makan daging, unggas, dan produk susu selama 40 hari.

Setelah itu, malam Natal menjadi momentum bagi setiap umat Kristen Koptik untuk menghadiri ibadah dengan mengenakan pakaian baru terbaik mereka. Ibadah Natal baru akan berakhir di tengah malam saat lonceng-lonceng di gereja Koptik sengaja dibunyikan.

Eits, tidak berhenti di situ, para umat Kristen Koptik akan melanjutkan tradisi Natal dengan menikmati makanan khusus Natal di rumah mereka masing-masing. Biasanya makanan yang disantap berupa fata, yang terdiri dari roti, nasi, daging rebus, dan bawang putih.

4. Yordania

catholicvirginian.org

Selain penerimaan khalayak publik yang mencerminkan toleransi, Pemerintah Yordania menetapkan Natal sebagai hari libur nasional. Langkah ini merupakan wujud kebaikan bagi umat Kristiani yang jumlah populasinya diperkirakan hanya mencapai 4%.

Perayaan Natal pun dapat dilakukan "dengan bebas." Namun, biasanya, para umat Kristiani di Yordania lebih memilih cara yang penuh khidmat, yakni mengunjungi rumah sesepuh dalam keluarga mereka. Setelah itu, mereka pun tidak lupa mengunjungi anggota keluarga lainnya.

Bagi umat Kristiani di Yordania, silahturami bersama keluarga dan teman adalah tradisi yang penting. Tidak kalah pentingnya dengan tradisi makan roti khusus yang selalu disantap pada waktu makan malam, tepatnya di malam Natal yang berlangsung pada 24 Desember.

5. Arab Saudi

rnn.ng

Kebahagiaan umat Kristiani dalam merayakan Natal menjadi lengkap ketika pemerintah mengizinkan perayaan Natal secara terbuka sejak 2020. Sejak itu, pemandangan dekorasi khas Natal pun dapat ditemukan di kafe dan restoran sebagaimana melansir dari CNBC Indonesia.

Meski begitu, umat Kristiani di Arab Saudi nyatanya masih lebih suka merayakan Natal secara pribadi dan dalam lingkup keluarga. Bagi mereka, perayaan Natal yang sesungguhnya terletak pada kebersamaan yang hangat dan penuh kasih sayang dengan orang-orang tercinta.

Tidak lupa, persekutuan dalam ibadah tetap menjadi bagian dari tradisi Natal umat Kristiani di Arab Saudi. Hal ini terwujud melalui misa Natal maupun perayaan rohaniah kecil dalam komunitas yang diselenggarakan di Gereja Kristen.

Wah, kebahagiaan hampir menyeluruh saat memahami bahwa penerimaan umat Kristiani di negara-negara Timur Tengah telah terwujud, bahkan sudah ada sejak lama. Semoga berkah Natal yang penuh dengan damai sejahtera dapat menyinari setiap sudut negara!

IDN Channels

Latest from Travel