Memasuki bulan Oktober, masyarakat internasional mulai mempersiapkan diri menyambut musim gugur dan musim liburan yang akan datang, salah satunya adalah Halloween yang diperingati di akhir bulan ke 10 kalender masehi. Buah labu yang diukir menjadi memiliki wajah yang lucu atau menyeramkan, permen bertaburan, dan yang nggak kalah penting adalah kostum serta riasan menyerupai karakter hantu! Semua dilakukan untuk memeringati dan merayakan Halloween.
Umumnya, tiga hal itu yang kita ketahui soal Halloween. Namun ternyata, masing-masing negara memiliki perayaan yang berbeda, tergantung pada tradisi yang mendarah daging dalam masyarakat itu sendiri. Lalu, bagaimana tradisi tiap negara saat merayakan hari Halloween-nya?
1. Austria
Melansir dari Family Holiday, negara Austria, tepatnya Pulau Retzer, melihat Halloween sebagai hari libur yang khidmat. Sebab Halloween ini sebenarnya dirayakan sebagai All Saint's Day, hari libur berdasarkan keyakinan Katolik yang dirayakan mulai dari 30 Oktober sampai dengan 8 November. Selama periode ini berlangsung, akan ada upacara keagamaan yang diadakan di gereja-gereja. Kemudian, masyarakat akan mengunjungi kuburan anggota keluarganya untuk menghiasinya denngan lampion dan karangan bunga.
Ini adalah tanda kalau mereka menghormati sanak-saudara yang telah meninggal. Mereka pun akan meninggalan roti, air, dan lampu di meja sebelum menyudahi malam Halloween. Ini karena mereka menganggap kalau arwah keluarganya bisa saja datang berkunjung. Selain itu, ada masyarakat Pulau Retzer juga mengadakan festival labu yang dikenal dengan nama Kürbisfest im Retzer Land.
2. Tiongkok
Di Tiongkok, peringatan Halloween dikenal dengan istilah Teng Chieh yang berarti makanan dan air ditempatkan di hadapan foto anggota keluarga yang telah meninggal. Sedangkan api unggun dan lampion adalah cahaya untuk memandu para arwah kembali ke bumi. Mengutip dari Jack O'Lanterns, masyarakat China juga mengadakan festival The Feast of Hungry Ghosts.
Menurut kepercayaan di sana, arwah yang telah meninggal akan kembali datang ke bumi untuk mencari kasih sayang selama bulan ke tujuh dalam kalender Lunar. Karena itu dalam perayaannya, anggota keluarga yang masih hidup akan memberikan makanan dan hadiah terbuat dari kertas yang menyerupai barang favorit arwah mendiang selama di dunia. Para keluarga juga akan membakar uang kertas untuk membayar biaya sang mendiang di alam sana.
3. Irlandia
Melansir dari Interpro, peringatan Halloween diyakini berasal dari negara Irlandia. Ada banyak kesamaan antara perayaan yang dilakukan di Irlandia dan di Amerika Serikat. Namun, negeri di benua Eropa ini memiliki tradisi unik. Selain melakukan trick-or-treat, anak-anak juga memainkan knock-a-dor, yaitu mereka akan mengetuk pintu tetangga dan kabur sebelum pemilik rumah menjawab mereka. S
ebagai tambahan, penduduk negara ini juga bermain kartu dengan anak-anak akan memiliki sebuah kartu dan menerima hadiah yang tertulis di kertas itu. Selain itu, penduduk Irlandia akan menyantap kue buah bernama barnbrack pada hari Halloween. Ada kejutan di dalam kue itu dan tergantung pada sesuatu yang tersembunyi di dalamnya, akan mengatakan masa depan yang menerimanya.
4. Amerika Latin
Pada hari terakhir di bulan Oktober, tepatnya tanggal 31, penduduk Amerika Latin percaya kalau arwah anggota keluarga yang telah meninggal akan datang mengunjungi mereka dan kembali lagi ke dunianya pada tanggal 2 November.
Karena itu, pada hari yang dikenal dengan nama Dia de los muertos atau Day of the Dead, masyarakat Amerika Latin akan menghinasi rumahnya dan menyiapkan makanan demi menyambut para arwah itu. Alih-laih berduka, periode waktu ini mencerminkan perayaan kematian. Nggak hanya dilakukan di Amerika Latin, tradisi Halloween ini juga dilakukan di Meksiko dan Spanyol.
5. Jerman
Melansir dari Deutschland, awalnya masyarakat Jerman nggak merayakan Halloween karena bersinggungan dengan peringatan St. Martin's Day yang jatuh pada tanggal 11 November. Tradisi perayaannya pun menyerupai Halloween, yaitu anak-anak mengunjungi satu rumah ke rumah lainnya dengan lentera, menyanyikan lagu dan membacakan puisi untuk mendapatkan permen. Namun sejak tahun 1990-an, masyarakat negara ini akhirnya mulai merayakan Halloween dan memiliki tradisi yang sama seperti beberapa negara. Salah satunya adalah festival labu seperti negara Austria.
Lalu, ada juga berbagai pesta dan perayaan yang dilakukan di tempat umum. Namun satu fakta menarik, tanggal 31 Oktober juga diperingati masyarakat Jerman sebagai hari Reformationstag, hari peringatan reformasi gereja dan hari libur nasional di beberapa kota di negara itu.
Umumnya, perayaan Halloween semua negara sama seperti yang lainnya. Namun, beberapa negara memiliki beberapa tradisi unik untuk merayakan dan memeringati hari Halloween yang identik dengan kematian ini. Sedangkan sebagian negara lainnya, baru mengadopsi atau nggak memiliki perayaan Halloween sama sekali.